Belajar menulis puisi!

Belajar menulis puisi!

Banyak orang mengeluh, kenapa puisi-puisi yang dibuat oleh penyair ternama susah banget untuk diterjemahkan? Kalo untuk mengerti aja susah, gimana gue bisa bikin puisi seperti itu? Kemudian mereka menilai puisinya sendiri, “Kok puisi gue garing banget, sih? Terlalu telanjang tanpa simbol, polos tanpa kata bersayap?” Hehehehe….

Sebetulnya yang membuat kita kesulitan untuk menerjemahkan puisi dari penyair ternama adalah metaforanya. Metafora yang mereka gunakan sering sulit dipahami. Tidak jarang metafora tersebut adalah metafora yang tidak umum yang hanya bisa dipahami setelah memiliki jam terbang dalam waktu tertentu sebagai penyair.

Seorang penyair memang sangat piawai dalam menempatkan metafora. Metaforanya membaur bersama kalimat lainnya lalu menjelma menjadi puzzle. Hampir gak ada bedanya dengan teka-teki gambar di mana kita disuruh menemukan 5 kepala orang yang tersembunyi di dalamnya. Dan susahnya seringkali audzubillah...

Puisi kurang lebih sama. Itu sebabnya, kadang-kadang, metafora yang disampaikan oleh penyair tidak berhasil kita temukan. Pernah, kan, mengalami hal seperti itu? Okay, sekarang saya ingin berbagi pengalaman tentang teknik menulis puisi. Saya memang bukan penyair tapi secara pemahaman saya lumayan mengertilah bagaimana menciptakan metafora dalam puisi.

Ada beberapa teknik yang sering digunakan para penyair. Mereka menggunakan metafora yang dihasilkan dari beberapa cara, yaitu:

1. MEMPERTUKARKAN SUBYEK, PREDIKAT ATAU OBJECT

Kalimat pertama: Aku menyematkan kalung

Kalimat kedua: Aku menulis puisi

Hasilnya: aku mengalungkan puisi

______________________________

Kalimat pertama: Aku mengunyah snack

Kalimat kedua: Aku membaca puisi

Hasilnya: Aku mengunyah puisi

__________________________________

Kalimat pertama: Kesedihan datang

Kalimat kedua: Hujan mengucur

Hasilnya: Kesedihan mengucur

Dengan cara ini kita bisa membuat puisi dengan mencocokkan konteksnya, misalnya:

Aku ingin membuat tato

Bergambar air mata

Karena air mataku sudah kering

Sementara kesedihan terus mengucur

2. MEMANFAATKAN ANALOGI

Kita juga bisa memanfaatkan analogi sebagai metafora dan metode ini yang paling sering digunakan oelh para penyair. Misalkan kita hendak membuat puisi tentang keluarga di sebuah rumah. Kemudian kita uraikan satu persatu apa saja yang terdapat dalam sebuah keluarga. Rumah memiliki 1. Bapak, 2. Ibu, 3. Kakak dan 4. Adik

Kita bisa menganalogikan kata RUMAH dengan DUNIA. Sama seperti di atas, kita ura lagi apa yang dekat dengan Dunia. Kita bisa menulis bahwa Dunia memiliki 1. Matahari, 2. Bulan, 3. Bintang besar, 4, Bintang kecil. Selanjutkannya kita padu-padankan keduanya sesuai dengan karakternya masing-masing. Misalkan:

Rumah -----Dunia

Bapak ------Matahari

Ibu----------Rembulan

Kakak ------Bintang besar

Adik--------Bintang kecil

Dari analogi di atas kita bisa membolak-balik kedua konteks secara bergantian. Akibatnya subyek, predikat dan obyeknya juga kita bisa pertukarkan sesuka hati. Dengan cara ini puisi kita menjadi memiliki dua dimensi yaitu rumah dan dunia. Sekarang saya akan membuat puisi berdasarkan pemaparan di atas sebagai contoh.

 

TENTANG SEMESTA

Mentari tua itu menguap beberapa kali

Entah kenapa dia gampang letih belakangan ini

“Tidurlah. Biar aku menjaga malam,” kata Rembulan

Mentari tersenyum meredupkan sinarnya

 

Rembulan memapahnya masuk ke dalam kamar

Menyelimuti tubuhnya di atas ranjang rotan

“Sinarku memang tidak sekuat pendarmu

Tapi sudah cukup untuk menerangi bumi”

 

Keduanya memandang ke luar kamar

Di sana bintang-bintang masih berceloteh

Yang satu sibuk menggambar awan

Yang lain asyik mengunyah puisi

 

3. MEMANFAATKAN RIMA

Rima juga bisa menjadi sumber ide. Apalagi jika kita bisa menemukan satu kata yang merupakan represetasi tempat yang lebih kompleks. Berikut adalah contohnya.

Bosan pada bising

Dia mencari hening

Di dalam sunyi

Dia rindu pada bunyi.

#Fyp #Puisi #Poem #ombud #thewriters #Education

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.