MAMAK’S LIFE (HIDUP INI INDAH)

Hidup akan selalu menuntunmu ke tempat yang lebih tinggi, jalani seindah mungkin, agar jejak senyummu tertatah, trust me, "God works in a misterious way".

MAMAK’S LIFE (HIDUP INI INDAH)
Keindahan dan manisnya hidup, tergantung pada cara kita menikmatinya

 

MAMAK'S LIFE (HIDUP INI INDAH)

 

 

#Life'spath

Ketika terbangun di pagi hari,

tersenyumlah, kau akan merasa lebih baik

 

Ketika hari menawarkan tantangan,

berdoalah, kau akan menjadi lebih kuat

 

Ketika tujuan belum tercapai,

bersemangatlah, kau akan lebih tegar

 

Ketika hidup menampilkan misterinya,

bersyukurlah, kau akan lebih bijak

 

 

 

Ketika pikiran dan perasaan terhubung, biasanya akan menghasilkan aksi/tindakan yang terencana, hal ini berbeda dengan aksi spontan yang terjadi karena dorongan hati tanpa pemikiran dan perencanaan serta pengaruh luar/orang lain. 

Hari ini, mamak terbangun dengan terburu-buru setelah mendengar kehebohan anak-anak, ternyata waktu sudah menunjukkan jam 06.30, sejam lagi, anak-anak sudah masuk sekolah. Thinking, makkk, thinking! Batal sudah rencana bikin bekal rice ball yang lagi viral, nasi belum dihangatin, ayam cincang dan teman-temannya belum ditumis, belum printilannya, dadar cantik yang tipis diris serta seaweed gurih, oh my God, kenapa alarm gak bunyi, kenapa anak tetangga gak nangis kencang seperti biasa, atau si pak suami tumben gak bangunin, apa semua itu terlewatkan dan tidak kedengaran saking lelapnya tertidur ditemani rintik hujan dari semalam? Bekal apa saja biar praktis dan cepat.

Apapun itu, bukan saatnya berpikir lama. Okay, saatnya bagi tugas, si kakak diambil alih papanya, antar sekolah langsung lanjut ke kantor, si kakak mandi dan bersiap sendiri, sarapan tanpa repot, segelas susu dan uang jajan double dengan perhitungan pengganti bekal dan jajan. Si kembar tetap sama mamak, keduanya masih ribut di kamar mandi, baju dan perlengkapan sudah beres, sarapan sekedarnya, susu dan cereal, bekal nasi goreng sedikit hangus karena ditinggal mengecek si kembar, sampai lupa tadi kalau apinya disetel maximal biar cepet matang dan telur ceplok setengah matang yang indah, lumayanlah buat menutupi jejak hangusnya nasi goreng. Mamak mandi kilat saat si kembar siap-siap dan sarapan, lumayan wangi sabun bisa menutupi jejak asem keringat dan aroma nasi goreng.

Saat-saat seperti ini, rasanya bersyukur banget, anak-anak sudah mandiri, jadi tugas mamak lebih ringan. mereka terbiasa bangun, berdoa, membereskan tempat tidur(standart hotel terpaksa di skip) sepanjang seprai, sarung bantal dan selimut berada pada tempatnya, boleh dikategorikan rapi. Sesudah beristirahat kurang lebih 5 menit dan minum air putih mereka akan mandi dan bersiap-siap, dilanjutkan sarapan lalu menyikat gigi-jadi jangan heran kalau kadang udah stand by di boncengan dan saat di cek ternyata belum sikat gigi hehehe.

Fiuh, lumayanlah ketegangan yang berharga, 07.10 sudah siap di boncengan dan siap berangkat. Last cek: 2 anak lengkap, seragam sesuai, sepatu beres, tas ok, bekal sudah, gigi ternyata belum disikat, masker lupa. Okay, turun lagi dan berhamburan kedalam rumah, 5 menit beres dan berangkat. Double check, ada lagi yang lupa? kayaknya udah beres semua, motor dan kelengkapannya sudah, rumah udah dikunci jugs, let's go! Perjalanan harus ditempuh kurang dari 10 menit agar tidak telat, karena perjalanan dari tempat parkir ke gerbang kemerdekaan eh, gerbang sekolah juga harus dihitung. Analisa si kembar, banyak yang telat karena hujan cukup masuk akal, jadi macet di parkiran.

Si kembar tiba di gerbang tepat saat bel tanda masuk dan gerbang dikunci berbunyi, selamat, selamat; kalau tidak bisa cemberut seharian, karena malu dikunci di luar gerbang, biasanya baru diperbolehkan masuk setelah menghafal doa pendek atau menyanyi di depan guru dan pak satpam yang bertugas jaga, hehehe itupun berdasarkan pengalaman pribadi yang sudah beberapa kali terlambat; bukan karena tidak hafal tapi malu dilihatin sama teman-teman.

Saatnya mamak santai sejenak, kayaknya enak nih  ngopi di kantin sambil ngrumpi, saking hebohnya sampai tidak sempat sarapan, hanya segelas air putih saat bangun tidur. Kantin sudah agak sepi, sebagian pengantar sudah kembali ke aktifitas masing-masing.

"Morning bu kantin, apa kabar hari ini?"

"Sehat mam", teriak bu kantin dari balik counter minuman

"Latte satu ya bu, makasih"

"Seperti biasa ya, panas, air separuh ndan tanpa gula?"

"Yesss, thank you bu"

Senangnya, bu kantin aja sampai hafal ya, padahal banyak banget ibu-ibu nongkrong dengan seleranya masing-masing.

Ternyata ada si Maya, udah duduk santai dengan segelas coklat hangat dan gorengan, adem banget kelihatannya, ia tersenyum lebar dan melambai memberi tanda mendekat. Latte panas, pastel gurih dan teman ngobrol yang cocok adalah relaxan terbaik, sebelum melanjutkan hari. Kita tidak pernah tahu apa yang akan kita hadapi, jadi mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah yang terbijak buat ibu rumah tangga yang terbiasa menghadapi jadwal mendadak, salah satunya adalah dengan sarapan yang bisa membuat semangat dan menahan lapar cukup lama.

"Ken-ken kabare, May?"

"Becik-becik, kak".

"Syukurlah, lagi sibukkah?" tanyaku, sambil menyeruput latte.

"Ya, gitu deh lumayan kak".

Setelah ngobrol ngalor-ngidul menghabiskan latte dan pastel, yang memakan waktu 30 menitan kami bersiap pulang, kembali ke aktifitas lanjutan di rumah, dalam benak mamak sudah terbayang kegiatan pertama adalah kora-kora(eh bukan kura-kura...) alias bersih-bersih pssst perabotan yang dipakai masak tadi belum dicuci dan diberesin.

"Balik yuk, May!"

"Yuk, kak!"

"Berapa bu?', tanyaku sambil meraih dompet di saku jaketku.

Ooops ternyata aku lupa bawa dompet karena terburu-buru, pantasan tadi rasanya ada yang ketinggalan, waduh gawat nih bisa jatuh harga diri mamak, masak sarapan aja mesti ngutang.

"Sudah dibayar sama May, mam".

"Wah, thank you bu, thank you, suksema May, traktirannya".

"Sip, my pleasure, sami-sami kak".

"Yuk, kita pulang, hati-hati di jalan ya".

"Yuk, ttdj juga kak!"

Bersyukur banget, nongkrong dapat, ngobrol dapat, gratis ngopi dan sarapan pula, mood booster tak terduga, setelah menghadapi ketegangan pagi. Waktunya berpamitan pada bu kantin dan beberapa  teman yang masih betah di kantin, mamak melenggang ke parkiran, menjemput si Lucky Luke kesayangan yang selalu setia mengantar kemana-mana.

Perjalanan pulang ditempuh dengan riang gembira sambil bersenandung lagu "You are My Sunshine" nya si Kimie Miner, versi Hawaiian yang keren banget, tidak terasa hanya dalam waktu 5 menit dari sekolah sudah tiba dengan selamat di rumah. Banyak orang bertanya kenapa perjalanan pergi dan pulang dari suatu tempat menempuh jarak yang sama tapi berbeda waktunya, perjalanan pergi terasa lebih lama sedangkan perjalanan pulang cenderung lebih singkat, ada yang merasa sama seperti itu dan tahu kenapa?

Buat saya pribadi lebih cenderung karena perjalanan ke suatu tempat membawa suatu misi yang belum dilaksanakan, sedangkan perjalanan pulang dilakukan dalam keadaan ringan karena misi telah terselesaikan. Hal ini pernah saya diskusikan dengan si kembar yang mengatakan bahwa perasaan senanglah yang membuat waktu tempuh perjalanan terasa singkat, begitu juga dengan waktu bermain yang menyenangkan, contohnya main game saat hari libur, 1 jam seorang terasa begitu singkat, padahal waktunya sama jika disuruh tidur siang atau belajar, alasan yang bisa diterima karena cukup masuk akal buat saya

Tapi ada hal lain yang membuat perjalanan pulang lebih singkat, tapi jangan bilang-bilang ya, ini rahasia kita saja; karena biasanya mamak-mamak berubah karakter di perjalanan dari kura-kura, menjadi ninja, hehehe jiwa pembalap muncul disetiap jalan lurus dan sepi. Kalau kalian bagaimana? apakah sama? apapun itu yang terpenting selalu hati-hati ya.

Sesampainya di rumah, segera berganti PDR(pakaian dinas rumah) t-shirt dan celana pendek, siap untuk beres-beres dan masak, perhitungan normal biasanya memakan waktu 2-3 jam di dapur. Hari ini masak nasi dibantu chef phillps, tumis sayur hijau plus  kare ayam telor, ala mas bambu dan mbak kara. Pekerjaan rumah terselesaikan dengan baik dan cukup memuaskan untuk standar emak yang gak suka lama di dapur. Semua bahan seperti bawang, sayuran dan ayam udah dibersihin dan disimpan dalam wadah dengan takaran sekali masak.

Memilah belanjaan dan menyimpannya di wadah terpisah dalam lemari pendingin, sangat memudahkan menentukan jenis  masakan hal ini sangat membantu, karena mood emak sering berubah sesuai tanggal dan hormon. Tanggal muda biasanya aman terkendali, tanggal pertengahan mulai labil dan akhir bulan rata-rata unpredictable, ini penting diketahui para bapak. Pengaruh hormon juga penting, mungkin sebagian besar udah paham, pms para ibu bisa mempengaruhi suasana rumah. Joke para bapak, lebih baik maju ke medan perang daripada menghadapi wanita yang lagi pms, wkwkwk dasyat banget kan.

Pekerjaan memasak selesai, rumah masih oke, tidak perlu banyak energi dan waktu untuk membereskannya, masih banyak waktu sebelum menjemput si kembar dari sekolah, si kakak akan di jemput papanya saat balik dari kampus, berarti masih sempat ke workshop untuk mengecek kerjaan disana. Setelah mandi dan berganti tidak lupa mengambil perlengkapan perang seperti dompet, mamak siap lanjut aktifitas. perjalanan ke workshop ditempuh dalam 10 menit. Tidak terasa 3 jam mengobrol tentang kerjaan dan hal lainnya, dengan para karyawan di workshop.

Setengah jam lagi si kembar pulang sekolah, mamak putuskan sebaiknya pamit undur sekarang dan langsung saja berangkat dari workshop ke sekolah, lebih cepat sampai lebih baik agar lebih mudah mendapatkan parkir. Berdasarkan pengalaman mamak, waktu menjemput sekolah terbaik adalah setengah jam sebelum atau sesudah jam pulang, karena kalau tepat saat jam pulang parkiran akan penuh, dan jalanan masuk ke sekolah sangat padat, karena orang tua/ wali murid menjemput di saat yang bersamaan.

Si kembar tidak suka di jemput tepat waktu, biasanya mereka minta di jemput 15 menit atau 30 menit sesudah nya, agar mereka mempunyai kesempatan untuk bermain bersama teman-temannya, dan mamak tentu saja tidak keberatan karena bisa punya waktu untuk ngobrol dengan teman sesama penjemput di kantin. Mamak selalu beruntung dapat spot terbaik di kantin, jadi sambil duduk bisa mengawasi anak-anak atau orang yang lewat menuju atau dari gerbang ke arah parkiran. Kedatangan teman atau si kembar akan terpantau dengan baik.

Bel penanda waktu pulang sudah berbunyi, anak- anak berhamburan dari gerbang, berlarian ke parkiran dan ke kantin, ada yang langsung pulang karna sudah di jemput, ada yang menunggu dan ada yang belanja ke kantin, sebagian besar masih di dalam halaman dan bermain sambil menunggu di jemput, suasana tenang berganti riuh suara anak-anak berteriak, belanja dan ngobrol berlomba dengan pak satpam penjaga sekolah yang memanggil nama anak dan kelasnya,  melalui pengeras suara agar yang bersangkutan segera keluar dari halaman menuju penjemputnya.

Mamak lagi asik mengobrol, kayaknya sekelebat melihat bayangan si kembar, tapi kayaknya salah lihat, lanjut ngobrol tapi samar terdengar suara si kembar, beneran gak sih? biasanya mereka masih asik main bola atau lari-lari di halaman kalau jam segini, ada apa ya? sambil mencari arah suara.

"Ma, ma..."

"Mama, sini!"

Ternyata benar, keduanya udah di kantin dengan muka hampir menangis, ada apa ya?

"Kenapa Ko? ada yang sakit?"

Mereka berdua bingung dan diam, dengan pandangan menyelidik mamak mendeteksi muka dan tubuh anaknya, ternyata pandangan mamak dan si adik(Titi) jatuh pada bagian depan seragam si Koko yang dipenuhi bercak-bercak darah, hm ada apa ya?

Berkelahi dengan teman, kayaknya tidak mungkin, Si Kembar termasuk pendiam di kelasnya. 

Jatuh? skip, bagian tubuh dan seragam yang lainnya terlihat bersih.

Mimisan? mukanya bersih, bagian lengan bajunya bersih.

Dipukul teman? rasanya mereka gak punya musuh.

Hm, kayaknya emang mamak harus menginterogasi keduanya segera.

"Oke, siapa yang mau cerita, Koko sendiri atau Titi?".

Koko menggeleng lemah dan berkaca-kaca melemparkan tanggung jawab pada adiknya dengan pandangan memohon.

Ok, mamak menunggu dengan cemas.

"Jadi begini ma, Koko takut mama marah".

Koko mengangguk-angguk membenarkan

"Mama malah?"

"Hm, tergantung, untuk saat ini mama belum tahu, marah atau tidak, kalau mama gak dikasih tahu kenapa ini?"

"Tadi Koko lari sambil ketawa, terus bertabrakan dengan temannya, terus gigi Koko yang depan lepas dan berdarah, tumpah ke baju",

"Oh, bener begitu? kenapa mau nangis, kan gak apa-apa, sakit?"

"Nggak lagi ma, tadi agak sakit, Koko sedih, giginya hilang".

"Kenapa? nanti giginya tumbuh kok, itu gigi susu, mesti lepas, diganti gigi tetap yang kuat, gak apa ya, temannya gak apa-apa? udah minta maaf?"

"Iya ma, teman Koko gak apa, tadi udah minta maaf juga, tapi......"

"Tapi apa?"

"Baju koko kotol, kena dalah, Titi Malah Koko".

Koko masih cadel kalau menyebut huruf r, Titi sudah bisa menyebut r dengan jelas.

"Oh, kenapa Titi marah sama Koko?"

Mamak memindahkan tatapan ke si adik yang cemberut dan berkaca-kaca, pikirku sweet banget si kembar, kakaknya sakit adiknya juga ikut merasakan, perlu di apresiasi nih.

"Koko nakal, bajunya jadi kotor, penuh darah, tadi bukannya langsung kumur di kamar mandi, jadinya kan..."

"Iya benar, Titi pintar mestinya di kumur tadi, gak apa nanti mama cuci biar bersih kembali ya, udah jangan sedih ya Ko, Titi gak marah, Titi sayang sama Koko".

"Tapi,..."

"Hm, kenapa lagi. bukannya udah beres, mama gak marah kok".

"Kita tetap beli es klim atau es lain sepelti biasa?

Ow, mamak baru ngerti, ternyata kesana arahnya, sesuai perjanjian, jika ada gigi susu yang lepas dan tidak menagis mereka akan diberi es krim atau es campur yang disukai, tapi dengan catatan harus kumur-kumur bersih, dilaporkan ke mamak atau papanya dan menunjukkan giginya, siapa tahu ada bagian yang tertinggal.

"Oh, tetap dong, mama juga mau makan es, kayaknya panas banget siang ini, pas buat makan, mau es krim atau es campur".

"Hore!"

"Hole!"

"Mau es campul aja boleh? Titi mau kan?"

"Itu lho yang ada jelly dan buah-buah?" tanya si Koko sambil melirik adiknya, agar sama pilihannya.

"Ya!" jawab adiknya singkat dan sumringah.

"Okay, let's go!"

"Mama best, love, thank you!"

"Yang benar itu, thank you dulu, baru bilang mama is the best, baru bilang i love you,!" protes Titi.

"Ya, ya..." kakaknya cuek sambil menggandeng dan menarik paksa tangan adiknya di kiri dan mamak di kanan.

Mamak berbunga-bunga, sambil berdendang, You are my Sunshine... sambil nyengir dan mengangguk, tanda pamit tanpa kata dan lambaian ke sesama mamak di kantin yang masih menunggu penjelasan kehebohan si kembar.

Thank God!

 

Catatan:

*Tradisi membelikan es krim di rumah, diperuntukkan bagi anak-anak setiap kali giginya copot, untuk mengalihkan rasa sakit dan takut, hal ini sudah  di konsultasi kan ke dokter anak  yang menjelaskan bahwa hal itu aman dan bermanfaat baik buat anak-anak, bersifat relaxan dan memberi energi, asal jangan berlebihan karena mengandung gula, sensasi dingin pada es membantu pembekuan darah.

*ken-ken kabare : apa kabar (Bahasa Bali)

*becik-becik: baik-baik (Bahasa Bali)

*suksema: terima kasih (Bahasa Bali)

*sami-sami: sama-sama (Bahasa Bali)

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.