Bahasa Kalbu Untuk Lelaki Pertamaku

Bahasa Kalbu Untuk Lelaki Pertamaku
Image by Susanne Jutzeler, Schweiz, from Pixabay

Menjadikanmu yang pertama bukanlah mauku. Namun aku bahagia karena hadirmu yang membuatku tersenyum dan tertawa. Berhasil mendapatkan yang kau mau adalah sukaku juga.

Kalau kemudian kau harus menjadi dewasa dalam usiamu yang masih belia, itu bukan mauku.

Selalu ingin memelukmu, mendengar cerita keseharianmu dan juga mimpi-mimpimu, itulah mauku.

Anakku, maafkan kalau masa kecilmu mengaharuskanmu tumbuh tegar, mandiri, berdiri sendiri; disaat seharusnya aku masih memberikanmu pelukanku.

Maafkan aku kalau hari-harimu selalu terasa berat dengan berbagai tuntutan dan pembuktian diri untuk menunjukkan kau sunggh mampu mandiri.

Satu hal yang pasti dan aku mau kau tahu; cinta dan sayangku untukmu tidak pernah sedikit pun luruh layu.

Doaku untukmu : mampulah untuk selalu kembali bangkit ketika harus jatuh dan bahkan terhimpit, walau kau rasa itu berat dan sakit. Karena sesungguhnya bukan keberhasilan yang membuat kita terus dapat menjalani hidup. Tetapi kemampuan untuk selalu bangun dan kembali berjalan, kemudian berlari meraih cita dan mimpi.

Anakku, lelaki pertamaku, Aku yakin Tuhan kan selalu menuntunmu karena Dia tahu keterbatasanku sebagai ibumu. Aku yakin semesta akan selalu mendukungmu, karena mereka semua tahu betapa kumenyayangimu.

I love you.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.