Indah? Apa Bagus, sih?
Perasaan dan kenyamanan visual dalam menikmati seni

Indah Apa Bagus, sih ?
Kitika memandang sebuah karya seni, seakan mata kita dimanjakan secara visual. Lalu terucaplah kata, "wah bagus sekali ! ," atau "betapa indahnya karya seni ini ! " sambil terkagum-kagum mengamati karya seni. Ada dua kata yang terucap, yaitu bagus dan indah. Terkadang kita mengungkapkan kekaguman terhadap karya seni dengan mengucapkan indah tapi terkadang kita juga mengucapkan kata bagus. Sepertinya apa sih bedanya antara indah dan bagus, apakah sama saja?
Mari kita kupas dari pengertian seni terlebih dahulu. Seni merupakan kegiatan sadar manusia dalam membuat suatu karya yang memiliki nilai keindahan. Syarat utama yang merupakan karakter dari seni adalah adanya unsur keindahan atau dalam kata lain disebut estetika. Sebuah karya tidak akan disebutkan seni apabila tiada unsur indah didalamnya.
Yang menjadi pertanyaan adalah apa itu keindahan?.
Keindahan adalah sesuatu yang mampu menggetarkan jiwa, karena mampu menghadirkan ungkapan isi jiwa dalam karyanya. Hal ini menimbulkan rasa senang, nyaman atau bahkan sebaliknya seperti sedih, perih atau marah. Ketika melihat karya seni, rasa itu muncul seakan jiwa kita terbawa oleh visualisasi dalam karya. Rasa kita terstimulus untuk muncul dan hadir, sehingga menahan kita untuk memandangnya lebih lama karena muncul ketertarikan akan suasana jiwa yang hadir. Itulah yang dimaksud dengan keindahan.
Lalu bagaimana dengan bagus, apakah sama dengan indah?
Tentunya bagus berbeda dengan indah. Dalam kata lain bagus biasa diistilahkan dengan kata artistik. Bagus merupakan gambaran pesan yang tersampaikan dari seniman kepada penikmat seni. Seniman melakukan kegiatan seni untuk memvisualisasikan wujud, bentuk atau rupa sebagai sarana komunikasi dengan sosial atau publik. Ketika hasilnya dapat dimengerti oleh penikmat seni dan memiliki persamaan persepsi dan pemahaman terhadap rupa tersebut maka tersampaikan lah pesan visual itu. Penikmat seni akan merasakan kenyamanan dalam memandang karya tersebut disebabkan karena ada kesesuaian antara harapan visual penikmat seni dengan bentuk yang di buat oleh seniman tersebut. Disini terwujud kepuasan visual yang diharapkan oleh penikmat seni. Penikmat seni tidak terintervensi rasa dan jiwanya oleh sang seniman, ketertarikan hanya terjadi karena ada kepuasan dari sang penikmat seni. Jadi nilai bagus itu dilihat dari tersampaikannya pesan yang memiliki persamaan persepsi dan pemahaman antara penikmat seni dengan senimannya.
Dalam kata lain indah itu banyak menggunakan indera hati dalam menikmati karyanya, sedangkan bagus lebih banyak menggunakan indera penglihatan atau mata. Karya yang bagus harus nyaman dilihat sedangkan karya yang indah harus mampu menggetarkan rasa hati.
Untuk lebih mudah dalam mengerti perbedaan indah dan bagus saya asumsikan dengan contoh pengibaratan. Diibaratkan indah itu "cinta" sedangkan bagus itu "suka". Dalam kasus cinta maka akan menghadirkan jiwa karena cinta mampu menggetarkan jiwa. Bila seseorang mencintai lawan jenisnya maka tampang ganteng atau cantik tidak menjadi ukuran, yang penting ada rasa di hati. Seperti istilah yang sering kita dengar bahwa cinta itu buta, karena cinta memang melihat dengan hati bukan dengan mata. Begitupula dengan keindahan melihat dengan hati bukan hanya dengan mata.
Sedangkan suka berbicara masalah kenyamanan di pandang. Makanya bila seseorang menyukai lawan jenisnya biasanya harus ganteng atau cantik, makanya timbul rasa suka memandangnya. Bahkan yang mereka suka dijadikan idola, seperti ngefans ke artis. Jadi suka itu banyak menggunakan indera mata dibanding hati. Dalam kata lain bagus itu menggunakan indera mata.
Indah akan terungkap jika mampu dinikmati oleh hati sedangkan bagus akan terungkap bila bisa dinikmati oleh mata atau penglihatan. (*Budiman)
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.