Buku Romo vs Buku Yoyo

BUKU ROMO VS BUKU YOYO
Serang teman bertanya ke saya, “Om Bud lebih suka bukunya Romo apa bukunya Yoyo?”
Waduh! Ini pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Ada banyak perbedaan dari keduanya. Pertama, bukunya Romo adalah kumpulan cerita pendek. Sementara bukunya Yoyo adalah novel yang ditulis berdasarkan kisah nyata. Yang satu bercerita kisah hidupnya waktu hidup di desa dan yang satunya menceritakan petualangannya saat menjalankan tugas di Eropa.
Karakter kedua penulis ini pun bedanya seperti bumi dan langit. Yang satu penulisnya cowok dan yang satu lagi penulisnya cewek. Yang satu profesinya sutradara film iklan dan satunya seorang tour leader. Yang satu beragama Islam dan yang satu beragama Budha. Yang satu suku Jawa dan satunya Chinese.
Semua perbedaan yang saya paparkan di atas tercermin dalam buku mereka. Ketika kita membaca tulisan keduanya, sangat terasa bahwa nilai-nilai yang dianut oleh kedua penulis ini juga beda banget. Di buku ‘Rumah Tepi Kali’, terlihat bahwa tokoh utamanya adalah seorang protagonist yang sangat lurus. Tokoh itu adalah seorang pembelajar yang hebat. Pemahamannya tentang hidup membuat kita berdecak kagum. Membuat kita respek seperti seorang murid terhadap gurunya.
Sedangkan buku ‘Namaku Yoyo’ tokoh utamanya sangat unexpected bahkan cenderung kontroversial. Sangat sulit untuk memahami sikapnya. Kadang dia terlalu agamis namun di saat yang lain dia mendobrak semua tata nilai. Dengan enteng Yoyo menuliskan sex lifenya dengan gamblang dan terbuka. Setelah membaca buku itu, sikap pembaca akan terbelah dua. Yang satu kagum akan prinsip-prinsip hidupnya yang tidak umum. Tapi Sebagian lagi akan mencela Sang Tokoh sebagai seorang pemberontak yang kurang berakhlak.
Namun ada satu hal yang saya sangat suka dari kedua penulis ini. Keduanya adalah tipe thinker. Keduanya adalah pemerhati hidup. Keduanya mampu memetik pelajaran yang sangat berharga dari setiap kejadian yang mereka alami. Dan keduanya memberi pelajaran hidup yang sangat dalam untuk menjadi bahan renungan bagi pembacanya. Di point ini kedua penulis ini buat saya luar biasa. Mereka sukses mengaduk-aduk emosi mbrebes mili.
Kembali pada pertanyaan di atas, “Om Bud lebih suka bukunya Romo apa bukunya Yoyo?” Jawaban saya: Saya suka dua-duanya.
Sekarang gimana kalo kalian baca juga kedua buku itu. Petik pelajaran yang ada di dalamnya lalu saya akan bertanya balik, "Kalian lebih suka bukunya Romo apa bukunya Yoyo?" Hehehehe….
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.