Pulang Bukan untuk Membawa Petaka
#janganmudik

Ada yang rindu kita
Menanti penuh harap untuk kembali bersama
Di setiap percakapan yang ada
Selalu terselip kata tanya
"Kapan engkau pulang, Ananda?"
Bukan main betapa kangennya
Jauh-jauh hari tiket pesawat tlah tersedia
Lebaran tidak sampai dua bulan lagi aja
Tetapi oh ternyata
lagi ada Corona
Kata pemerintah, jangan mudik dulu ya
Kata ulama, itu haram karena bikin celaka
Pemerintah bilang lagi, mudik boleh aja
Tapi harus empat belas hari karantina
Agar yang tercinta di kampung halaman tidak tertular virusnya
Corona tidak pandang mata
Tua muda, semua bisa kena
Kita bisa jadi sehat-sehat saja
Tapi mana tahu, kita sudah terkena tanpa gejala
Karena menurut para ahli, Corona bisa menjangkit tanpa tanda apa-apa
Percuma kan, percuma
Jauh-jauh mudik, eh tidak bisa bersua
Jauh-jauh pulang dari rantau, setelahnya harus karantina
Jangankan makan ketupat, salat Ied saja pasti enggak bisa
Jadi buat apa juga??
Semua gara-gara Corona!!!
Makanya sahabat, kalau sayang keluarga
dan peduli para tetangga di sana
Tahan dulu rindu di dada
Kangen mama, papa dan saudara, tentu boleh saja
Tapi tidak perlu dulu tatap muka
Sebab kita bukan pulang untuk membawa petaka
Sahabat, kita punya teknologinya
Kalau kangen, tinggal video call saja
"Mohon do'a dari jauh ya Ma, ya Pa."
"Semoga ananda sehat senantiasa."
"Semoga Papa dan Mama juga."
"Dan kita selalu dalam lindungan-Nya."
Tidak ada yang tahu sampai kapan wabah melanda
Yang jelas kita harus banyak berdo'a
Dan demi membantu pemerintah bekerja
Sudah seharusnya kita saling menjaga
Dan senantiasa waspada bahaya
Corona, oh corona
Mumett aku punya kepala.....
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.