Membangun Atmosfir Akademik Meneguhkan Reputasi

Melihat pemandangan di Pesona Alam ada yang membuat saya tergiur untuk mendekat ke salah satu titik centra pintu utama. Di tempat ini berdiri gagah pohon Pule di depan rumah joglo, kedua objek ini seolah melambaikan tangannya untuk memanggilku mendekat dan lebih fokus. Setelah beberapa jengkal kaki melangkah pikiran saya melayang dan hati merasakan kesejukan dan keteduhan atas kedua objek tersebut. Memperhatikan lingkungan Pesona Alam ini terbesit perasaan dan pikiran untuk dapat mengambil pelajaran peradaban hidup di era yang serba virtual. Suatu peradaban yang terbangun dari pangkal kehidupan dari rumah, akademik, dan lingkungan. Pohon Pule yang tumbuh dengan memiliki value keindahan menggambarkan ruputasi sebuah pohon.

Pohon Pule ini gagah, batangnya semakin eksotis, daun, ranting, dan cabangnya nampak serasi dan asri. Pohon pule dapat menjaga reputasi dirinya sehingga dapat memberikan nilai tawar yang tinggi. Reputasi adalah picture of mind gambaran yang ada di benak seseorang terhadap sesorang, organisasi, dan benda. Bagaimana pohon pule mampu menjaga reputasi atau citera dirinya sehingga tidak tersingkir dari kompetisi alam. Pohon pule selalu menjaga akar, batang, cabang, ranting dan daun dengan cara adaptif terhadap perubahan. Musim dan cuaca yang selalu berubah-ubah tidak menyurutkan nyali pohon pule untuk tetap bertahan hidup. Pohon pule yang berlabel mahal ini tidak hanya bertahan hidup dalam mengikuti derapnya perubahan alam, namun pohon pule mampu menentukan perubahan untuk menjaga reputasinya. Mereposoisi diri adalah cara cerdas untuk menjaga eksistensi diri di lingkungan kehidupan. Penampilan batang pohon Pule yang eksotik penuh dengan lekukan dan benjolan-benjolan adalah hasil reposisi diri agar tetap eksis.

Reputasi diri seseorang muncul dari keadaban yang dimilikinya, seseorang yang memiliki reputasi diri sebagai orang baik dipastikan orang tersebut memiliki keadaban yang baik. Rumah, Sekolah, dan lingkungan merupakan pusat tumbuhnya peradaban bangsa yang akan menjadi karakter suatu negeri. Rumah adalah pusat pembentukan peradaban pertama dan utama yang dilakukan oleh orang tua. Benih awal peradaban yang ditabur kepada anak bangsa adalah nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang bersumber dari nilai-nilai reliji dari keluarga. Nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan oleh orang tua dari rumah tidak akan dapat berkembang apabila tanpa adanya sekolah. Keberadaan lingkungan belajar di sekolah adalah tempat tumbuh dan berkembangnya peradaban. Hasil pendidikan di sekolah merupakan out-put dari sebuah proses raw in-put, instrumental in-put, dan lingkungan. Peradaban hasil pendidikan akan diimplementasikan dalam kehidupan di masyarakat. Laksana pohon pule yang eksis di Pesona Alam merupakan pohon hasil pembibitan dan olahan dari suatu proses breeding di media tanam.

Hidup di dalam masyarakat merupakan penerapan hasil pendidikan yang bersumber dari rumah dan sekolah. Lingkungan adalah pusat pertumbuhan dan sekaligus tempat berkembangnya peradaban. Lingkungan merupakan kekuatan sebuah dinamika kehidupan, dan tempat mengaktivasi diri agar tetap eksis dalam kehidupan. Bekal yang dipersiapkan untuk menjaga reputasi atau citra diri dalam kehidupan bermasyarakat adalah ilmu pengetahuan. Ilmu merupakan kekuatan dan bersianar menyinari diri dan lingkungan. Ilmu harus selalu dicari di setiap titik kehidupan dengan memilih cara yang paling stratejik agar memperolehnya. Membangun atmosfir akademik adalah upaya membentuk lingkungan yang beretika, bermoral dan berilmu. Akademik atmosfir adalah upaya untuk menjaga reputasi diri dalam kehidupan berkomunitas. Akhirnya marilah kita selalu menjaga reputasi diri dengan menumbuh kembangkan atmosfir akademik di manapun berada agar kita menjadi orang yang beradab eksis sepanjang hayat.