Seiman dan Beriman

Namaku Laela, aku lahir karena terpaksa. Seharusnya aku tak berdosa juga tak perlu tahu alasanku lahir dan hadir di dunia.
Tuhan mengutusku untuk menemani seorang perempuan, yang tampak kuat di luar namun terlalu rapuh di hati paling dalamnya.
Setiap pagi aku tak pernah absen untuk menemani dia, bahkan ketika aku terlelap dia akan meminta pada Tuhan agar aku selalu siap menemani kemanapun dia pergi. Padahal akupun sama, lelah, ingin istirahat juga ingin tertawa lepas tanpa batas hingga semua orang tahu bahwa aku bahagia dan layak untuk lahir.
Sesungguhnya aku tak tega jika melihat dia sedih, menangis bahkan satu kali aku pernah menyaksikan cara dia mengakhiri hidupnya. Aku pikir dengan mendekatkan dirinya pada Tuhan dan tak pernah lupa untuk selalu mengingat Tuhan akan cukup untuk dia beriman namun rupanya cinta telah membuat sedikit iman mulai terkikis.
“Laela, salahku di mana?. Aku ingin hentikan ini semua. Apakah aku sebagai perempuan tak layak untuk bahagia?”
“Tentu saja layak, bukankah salah satu tugasku adalah membuatmu bahagia?”
“Iya aku tahu, tanpamu mungkin aku sudah mati. Tapi sepertinya aku telah salah memilih dan memiliki.”
“Kan aku sudah bilang, setiap kau bersujud aku berbisik, saat kau terlelap aku ikut di mimpimu dan setiap kau berdoa aku ikut mengingatkanmu. Kau saja yang bodoh.”
“Maaf Laela, aku tak bermaksud mendengarkanmu, hanya saja aku pikir…”
“Ah kau selalu mengelak, aku pikir, aku pikir nyatanya kau tak punya pikiran.”
Dasar Dru, jadi perempuan sangat lemah. Padahal di setiap firman yang dihembuskan oleh Bapak di kepala Dru seharusnya cukup untuk menjadi pengingat agar Dru dapat berjalan di jalan Tuhan dengan sempurna.
“Sekarang maumu apa?. Aku seolah tak bermanfaat jika hidupmu penuh dengan keluh kesah?”
“Aku tak punya permintaan aku hanya mau kamu tetap temani aku.”
Iya, aku paham. Aku tak akan pernah pergi tinggalkan kamu. Tapi perlu kamu tahu, tugas akhirku bukan hanya menemani setiap langkahmu.”
“Kau punya tugas lain?”
“Iya , aku punya tugas lain, hanya saja waktunya belum tiba. Kelak jika tiba aku yakin kamu akan jauh lebih bahagia.”
Dru kernyitkan dahinya. Sengaja kubuat dia bingung agar pikirannya sedikit teralih tidak melulu soal Rei yang sudah menyakiti hatinya terlalu dalam.
Aku ingat, saat aku diberi roh, salah satu tugasku adalah untuk membuat bahagia sepasang insan. Aku pikir hal ini sangat mudah, jika bicara sepasang artinya akan bicara pasangan, jika bicara pasangan artinya akan bicara kebahagian yang dimiliki seseorang akan menular ke manusia pasangannya, atau sebaliknya jika sang manusia bersedih, maka manusia lainnya akan mengalami kesedihan yang sama.
Rupanya tidak sesederhana itu, sampai detik ini aku masih harus bergelut dengan seorang Dru.
Saat Rei hadir, aku kira tugasku selesai. Nyatanya sedikitpun Rei tak mau mengenalku. Sapaku, salamku, senyumku bahkan permintaanku ditolak mentah-mentah oleh Rei.
Dru sempat memintaku bersabar, nyatanya hatiku lebih panas dibanding Dru. Aku muak melihat kelakuakn Rei dan aku bersyukur saat Rei menolak kenal denganku.
Tapi ini artinya tugasku belum selesai, karena Dru belum sampai pada fase bahagia dan Rei rupanya bukan pasangan abadi dari Dru.
“Dru, tolong beritahu aku. Apakah ada satu nama laki-laki yang dapat membuatmu bahagia selain nama ayahmu?”
“Entah Laela. Aku tak paham.”
“Kau harus paham, kau ini punya harga, apa kau sanggup untuk terus-terus terinjak hingga satu saat namamu tenggelam Bersama segala hal yang kamu miliki?”
“Jangan dong Laela. Kau jangan berdoa yang buruk untukku. Aku mau bahagia.”
“Dru, salah satu kekuranganku adalah tidak bisa meihat masa depan, namun aku bisa melihat mata hatimu bahwa kau butuh pendamping. Tapi tidak seperti Rei.”
“Aku tidak mau. Aku tak perlu laki-laki.”
“Kau perlu Dru. Percayalah akan ada laki-laki yang mencintaimu begitu dalam, menemanimu dalam suka dan duka.”
“Laela, aku tidak hanya perlu itu. Aku perlu laki-laki yang seiman yang dapat menemaniku mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya”
“Apakah seiman saja cukup?. Akan kubantu carikan dengan mata batinku.”
“Seiman dan beriman. Aku perlu laki-laki pendampingku yang dapat beribadah di tempat yang sama dan aamiin dengan cara yang sama,”
“Serta membawamu ke surge?. Begitu Dru?”
“Iya, jika Tuhan berkenan.”
Begitulah Dru, tak tega rasanya aku tinggalkan Dru dalam kondisi seperti ini. Tapi mata hati Dru kadang dia tutup sendiri. Dia rela terluka untuk kebahagiaan orang lain. Sementara aku tak sanggup untuk melihat Dru terus-terusan menabuh tangis.
Sayang, jika mata bulatnya dia buat sembap. Senyum manisnya dia buat kuyu. Cerita hidupnya dia buat redup.
“Laela, terima kasih untuk selalu bersamaku. Terima kasih untuk selalu menyelinap masuk saat aku tak sadar bahwa aku tersakiti dan kau selalu membuatku lepaskan sakit yang kupunya.”
“Sama-sama Dru. Inilah aku dengan segala tugasku. Aku yakin Tuhan punya waktu yang tepat untuk tempatkan aku pada ruang dan manusia yang tepat.”
“Maksudmu?. Kau akan tinggalkan aku? Setelah sekian lama kamu temani aku?”
“Bukan sayang, Aku memang ditugaskan untuk menemani kamu agar kamu dapat berbahagia. Aku akan gagal dan aku takut Tuhan mengambilku jika kau terus-terusan bersedih. Bantu aku ya Dru agar aku dapat selau tinggal Bersama kamu.”
Dru tersenyum, sungguh senyum yang begitu tulus.
Jika Dru dapat merawatku dengan sangat baik maka aku akan membalasnya dengan hal yang lebih dari itu. Akan kupersatukan Dru dan laki-laki idamannya dalam satu ikatan suci yang direstui . Hingga akhirnya tugasku akan segera selesai yaitu membahagiakan Dru bersama pasangannya dan kelak Dru akan membuat cerita hidupnya semakin hidup dengan laki-laki pilihan Tuhan yang akan mengabulkan keingina Dru untuk beribadah di tempat yang sama, aamiin dengan cara yang sama dan bersujud dalam waktu yang sama.
Aku janji Dru, aku berjanji padamu akan kubiarkan aku hidup pada hatimu dan dia, laki-laki yang seiman dan beriman yang telah Tuhan pilihkan untukmu.
Jangan takut akan persimpangan, jangan takut akan waktu yang sempat berhenti berdetak. Semua Tuhan yang mau.
Baiklah Dru. Tidurlah sebentar lalu bawa aku di mimpimu dan kita akan bangun dengan perasaan bahagia pada waktu yang penuh canda tawa yang diselimuti doa yang tak henti kau panjatkan.
Aku Laela, roh cinta yang Tuhan hembuskan untuk bersemayam di hati Dru.
#bandung
15 Oktober 2020
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.