Sellus Bingung

Kuliah di Bali adalah salah satu mimpi Sellus.

Sellus Bingung
Illustration by Elisabeth Hetty

cool

Kuliah di Bali adalah salah satu mimpi Sellus, pemuda kurus keriting berhidung besar asal salah satu desa jarang penduduk di Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.  Setelah mengikuti orientasi di Universitas Warmadewa Denpasar, resmilah ia jadi mahasiswa baru di sana.

Suasana pagi di kos-kosan yang berlokasi tak jauh dari kampus itu lumayan sepi. Hanya terdengar gonggongan anjing dan srak-srek srak-srek sapu lidi Buk Nyoman, pemilik kos yang sedang menyapu halaman. Penghuni kos lain masih ngorok setelah malamnya puas nyanyi sambil gitaran, kegiatan  ‘wajib’ di hampir semua tempat kos di Bali terutama  yang penghuninya mayoritas dari bagian timur Indonesia.

Sellus sedang asyik merokok setelah menikmati mi goreng favoritnya. Rambut keritingnya ikut bergoyang mengikuti irama lagu dari Radio CDBS, salah satu radio ‘anak muda’ di Bali. Beberapa kali dia tampak kaget dan bingung.

 Aiii…. pintar sekali ini radio. Bagaimana bisa ada orang minta lagu, langsung ada,” pikirnya.

Kalau begitu, saya juga mau minta lagu e…. Cuma mau test ini orang punya lagu yang saya minta ka tidak. Ah sebentar, harus catat ini orang pung nomor telepon,” lanjutnya sambil meraih telepon genggam jadulnya.

Dengan penuh semangat, Sellus menelepon Radio CDBS.

“Halo selamat pagi Kaka, sa pung nama Sellus. Saya bisa juga ka minta lagu?” tanya Sellus percaya diri dengan logat kental 'timor'nya

“Selamat pagi, bisa dong. Mau minta lagu apa dek?” jawab si penyiar radio dengan suara ‘ngebas’nya.

“Ok, saya ada ini minta lagu ‘MAWAR BERDURI’ Kaka.”

“Maaf Dek  lagu itu tidak ada. Kalau diganti lagu yang lain mau?” tanya penyiar radio itu lagi dengan ramah.

“Aii… Kenapa tidak bisa Kaka? Tolonglah biar saya tambah semangat pagi ini.”

“Maaf beneran nggak bisa dek, kalau untuk lagu kenangan nanti malam jam 11. Saya ganti lagu yang lain ya?” jawab kakak penyiar.

“Aaaaaaaahhhhh. Bagaimana kau ini. Kalau begitu mau tanya saja. Saya penasaran dari kemarin, bagaimana Kaka bisa langsung putar itu lagu yang diminta sama orang-orang. Kaka kan harus putar dolo itu kaset pakai tangan to? Kaka sudah hafal ka itu putaran pita kasetnya brenti di lagu yang diminta ka?”

HAHAHAHAHAHAHA

“ Ini pakai komputer dek, ada daftar lagunya di sini. Ini sudah tahun 2021 dek. Sudah tidak ada lagi kaset model begitu,” jawab si penyiar radio tak bisa menahan tawa.

“Oh terimakasih Kaka,” jawab Sellus  cepat dan langsung mematikan hapenya.

“Berani sekali ini Kaka. Sa bertanya malah tertawa. Di kampung sa kan tidak ada radio model begitu. Kalau minta lagu kita harus tunggu lama baru diputar. Bagaimana nanti kalau didengar nona-nona teman baru sa di kampus? Bisa lepas incaran saya huh...,”omel Sellus sambil mematikan radio.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.