Bersyukur Sambil Nyukurin
Saya pernah menjadi seorang perawat dan ada satu masa saya diberi kesempatan untuk merawat seorang anak berkebutuhan khusus dengan cerebral palsy dimana anak itu mengalami gangguan motorik. Dia tidak bisa berjalan, mandi, makan dll. Boleh dikatakan hampir seluruh kebutuhannya bergantung pada orang lain. Suatu hari, ibu dari anak ini bercerita tentang susah senangnya merawat anak dengan berkebutuhan khusus terutama ketika anak akan diajak keluar rumah entah itu ke taman ataupun ke mall. Si ibu harus benar-benar siap mental dengan pandangan dan reaksi orang terhadap anaknya. Dari cerita panjang lebar si ibu ada satu kalimat yang begitu menyentuh hati saya. Kalimatnya begini: ”bersyukurlah dengan apa yang kamu punya bukan dengan menggunakan kemalangan orang lain sebagai sarana kamu bersyukur”. Ya, ibu ini merasa kekurang beruntungannya sering digunakan orang lain untuk bersyukur dan itu sungguh tidak enak. Waktu terus berlanjut dan saya pun tidak lagi merawat anak itu. Suatu hari saya membaca postingan teman saya di facebook. Dia seorang perawat yang bekerja di Osaka, Jepang. Dia memajang fotonya di depan sebuah rumah sakit besar di sana. Foto itu disertai tulisan begini: “ Mau berangkat jaga malam. Bersyukur banget bisa bekerja sebagai perawat di Jepang. Satu kali jaga malam, gajinya sama dengan satu bulan gaji perawat di Indonesia”. Sesaat saya terdiam, dan masih di depan layar laptop, saya pun bersyukur:” Tuhan, terima kasih, aku bersyukur untuk caraMu mendidik aku bagaimana bersyukur. Aku mengerti didikan ini bukan dengan hati dan pikiran saja tapi di setiap partikel terkecil tubuhku, aku mengerti. Tangerang, Januari 2023
1.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.