ANTARA WHATSAPP DAN CORONA

Ini yang kami lakukan via whatsapp ditengah isu corona

ANTARA WHATSAPP DAN CORONA
Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/

Pukul 09.15 pagi sebuah pesan whatsapp dari istri mengabarkan pihak sekolah anak kami mengalihkan kegiatan belajar mengajar ke rumah mulai tanggal 16 hingga 27 maret 2020. Sekolah tempat istri mengajar juga menerapkan hal yang sama.

Sebelum pesan itu datang, istri di rumah juga mengabarkan anak ke-2 dan ke-3 kami batuk pilek. Hanya bisa saya balas dengan emoticon sedih dan kata-kata semoga lekas sehat, karena ibunya sudah membuatkan parutan kencur untuk diminum. Saya gak gitu khawatir sama anak-anak. Tapi tak lama saya langsung pesan madu yang kebetulan habis, juga via whatsapp yang kebetulan masuk dari broadcast jualan teman sekolah.

Sebelumnya lagi, lewat aplikasi yang sama saya melihat foto beberapa tetangga ada di depan rumah. Setelah konfirmasi istri ternyata mereka lagi nemenin tetangga sebelah merapikan pohon pisang yang ditanam tapi sudah mulai miring hampir rubuh. Info dari WA grup cluster rumah kami kebanyakan isinya memang stiker. Tapi foto yang dikirim kali itu sempat membuat gak tenang karena lokasinya berada di depan rumah.

Semua informasi itu saya terima hari minggu 15 maret 2020. Sehari setelah wabah Corona ditetapkan sebagai bencana nasional oleh Presiden RI. Yang bikin tambah pusing saat itu saya gak ada di rumah karena sebuah acara di luar kota. Aplikasi komunikasi berlogo telepon berwarna hijau jadi tumpuan dan lebih intens untuk berkabar ke rumah.

Sesampainya di rumah pun, isu kesehatan itu jadi dominan. Ketemu istri setelah pulang, saya gak minta cium tangan dan dia juga minta cuci tangan yang bersih dulu. Padahal biasanya reflek menyambut tangan suaminya pulang. Saya pikir wajar karena saya baru pulang dari daerah lain dan melalui bandara tempat berkumpul banyak orang dari mana saja.

Duh, karena Corona masak saya gak bisa sayang-sayangan sama istri sendiri. Istri pun membatasi frekwensi keluar rumah. Setelah kemarin sempat pesan sate padang via whatsapp, kali ini dia membeli buah duren dari tetangga cluster sebelah juga via WA! 

Ini isi percakapan whatsapp kami berdua:

Istri: "Makan duren dulu.." (dengan foto 3 anak kami mengelilingi 2 buah duren di lantai)
Saya: "Beli dimanaa? Sisaiin.."
Istri: "Orang OI, aku minta anterin ke rumah"
Saya: (emoticon jempol tangan)
Saya: "Manis?"
Istri: "Baru buka yg kecil... lumayan manis..."
Saya: "Maksudku yg beli manis gak orangnya? " (emoticon kecup dengan love)
Istri: "Ooohhh...kalo itu gak usah ditanya..."

Ahh..lumayan..himbauan social distancing gak membuat kami berjarak walau dengan whatsapp. 

*Segala empati dan respect terbesar kepada semua pihak atas musibah ini. Semoga kami dan yang membaca tetap sehat, terhindar dari virus COVID-19. Amiin.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.