Pancaroba Menara Jiwa

Menara tinggi menjulang
Diantara lapisan kabut
Api yang dulu ada kini hilang
Terpadamkan oleh kemelut
Terjebak dalam dekaden
Tertinggal berjuta laten
Dari para penunggang kuda
Yang sibuk menghujam senjata
Khotbah bukan lah penawar
Racun yang buat luka memar
Selami kitab sampai laman terakhir
Yang menggiring harapan ke pinggir
Terhantam keras gamang
Lara yang mengerak karang
Keyakinan diri yang di ujung ambang
Terjerat pedih terhunus pedang
Terlihat harap yang terbujur
Angan yang telah dilebur
Logika yang tercerai berai
Proyektil panas menembus perisai
Utopia yang terlanjur membangkai
Dan terlihat kegagalan dalam bingkai
Terbungkamnya suara tangisan
Karena bingung lihat semunya kenyataan
Berserah pada matahari kemasan
Berlari kencang mencari jawaban
Doa yang sabdanya diijabah
Ternyata berujung air mata tercurah
Dari zat yang kita anggap awal penciptaan
Nyanyian sumbang dentuman genderang kekalahan
Semakin kencang keras berkumandang
Menara terpapar gersangnya panas gurun kegagalan
Terlihat ujung ufuk rona merah yang tertelan
Rentetan renjana yang teroksidasi
Merapal percuma hanya imaji
Bawa jiwa ini ke kelahiran baru
Menyinari sisi gelap yang akan terlelap dalam pelukan senyap
Fragmen menjadi siklus
Dianggap nyata dari kitab kudus
Hamba hanya pemeran parade sirkus
Digerakan dengan benang takdir
Bak marionet berada di ujung nadir
Semoga ini semua hanya delusi dalam sebuah aksara
Kami menanti jawaban dari semua keringat yang tercurah
Lembaran kertas yang tertukar
Dan waktu yang tak mungkin kembali diputar
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.