Penjaga Makam

Hari ini ada lagi yang mati. Seorang lelaki, duda dua anak. Umurnya enam puluh tahun. Dia mati bukan karena sakit atau kecelakaan tetapi karena sudah waktunya.
Para penggali kubur sudah bekerja sejak pagi. Namun, pemakamannya baru akan dilakukan selepas Asar, menunggu dua anaknya yang merantau di Jakarta pulang.
Sarpin, seperti biasa, sibuk dengan pekerjaannya. Selepas Subuh, lelaki itu berangkat ke tanah makam untuk merawat makam-makam yang ada di situ. Mencabuti rerumputan, menyapu dedaunan kering, dan membersihkan bangkai bunga-bunga tabur. Tak lupa, ia mengelap setiap nisan seraya berdoa, "Semoga engkau damai."
Doa itu selalu ia ucapkan setiap mengelap nisan. Tak peduli ia kenal atau tidak dengan yang dikubur. Tak peduli perilaku apa yang telah dilakukan oleh yang dikubur. Dia hanya tahu bahwa berdoa baik adalah puncak kebaikan. Dia hanya tahu bahwa bumi pun tak pernah membeda-bedakan siapa yang dikubur.
Selepas Asar, rombongan pelayat datang mengantar jenazah. Sarpin menghentikan pekerjaannya demi menghormati jenazah yang akan dikubur sore itu.
Kemudian, Sarpin mendekati rombongan itu. Semakin dekat, mata tuanya mulai dapat mengenali banyak pelayat namun tak sedikit pula yang tak dikenalinya. Herannya, kenapa ia tak mendengar berita duka dan tentang siapa yang mati di kampungnya pagi itu? Ada rasa menyesal karena ia tak bertakziah dan turut mengurus jenazah, seperti yang selalu ia lakukan kepada siapa pun yang mati di kampungnya.
"Siapa yang mati?" tanya Sarpin kepada seorang lelaki yang berdiri di sampingnya.
"Kamu," jawabnya.
Sontak, tubuh Sarpin gemetar dan matanya berkaca-kaca. Sapu yang ada di genggamannya terlepas jatuh.
“Semoga engkau damai,” ucap orang itu, lalu pergi meninggalkan Sarpin yang berdiri memaku. Nampak sekali raut sedih di wajah Sarpin. Bukan karena ia, kini, telah mati namun karena ia tak akan bisa merawat makamnya sendiri.
***
Jakarta, 25 Februari 2020
Terinspirasi sajak Tentang Seorang Penjaga Kubur yang Mati karya Sapardi Djoko Damono, 1964.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.