Devi

devi adalah sosok wanita yang memiliki senyum menawan, dan gigi gingsul menggoda. Daya pikatnya sangat kuat sehingga laki laki manapun yang melihatnya akan luluh.
Ketika usia remaja devi gadis yang riang, penyayang, dan ramah, seperti gadis remaja pada umumnya, dia adalah pencinta yang tulus, hingga akhirnya ia tumbuh menjadi dewasa.
Devi memiliki sifat sedikit manja, hingga akhirnya dia menikah dengan seorang pria yang merupakan nasabah nya sendiri. Ketika dia bekerja di sebuah bank, Kehidupan rumah tangganya pun tidak berlanngsung lama hanya berlangsung beberapa tahun.
Hingga akhirnya dia pun cerai dengan suaminya, dengan alasan suaminya kurang bertanggung jawab, sering minum minuman keras dan main perempuan.
Kemudian devi pun berkenalan dengan seorang lelaki, yang dikenalkan lewat teman nya, si lelaki selalu ada untuk nya, sehingga devi pun yakin dan mau menerimanya, mereka pun menikah tapi pernikahan nya pun tidak berlangsung lama, dengan alasan yang sama devi pun akhirnya cerai kembali.
Dari suami yang pertama dia memiliki anak laki laki, yang diasuh oleh suaminya, dan sekarang devi baru saja melahirkan anak keduanya dari suami yang kedua, anak lelaki itu manis dan tampan, tapi sungguh malang nasib anak anak nya.
Titik temu pun terjadi, hingga akhirnya aku bertemu devi, ketika dia sedang menghsiap sebatang rokonya, ketika dia istirahat kerja, saat itu dia bekerja sebuah bioskop xx1 disalah satu mall, aku berkenalan dengan nya dan bercengkrama cukup lama, dengan santai dia menikmati setiap hisapan rokok, sambil mengobrol menceritakan kisah hidupnya.
Luka tak lagi bisa terlihat diwajahnya, karena sudah bertubi tubi dia rasakan. Akhirnya setelah lama menghilang devi pun menghubungi ku, melalui pesan singkat yang dia kirimkan kepadaku.
Setelah sekian lama tak ada kabar, dia pun menghubungi kembali. Dan kita pun mengatur janji untuk bertemu dan menikmati kopi bersama di sebuah cafe.
Dengan alunan musik jaz yang santai tak terasa waktu begitu berlalu.
Kami pun berniat menonton bioskop xx1, karena aku pikir untuk mengisi kekosongan waktu yang ada, ketika berjalan menuju xx1, tanganku pun mencoba mengandengnya, tapi dia menolak dengan body language nya.
Hingga akhirnya kami pun menonton film dibioskop, suasana berubah menjadi akward karena sudah tidak lagi hangat dan bersahaja kala itu, aku pun memutuskan mengakhiri menonton film tersebut.
Akhirnya kami pun menuju parkiran untuk pulang, ketika saat menuju jalan pulang aku pun mencoba mengenggam tangan nya kembali, tapi dia pun menolaknya lagi, dengan nanda ketus.
Sebelum pulang pun dia meminta jajan ini itu dan ongkos, walaupun kala itu aku mengantarnya pulang samapi rumahnya, ternyata sedikit terlihat perilaku aslinya, pantas saja laki laki tidak kuat meghadapi perilakunya.
Karena tertolong wajahnya yang menawan, banyak laki laki terhipnotis olehnya, dia pun menceritakan bahwa dia sedang dengan seorang koko muda, yang membiayai hidupnya selama ini.
Sebelum ketemu dengan ku, dia baru saja menginap disebuah hotel dengan koko tersebut. Dia pun berencana menghabisi kekasih koko tersebut. Karena tidak mau hubungan nya terganggu dengan sang kokoh.
Saat itu dia lagi mengandung buah hatinya yang kedua, dia berencana menaruh anak nya kepada suami pertamanya, karena dia tidak mau terganggu. Mau fokus bekerja dan merawat tubuhnya.
Egoku pun meronta karena ingin memiliki nya, terhipnotis dengan keangguanan dan keindahan farasnya, tapi aku pun menahan nya, dan mencoba untuk mengontrol egoku.
Hingga akhirnya aku pun untuk mengcut devi dan tidak ingin medalami mengenalnya lebih jauh.
Sekian
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.