Menggali Pengaruh Teknologi Terhadap Literasi Indonesia: Peluang atau Tantangan?
Pengaruh teknologi terhadap literasi

Perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan yang sangat signifikan di berbagai aspek kehidupan manusia. Fenomena ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dnegan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Berdasarkan laporan We Are Social dan Hootsuite pada 2024, diperkirakan sekitar 204 juta orang di Indonesia mengakses internet. Ini berarti lebih dari 70% populasi Indonesia terhubung ke dunia maya.
Seiring dengan masifnya kemajuan teknologi saat ini maka tidak dapat terelakkan jika masyarakat hidup berdampingan dengan media sosial, penggunaan platfom media sosial menjadi alat untuk berinteraksi, berbagi informasi, serta hiburan. Kemajuan teknologi ini juga memberikan pengaruh besar terhadap literasi masyarakat Indonesia, baik dalam aspek positif maupun aspek negatif. Dengan adanya media sosial ini, masyarakat terbiasa mendapatkan informasi secara cepat dan mudah. Selain itu, penguna juga dapat menjadi produsen konten, dimana masyarakat bisa menulis, berbagi opini atau berdiskusi dengan orang lain. Hal ini juga dapat mendukung literasi digital di Indonesia. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak, tetapi juga mencakup kemampuan untuk mengevaluasi kebenaran informasi. Di samping itu, perkembangan teknologi yang begitu pesat membawa dampak negatif di dalam kalangan masyarakat, seperti halnya konsumsi informasi yang dangkal dikarenakan format media sosial cenderung bersifat singkat dan langsung, banyak diantara pengguna hanya melihat dari judul dna cuplikan informasi tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut. Sehingga menyebabkan literasi kritis menjada rendah di Indonesia. Selain itu, media juga dapat menjadi sarana yang efektif serta sasaran empuk untuk menjadi tempat penyebaran hoaks, misinformasi, dan disinformasi, dan dengan kehadiran media sosial juga dapat menurunkan minat membaca buku atau materi edukatif yang sebelumnya penting dalam kebiasaan membaca masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, polarasi pendapat dalam masyarakat juga semakin buruk seirng berjalannya waktu, hal itu dikarenakan algoritma yang digunakan oleh platfom media sosial seringkali dapat menyesuaikan dengan konten yang diminati oleh pengguna, sehingga menutup kemungkinan masyarakat dalam melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Apakah teknologi memberikan peluang bagi peningkatan literasi atau justru menjadi tantangan bagi kualitas literasi di Indonesia? Dengan hadirnya internet, media sosial, platfom e-learning, serta berbagai aplikasi digital menjadikan akses terhadap pengetahuan menjadi mudah dan cepat. Namun, kemudahan ini juga datang dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Unutk memahami bagaimana teknologi mempengaruhi literasi, kita perlu melihatnya dari dua sisi yang berbeda, yaitu: sebagai peluang dan sebagai tantangan. Peluang yang hadir untuk peningkatan literasi berkat teknologi , sebagai berikut: akses informasi yang luas, platfom pembelajaran daring (e-learning), kemudahan dalam mengakses buku dan sumber pembelajaran, serta peningkatan literasi digital. Sedangkan, tantangan terhadap literasi di Indonesia adalah konsumsi informasi yang dangkal, penyebaran hoaks, misinformasi, kesenjangan akses teknologi, kecanduan dan ketergantungan terhadap teknologi, serta konten yang tidak terstandarisasi.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.