Percaya pada Teknologi

Percaya pada Teknologi

Hari Minggu kemarin saya nonton pertandingan Taekwondo untuk pertama kali. Menemani semangat keponakan yang mulai belajar Taekwondo. Ia tak bertanding hari itu. Kami hanya menonton di samping arena. Suasana hari itu begitu ramai. Ada 4 arena yang dipertandingkan secara bersamaan. Dari kelas anak-anak hingga dewasa. 

Dari berbagai macam olahraga, yang sering saya nonton, selain bola, ya beladiri, tapi biasanya hanya silat. Beladiri yang menurut saya unik. Bahkan saat Asian Games 2018 lalu, saya bela-belain datang ke TMII untuk menonton Silat, yang turut mengatrol perolehan Emas Asian Games. 

Tapi, karena pandemi, gelaran pertandingan silat hampir tidak ada lagi. Makanya, saat ada informasi Pertandingan Taekwondo di daerah saya, saya langaung semangat. Menuntaskan kerinduan nonton silat. 

Tapi berbeda dengan silat, Taekwondo punya teknik dan hitungan yang berbeda. Dan satu hal yang bikin kagum, pertandingan berjalan dengan begitu efisien. Dengan bantuan teknologi. 

Setiap petanding dibekali bodi protektor dan pelindung kepala. Tetapi kedua perangkat itu bukan pelindung biasa, tetapi pelindung dihubungkan dengan perangkat teknologi, yang saat terkena tendangan dari pelindung kaki yang juga memiliki sensor akan menambah poin secara otomatis.

Sebuah layar monitor di pinggir arena merekam setiap tendangan yang masuk. Bila ada tendangan yang terlihat terkena ke body atau kepala, tetapi tidak menambah poin, bisa dipastikan tendangannya kurang kencang. 

Protes tentu saja tetap ada dari masing-masing kubu petanding bila ada hitungan yang tidak sesuai tapi tidak berlarut. Semua percaya pada kerja teknologi. Dan ini membuat saya sangat kagum. 

Kerja teknologi dikolaborasikan dengan teknik perhitungan beladiri. Unsur subjektifitas wasit bisa diminimalisir sedemikian rupa sehingga objektifitas pertandingan dapat diraih. 

Pada olahraga lain, seperti Sepakbola, penggunaan VAR menjadi salah satu pengadil  yang objektif. Walaupun di awal dirasa sedikit mengganggu laga pertandingan dan selebrasi (bila harus menunggu keputusan VAR) tetapi ini jalan terbaik untuk menjaga fair play. 

Saya membayangkan penggunaan teknologi juga bisa diaplikasikan pada pertandingan silat nantinya. Tapi tentu lebih kompleks, tapi bukan tidak mungkin bisa digunakan nantinya. 

Saya belajar banyak minggu ini soal pentingnya teknologi sebagai penjaga sportifitas olahraga. 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.