Penerapan Metode Teman Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Al Qur’an dan Sunnah Sebagai Pedoman Hidup di Kelas VII A SMP Terpadu Tarbiyatunnasyiin Paculgowang Tahun Pelajaran 2024/2025

Penelitian ini mengkaji penerapan metode teman sebaya dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman hidup di kelas VII A SMP Terpadu Tarbiyatunnasyiin. Dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa, dengan nilai rata-rata meningkat dari 65 pada pra-siklus menjadi 85 pada siklus kedua. Metode teman sebaya juga berdampak positif terhadap keterampilan sosial siswa, meningkatkan kerjasama aktif dan keterlibatan mereka dalam proses belajar.

Penerapan Metode Teman Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Al Qur’an dan Sunnah Sebagai Pedoman Hidup di Kelas VII A SMP Terpadu Tarbiyatunnasyiin Paculgowang  Tahun Pelajaran 2024/2025
Dok. Pembelajaran di SMP Terpadu Tarbiyatunnsyiin

Pada dasarnya, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami materi pelajaran. Hal ini juga terjadi pada kelas VII A di SMP Terpadu Tarbiyatunnasyiin, terutama saat mempelajari materi Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman hidup. Sebagian kecil siswa dapat dengan mudah memahami materi secara konseptual, sementara sebagian besar kesulitan dan memerlukan bantuan tambahan. Mengandalkan metode pengajaran tradisional yang berpusat pada guru seperti ceramah atau interaksi satu arah, dimana siswa hanya mendengarkan penjelasan, hal tersebut tidak cukup untuk menjawab kebutuhan semua siswa di kelas. Maka dari itu, diperlukan adanya pendekatan yang bisa menjadikan semua siswa lebih aktif terlibat dalam pembelajaran, salah satunya adalah meggunakan metode teman sebaya.

Metode teman sebaya memungkinkan siswa yang lebih paham membantu teman-temannya yang masih kesulitan dalam memahami materi. Dengan cara ini, suasana belajar di kelas menjadi lebih interaktif, menyenangkan dan siswa bisa belajar bersama dalam kelompok kecil dengan leluasa. Siswa yang lebih paham menjadi tutor temannya dalam menjelaskan materi. Guru di sini lebih ditekankan menjadi fasilitator bukan sebagai satu-satunya sumber informasi, di mana guru lebih pada memantau dan memberikan arahan jika diperlukan.

Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif metode teman sebaya dalam pembelajaran PAI dan bagaimana penerapanya dalam keberhasilan siswa kelas VIIA SMP Terpadu Tarbiyatunnasyiin dalam memahami materi Al Quran dan Sunnah sebagai pedoman hidup. Penelitian ini dilakukan dengan dalam dua siklus, dimana setiap tahapan teori dari perencanaan, Pelaksanaan observasi dan refleksi dan sampai pada tahap akhir setiap siklus guru, beserta siswa mengevaluasi proses belajar yang telah berlangsung melalui refleksi pembelajaran baik dari guru maupun dari murid untuk mengetahui apa yang Perlu diperbaiki dan memutuskan langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan

Pada siklus pertama guru mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang dibutuhkan seperti modul ajar, media pembelajaran yang digunakan dan asesmen yang diperlukan, sehingga pada saat di kelas guru bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Dimulai dari apersepsi, keiatan inti sampai kegiatan penutup. Pada pembagian kelompok, setiap kelompok dipastikan ada tutor sebaya atau teman sebayanya disusul dengan kegiatan ini sampai pada kegiatan penutup. Pada tiap-tiap pembagian tersebut ada satu siswa yang bertugas sebagai tutor dan pada tahap pertama diskusi berjalan dengan lancar dan baik hasil dari tahap pertama atau siklus pertama ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa dibandingkan sebelum tahapan siklus pertama atau pra siklus,  diketahui didapatkan nilai rata-rata kelas yang sebelumnya itu 65 meningkat menjadi 72 setelah adanya pembelajaran melalui metode teman sebaya meskipun adanya kemajuan tapi juga masih ada beberapa siswa yang masih perlu adanya pendampingan atau belum cukup aktif dalam keterlibatan pada saat diskusi

Adapun pada tahap yang kedua atau siklus 2 guru sebelum pembelajaran itu memberi bimbingan kepada tutor atau teman sebaya untuk diberi bimbingan lebih terkait memahami materi Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup di mana mereka dilatih untuk menjelaskan materi dan lebih jelas dan mudah dimengerti oleh teman-teman Adapun hasil dari tahap kedua Ini adanya peningkatan Peningkatan yang signifikan hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata kelas yang naik menjadi 85 atas dasar ini bisa menunjukkan bahwa metode teman sebaya ini sangat membantu siswa dalam memahami materi PAI khususnya di bab Alquran dan Sunah sebagai pedoman hidup  secara lebih baik

Selain adanya peningkatan dalam pemahaman materi metode teman sebaya juga membawa manfaat lain di mana siswa yang sebelumnya cenderung pasif ini juga mulai berani bertanya dan juga lebih aktif untuk bisa berdiskusi dengan teman-temannya dan mereka juga belajar bekerja sama dalam kelompok dan membantu satu sama lain. Adapun kemampuan social siswa seperti kemampuan berkomunikasi kemudian bekerja sama berkolaborasi Menunjukkan peningkatan yang signifikan hal ini diwujudkan dengan adanya kelas lebih hidup dan interaksi juga lebih efektif bersama dengan teman-teman yang lainnya dalam satu kelompok

Metode teman sebaya juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar public speaking dan bertanggung jawab atas amanah yang diberikan oleh guru dan mereka juga tidak hanya mengandalkan guru tapi juga saling membantu. Adanya pembelajaran seperti ini kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan bermakna dikarenakan siswa bisa belajar dari pengalaman teman-temannya Adapun siswa yang menjadi tutor mereka juga mendapatkan keuntungan dengan memperdalam pemahaman ilmunya terhadap materi yang saat ini sedang dijelaskan kepada teman-temannya

Berdasarkan hasil penelitian iniPenerapan metode teman sebaya Terbukti berhasil dalam meningkatkan belajar siswa hal ini bisa diketahui atau dilihat hasil peningkatan nilai rata-rata dari 65 ke 72, dari 72 ke 85 terkait materi yang diajarkan yakni Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup disamping itu siswa menjadi lebih aktif untuk terlibat dalam diskusi dan juga bisa saling bertukar pengalaman dari satu teman ke teman yang lainnya untuk bisa belajar secara kolaboratif yang efektif 

Dari sini diharapkan Guru mata pelajaran lain juga menggunakan metode ini tidak hanya dalam mata pelajaran  pai lingkup materi Alquran dan Sunnah sebagai pedoman hidup tapi juga pada pelajaran lain yang membutuhkan pemahaman yang mendalam seperti Ilmu eksak atau ilmu sosial yang lainnya dalam melibatkan siswa dalam proses pembelajaran mereka akan merasa lebih bertanggung jawab dan juga terdorong untuk belajar atas kemauan sendiri selain itu juga keterampilan dalam bekerja sama atau keterampilan sosial Semakin meningkat dan berkembang

Dari sini bisa disimpulkan bahwa metode teman sebaya tidak hanya membantu untuk meningkatkan nilai akademik tapi juga meningkatkan keterampilan sosial guna menciptakan suasana belajar yang lebih efektif kolaboratif dan inklusif guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk saling belajar sementara siswa menjadi bagian aktif dalam proses pembelajaran dengan metode seperti ini  kelas menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan serta dinamis untuk belajar

  

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.