Menjelang Waktu Maghrib
Cerita pendek tentang kejadian yang terjadi di waktu menjelang Maghrib. Dua orang kecil dan seorang ibu, mereka adalah tokoh utamanya. Mereka terlibat problem yang tak berujung, yang berakhir di diri masing-masing.

Sehabis bertualang di dunia nyata, ada tubuh yang butuh penyegaran dengan air. Berkat air yang terkandung di bumi, dirinya membutuhkan perawatan agar tetap lestari dan bertahan selamya. Penyegaran berakhir di waktu menjelang Maghrib, mungkin sekitar pukul 17.20 kurang. Waktu yang cukup sedikit hingga Adzan Maghrib berkumandang, akan tetapi ini adalah waktu singkat yang dapat dimanfaatkan untuk menjalani kehidupan bertetangga.
Satu semprot minyak wangi di tangan kemudian dibalur pada tubuh lalu berpakaian. Turun menuju pintu depan lalu membukanya kemudian memilih sandal di rak. Untuk benar-benar keluar dari rumah, ada gerbang berongga setinggi dada anak kecil yang tengah beranjak dewasa. Ini sama sekali tidak mengganggu mata dalam memandang pemandangan dan kejadian seperti apa yang terjadi di depan sana.
Sesaat tangan ingin meraih gerbang dan telah meraih gerbang tersebut, muncul sesosok anak kecil bersepeda roda dua melintas dari arah sebelah kiri rumah dan berhenti tepat di depan mata Abdi. Terkejut bukan main, tiba-tiba saja muncul sang ibu dari anak kecil tersebut dari gang sebelah kanan tembok rumah Abdi. Kemunculan ibu tersebut dibarengi dengan gerak tampar cepat dan tepat yang bersarang di pipi kiri sang anak disertai gumam bernada tak jelas.
Seketika itu juga sang anak langsung tertegun, terlihat jelas diraut wajahnya. Gerakan putar balik dilakukan sang anak dengan sepedanya. Sang ibu langsung ke arah lenggang kangkung menuju jalur pulang ke rumah beliau. Sejenak abdi terdiam tanpa kata, membuka gerbang menuju lokasi tujuan yang telah ditentukan sedari awal.
Lenggang kangkung ku berjalan sambil berpikir mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hanya jawaban bersifat praduga yang aku dapatkan. Melipir sejenak ke kedai rumahan membeli rokok garpit ketengan lima ribuan. Berhenti sejenak untuk membakar rokok yang ku hisap dalam-dalam sambil ku hentakan dengan nafas kuat yang ku arahkan ke atas menuju angkasa.
Apakah harus ada dialog dalam cerita itu? Apakah harus ada penambahan gerakan? Tolong! Aku hanyalah seorang anak kecil yang lebih banyak tidak mengetahui.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.