Penipu Kena Tipu

Saya baru alami ini beberapa minggu lalu. Ternyata Om Bud juga baru menulis tentang hal yang sama di link ini:
https://thewriters.id/penipu-dungu
Jadi teman SMA saya kirim WA. Saya selalu menyebutnya Jenderal, walau jabatannya sekarang mungkin hampir Letkol. Dia keturunan Cirebon, jadi kalau diajak ngobrol bahasa Sunda pasti fasih.
Fajar mengirim WA. "Apa kabar, Kang Oksand?" Saya belum menaruh curiga karena fotonya benar dia, dan biasa panggil saya dengan kata kang di depannya. Sopan betul, padahal usia dia lebih tua setahun.
Spontan saya balas dengan bahasa Sunda. Di sini keanehan mulai terasa, dia jawab bahasa Indonesia. Lalu dia tanya, bisa ditelp? Saya bilang bisa. Ketololannya dimulai sejak ini.
Basa-basi pun dimulai, dan saya selalu balas dalam bahasa Sunda.
"Tugas di mana ayeuna, Jar?"
"Priok."
Setahu saya bukan di sana. Tapi saya sadar bukan karena pertanyaan itu, melainkan suaranya yang berbeda. Tidak seperti yang saya kenal. Saya pun iseng pancing dia.
"Baheula SMA di mana, Jar?"
Ini tentu pertanyaan bodoh, karena mestinya dia tertawa, kan kita satu SMA. Tapi jawabannya sungguh menololkan pikiran. Jawabannya ngawur. Saya pancing lagi.
"Jar, ngaran urang saha pas SMA?"
Jawaban dia Oksand. Tentu saja dia blunder bertubi-tubi karena teman sekolah panggil saya bukan dengan nama Oksand. Yang kenal lama pasti tahu.
Saya lalu menertawakan si penipu ini karena dia bahasa Sundanya gelagapan sekali.
"Jar, ngarti teu urang ngomong naon? Bisa basa Sunda teu?"
Dia menutup telepon.
Saya tertawa puas.
Jadi kepada penipu, sebelum Anda kena tipu, pelajari dulu siapa yang ditelepon. Tapi tentu Anda tidak meriset semua hal, mungkin yang umum-umum saja. Padahal kalau dulunya teman, kita pasti punya beberapa password. Seperti nama panggilan, dulu sekelas di mana, sekolah di mana, kebiasaan zaman dulu, cara berbahasa, dan lain-lain.
Yth. Pak Penipu, belajar lagi gih.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.