KUTUKAN IKAN GORENG
Indah Koen
Sep 25, 2020 02:07
3772
1
KUTUKAN IKAN GORENG
Pagi tadi saya berencana masak untuk makan siang dengan menu ikan goreng, sambal trasi dan lalapan. Di pasar kebetulan ada ikan Sebelah. Itu lho, ikan yang berenangnya di dasar. Jadi berenangnya miring-miring. Warna kulit bagian bawah agak putih, yang atas agak hitam. Matanya pun bersebelahan. Jadi persis monster. Rasanya enak.
Sampe warung, ikan saya bersihkan dan siap digoreng. Baru saja menyalakan kompor, hape berdering. Rupanya ada pesanan dari kantor travel. Minta diantar seblak, baso aci, geprek, dan es kuwut. Bertepatan saya memasukkan ikan ke wajan, pesanan sudah selesai dibuat karyawan. Artinya, saya harus segera antar pesanan. Saya berpesan pada Hana kalo saya nggoreng ikan. Minta tolong padanya supaya dilanjutkan.
Setelah antar pesanan dan balik ke warung, saya liat Hana bergegas ke dapur. Feeling saya, ini anak pasti lupa ikannya. Ya Tuhaaaan. Beneran gengs, gosooong. Saya sebel bukan main. Saya ngomel sebentar. Tenan, sebentar thok. Hana senyum-senyum sambil minta maaf.
Saya nyalakan lagi kompor dan menggoreng ikan yang masih tersisa. Masih ada sepotong dan seekor utuh. Saya ke depan. Ternyata Hana lagi makan seblak. Enak dan menggugah selera. Saya duduk mencicipi. Sesendok, dua sendok, tiga sendok, dan seterusnya. Entah sampe berapa sendok. Yang jelas, sampe seblaknya hampir tandas.
Tiba-tiba saya teringat sesuatu. Haiyaaaah.... Saya nggoreng ikan. Lari ke belakang dengan jurus kaki seribu, saya tertegun. Terdiam. Melemas. Ikan saya gosooong. Jauh lebih gosong dibanding gorengan Hana. Dengan gerakan slow motion, saya matikan kompor. Merutuki nasib. Karma dibayar kontan.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.
