DI KANTOR
Flash Fiction

Semalam di rumah aku begadang mengerjakan presentasi untuk rapat Dewan Direksi. Pagi ini sesampai dikantor aku melanjutkan lagi untuk penyempurnaan presentasinya. Kuminta sekretarisku memberitahu office boy membuatkan minuman coklat kesukaanku. Selang beberapa saat, sekretarisku datang membawakan secangkir minuman coklat hangat yang kupesan. Aroma coklat membuat pikiranku kembali segar dari rasa kantuk karena semalam kurang tidur.
***
Aku meneguk minuman coklat hangat itu secara perlahan, dan tak terasa secangkir sudah habis masuk mengalir kedalam perutku melalui kerongkongan kering ini. Aku melirik tulisan di tatakan piring cangkir bertuliskan “selamat menikmati!” dengan emoticon tersenyum, akupun jadi ikut tersenyum.
***
Tiba tiba kerongkonganku tercekat, terasa seperti ada yang mencekik batang leherku dari belakang. Aku berusaha berteriak memanggil sekretarisku. Kulihat dia datang namun hanya berdiri di depan pintu ruanganku sambil memandang kearahku dengan senyum kemenangan. Aku terus berusaha meminta tolong padanya, namun dia hanya diam berdiri sambil tersenyum puas. “Teganya kamu membiarkan bossmu sekarat seperti ini, apa kamu yang sengaja meracuni aku,” gumanku dalam hati. Kerongkongankupun semakin tercekik dan aku semakin lemas serta pandanganku semakin kabur dan hanya kabut putih yang kulihat. Lalu aku merasa badanku digoyang goyangkan seseorang. Dan kudengar orang itu berkata “boss boss bangun boss, ini minuman coklatnya diminum dulu, sebentar lagi rapat sudah mau dimulai”. Sekretarisku membangunkanku yang tertidur di meja kantor.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.