Yogurt: Meningkatkan Imun di Tengah Pandemi Covid-19
Minuman yang meningkatkan imunitas tubuh di tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga dapat menginfeksi saluran pernapasan. Covid-19 dengan cepat menyebar dari China ke hampir seluruh dunia dan mempengaruhi lebih dari 13.200.000 orang di 199 negara pada awal Juli 2020. Dengan berkembangnya waktu, virus korona ini menyebabkan lebih dari 577.000 orang meninggal dunia (John Hopkins University, 2020). Hingga saat ini, virus korona masih tetap ada. Namun kabar baiknya, sudah ditemukan vaksin untuk mencegah terpaparnya virus korona. Meskipun adanya vaksin, pengendalian sebagian besar infeksi belum sepenuhnya tercapai. Oleh karena itu, pendekatan lain telah dikembangkan untuk pengobatan dan pencegahan infeksi saluran pernapasan akibat bakteri atau virus yaitu dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya akan bakteri probiotik. Dimana bakteri probiotik ini merupakan bakteri yang baik, sehingga dapat memperkuat imun tubuh dan membantu melawan infeksi. Probiotik terdiri dari kultur tunggal atau campuran dari mikroorganisme hidup yang secara menguntungkan dapat mempengaruhi inang dengan menjaga mikrobiota usus atau paru-paru yang berperan besar dalam kesehatan manusia (Al Kassaa, 2016).
Saat ini, terdapat bukti ilmiah yang mendukung kemampuan probiotik untuk meningkatkan kekebalan manusia, sehingga mencegah kolonisasi oleh patogen dan mengurangi terjadinya infeksi, terkhusus infeksi saluran pernapasan (Khan, dkk, 2019). Ada berbagai kemungkinan mekanisme aksi yang mendukung aktivitas probiotik melawan virus pernapasan; namun, mekanisme yang paling mungkin adalah modulasi sistem imun bawaan dan peningkatan respon imun yang didapat (Lehtoranta, dkk, 2014). Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang berbagai infeksi virus, terbukti bahwa pencegahan penyakit menular dapat dicapai dengan meningkatkan dan merangsang aktivitas kekebalan manusia melalui konsumsi makanan yang sehat dan seimbang (Al Kassaa, 2016). Salah satunya mengonsumsi yogurt yang kaya akan bakteri probiotik. Yogurt adalah produk susu populer yang dibuat dengan fermentasi bakteri pada susu. Bakteri yang digunakan untuk membuat yoghurt disebut kultur stater yang biasanya digunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kultur stater ini memfermentasi laktosa, gula alami yang terdapat dalam susu. Bakteri hidup atau probiotik ini merupakan bagian dari kultur starter atau ditambahkan setelah pasteurisasi. Proses ini menghasilkan asam laktat, zat yang menyebabkan protein susu mengental, memberi yogurt rasa dan tekstur yang unik.
Salah satu manfaat yogurt adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selama pandemi ini, menjaga sistem kekebalan tubuh menjadi penting untuk meminimalisir dampak virus COVID-19. Mengkonsumsi yogurt secara teratur dapat memperkuat sistem kekebalan atau imun tubuh dan mengurangi kemungkinan tertular penyakit. Beberapa jenis probiotik yang ditemukan dalam yogurt, seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus. Selain itu, yogurt menyediakan hampir semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi yang terkandung pada yogurt antara lain adalah:
1. Yogurt mengandung 49% kebutuhan kalsium (Albert Flynn, 2003),
2. Tinggi vitamin B terutama vitamin B12 dan Riboflavin yang keduanya dapat
melindungi dari penyakit jantung (Harshma, dkk, 2008),
3. Mengandung berbagai macam mineral seperti 38% untuk fosfor, 12% untuk magnesium dan 18% untuk kalium yang penting untuk proses biologis, seperti
mengatur tekanan darah, metabolisme, kesehatan tulang (Al Kassaa, 2016),
4. Kaya vitamin D yang dapat meningkatkan kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh serta dapat mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, depresi dan flu (Turner, dkk, 2012)
Sehingga dalam menghadapi pandemi ini mendorong kita untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat salah satunya yaitu yogurt. Probiotik pada yogurt adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan rutin, dengan begitu dapat meningkatan aktivitas kekebalan dan pembersihan infeksi saluran pernapasan. Probiotik terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh dan mengobati atau mencegah Covid-19.
Daftar Pustaka:
Albert Flynn. The role of dietary calcium in bone health. Proc Nutr Soc. 2003 Nov; 62(4):851-8.
Al Kassaa, I. New Insights on Antiviral Probiotics: From Research to Applications (Springer, 2016).
Harshman, Milly Ryan and Walid Aldoori. Vitamin B12 and health. Can Fam Physician. 2008 Apr;54(4):536-41.
Khan, R., Petersen, F. C. & Shekhar, S. Commensal bacteria: an emerging player in defense against respiratory pathogens. Front. Immunol. 10, 1–9 (2019).
John Hopkins University (2020). John Hopkins University & Medicine: Coronavirus Resource Center. Available at: https://coronavirus.jhu.edu/map.html Accessed Jan 17th, 2021.
Lehtoranta, L., Pitkäranta, A. & Korpela, R. Probiotics in respiratory virus infections. Eur. J. Clin. Microbiol. Infect. Dis. 33, 1289–1302 (2014).
Turner, Andrew G, Paul H Anderson, Howard A Morris. Vitamin D and bone health. Scand J Clin Lab Invest Suppl. 2012;243:65-72.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.