Komunikasi Lebih Utama untuk Setiap Masalah yang Ada

Komunikasi merupakan salah satu syarat atau unsur terjadinya sebuah interaksi antar makhluk hidup, khususnya manusia. Menurut Laswell, komunikasi merupakan proses yang mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dan dengan efek apa. Sedangkanjoseph de Vito (1996) mengatakan pula makna komunikasi secara singkat dan padat yaitu komunikasi merupakan transaksi. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah dimana dua pihak atau lebih yang saling melakukan tuturan bisa dalam bentuk pesan lisan maupun tulisan.

Dalam hidup setiap manusia pasti hadir yang namanya masalah bahkan sampai ada istilah masalah yang datang bertubi-tubi. Masalah dapat terjadi karena diri sendiri maupun orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V mengartikan masalah sebagai sesuatu yang harus diselesaikan. Maka itu, masalah tidak boleh dibawa lari atau ditinggal pergi. Masalah harus diselesaikan agar tidak menjadi bertubi-tubi. Salah satu cara menyelesaikan masalah yang paling utama adalah dengan komunikasi.

Jika masalah yang datang dari atau oleh diri sendiri, maka perlu dilakukan komunikasi langsung secara individu kepada diri kita sendiri. Misalnya dengan berbicara dalam hati, melihat akar permasalahannya, melakukan introspeksi diri dan berpikir lebih dalam agar dapat menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Kemudian temukan apa yang langkah awal dan selanjutnyayang perlu dilakukan untuk mengimplikasikan solusi yang sudah didapatkan.

Namun, jika permasalahan tersebut berasal dari atau oleh diri sendiri dengan orang lain, maka perlu juga dilakukan komunikasi. Hanya saja dalam hal ini terdapat dua opsi komunikasi, yaitu komunikasi langsung maupun tidak langsung. Opsi komunikasi langsung dapat dilakukan dengan pertemuan secara langsung atau tatap muka tanpa media apapun kecuali bahasa. Karena bahasa merupakan media atau alat utama dalam sebuah komunikasi. Misalnya permasalahan yang terjadi antara orang tua dan anak, kemudian orang tua mengajak anaknya untuk berkumpul di ruang keluarga dan membicarakan permasalahan yang terjadi untuk menemukan solusinya. Ada pula permasalahan yang terjadi antar siswa, maka perlu diselesaikan dengan mengaitkan guru atau psikolog di sekolah.

Sedangkan opsi yang kedua yaitu komunikasi secara tidak langsung. Biasanya pada komunikasi ini perlu digunakan media lainnnya selain bahasa, seperti media surat atau pesan tertulis, telepon atau pesan suara, panggilan video atau media lainnya yang dapat digunakan sebagai media komunikasi antar pribadi. Saat ini zaman sudah serba modern dan banyak bermunculan media-media komunikasi elektronik. Sehingga permasalahan juga dapat diselesaikan dengan jarak jauh hanya dengan menggunakan media komunikasi elektronik, misalnya untuk menyelesaikan masalah kejiwaan pada diri seseorang karena ingin mendapatkan solusi yang lebih baik sehingga membutuhkan psikolog dari luar negeri, namun psikolog tersebut tidak bisa melakukan pertemuan secara langsung karena suatu halangan sehingga mereka memilih melakukan temu virtual saja. Namun, biasanya penyelesaian masalah dengan cara seperti ini kurang efektif dibandingkan penyelesaian masalah dengan komunikasi secara langsung.

Tentu saja kedua opsi tersebut menjadikan komunikasi sebagai langkah utama dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Selain dua opsi tersebut permasalahan juga dapat diselesaikan dengan melakukan komunikasi kepada Tuhan melalui sebuah do'a karena hanya Tuhan yang dapat memberikan solusi terbaik selalu membantu hambanya yang sedang dalam kesulitan. Komunikasi juga harus dilakukan secara lebih terarah apalagi saat menyelesaikan sebuah masalah dengan beberapa pihak terkait. Tujuannya hanyalah agar dapat ditemukan solusi dari permasalahan tersebut tanpa membebani satu pihak atau pihak lainnya. Sehingga permasalahan dapat dengan segera terselesaikan. 

Perlu diingat bahwa masalah apapun itu baik individu maupun kelompok semua dapat terselesaikan hanya dengan komunikasi, bagaimana masalah akan selesai kalau hanya diam yang ada masalah akan terus datang sehingga menumpuk dan memunculkan istilah masalah datang bertubi-tubi. Padahal bukan masalahnya yang datang bertubi-tubi tapi seseorang yang memiliki masalahnya yang tidak mau segera melakukan komunikasi untuk mencari solusi.