Dari Balik Jendela.

Dari kisah nyata malam ini.

Dari Balik Jendela.

 

Hari ini aku pulang ke rumah agak malam.
Setelah menyiapkan makan malam,
Aku bersantai sejenak sambil memijat tubuhku yang agak keram.
Sambil menikmati makanan India kesukaanku sebagai makan malam.
Aku mulai mencari list film terbaru dari Netflix, Mau nonton apa ya?
Kok banyak amat film yang seram-seram?
Aku paling enggak suka film seram.
Kenapa sih orang suka nonton film seram?
Tiba-tiba teringat, oh iya aku punya banyak DVD yang dipinjam dari perpustakaan. Besok harus dikembalikan.
Karena aku sibuk beberapa minggu ini, lupa menonton.
Cepat-cepat kuhabiskan makan malam, langsung masuk ke kamar, nonton dvd maraton.

Sekitar menjelang jam 12 malam, aku baru selesai nonton Snowpiercer.
Aku sudah nonton versi mini-series-nya di Netflix.
Tapi ini versi filmnya yang dibuat tahun 2013. Dua-duanya bagus, tapi beda.
Cuma agak sedikit seram, bukan horor, science fiction, tapi ada bagian seramnya yang aku kurang suka.
Aku segera ke ruang tamu untuk mengambil DVD berikutnya.
Sambil memilih film mana yang akan kutonton selanjutnya, aku berdiri menghadap ke jendela yang terbuka. Karena meja tempat tumpukan dvd itu persis di depan jendela.
Tak sengaja aku melihat seseorang berbaju putih di luar sana.
Tempat tinggalku berseberangan dengan gedung apartemen lain. Kadang ada orang yang suka nongkrong di tempat parkir apartemen itu .


Tapi orang itu sendirian saja. Berdiri saja di situ. Aku tidak terlalu memperhatikan, masih sibuk memilih dvd.
Lalu  sekilas kulihat orang itu berjalan pelan-pelan di dekat sebuah mobil yang diparkir di situ.
Aku mulai curiga, jangan-jangan ini orang mau mencuri mobil.
Lalu aku mulai memperhatikan orang ini. Mataku kurang tajam tanpa kacamata. Tapi aku malas mengambil kacamataku. Jadi aku tidak melihat jelas wajahnya, hanya baju putih panjangnya saja yang melambai-lambai saat dia berjalan.
Sebenarnya berbahaya juga kalau dia sadar diperhatikan. Karena aku bisa jadi saksi mata.
Aku mulai beralih melihat-lihat tumpukan dvd-ku kembali.
Orang itu masih berputar di depan mobil itu. Mau ngapain sih dia?
Lalu aku memperhatikan dia lagi.
Kok mukanya gelap amat? Tidak terlihat.
Aku menempelkan mukaku ke jendela agar terlihat lebih jelas.
Masih belum terlihat. Kupicingkan mataku agar penglihatanku lebih tajam.
Kok nggak ada mukanya? Cuma badannya aja berjalan-jalan.
Aku mulai berpikir untuk mengambil kacamataku.
Belum sempat aku mengambil kacamata, tiba-tiba dia menghilang entah kemana.
Itu orang atau bukan? Apa itu hantu?
Tapi kok aku tidak takut? Malah lega.
Padahal aku aslinya penakut.
Aku lebih takut pada kriminal, kalau dia pencuri mobil, malah lebih bahaya.
Kualihkan perhatianku pada DVD yang menumpuk.
Kuambil satu, random aja.
Ngga ada waktu untuk takut, besok harus bangun pagi, tapi harus kutonton semua dvd ini.
Agar besok bisa dikembalikan,  agar tidak bayar denda.
Aku masuk ke kamar lagi, kembali nonton maraton.
Nggak mau nonton horor, malah horornya yang nongol!
Sorry, nggak ada waktu buat horor!


Catatan
Ini kisah nyata yang terjadi padaku malam ini.
Tapi foto ini cuma illustrasi saja, yang kuambil dari internet. Bukan foto apartemen tetangga aku.

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.