Memiliki Cita-cita yang Out of The Box

Anak-anak tiba-tiba memusuhi waktu. Mereka berkelana ke ujung-ujung batas yang ditentukan para orang tua, adat istiadat dan aturan-aturan lama bahkan kini mereka nekat melampaui batas itu.
Boneka-boneka ajaib meninabobokan mereka, menjejali mimpi-mimpi seperti mulut yang penuh makanan tapi terus saja makanan itu dilesakkan ke mulut. Mereka dipaksa menelan. Mereka jadi susah bicara, susah bernafas bahkan mata mereka melotot menahan sekarat yang mampir di tenggorokan.
Dunia tetap bising dan bikin pusing. Harga gas elpiji, kondom, mobil bahkan harga tempe dan cabe ngga mau kalah. Anak-anak menjerit histeris saat tahu harga handphone dan pulsa juga ikut naik.
"Keterlaluan !" teriak mereka sepanjang jalan selama sebulan ini.
Rasanya cuaca juga ikut-ikutan kejam. Kala tertentu menghadirkan panas menyengat bahkan melelehkan kulit, lain waktu mengirim dingin minus ratusan derajat Celcius.
Anak-anak, anak-anak, dan anak-anak menjadi gamang saat dihadapkan pada cerita-cerita petualangan para pahlawan. Mereka ngga percaya.
"Itu dongeng yang menyebalkan. Aku benci mendengarnya. Aku lebih suka menetek pada Mamaku. Tapi air susunya juga kering. Atau aku kembali saja ke rahim. Tapi rahim Mamaku sudah tidak ada lagi gara-gara Kista. Sialan !"
Cilacap, 6 Maret '20
*Judul puisi diambil dari salah acara satu materi RETJEH di NET TV yg tayang pada Jum'at (6/3/20), jam 16:30
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.