GANJAR ATAU PUAN? BISA JADI ITU HANYA SETTINGAN.

GANJAR ATAU PUAN? BISA JADI ITU HANYA SETTINGAN.
Pic taken from https://www.jawapos.com/nasional/politik/27/12/2021/lebih-pilih-ganjar-jadi-capres-ketimbang-puan-ini-respons-elite-pdip/

Sekarang ini banyak yang membicarakan “kisruh” di PDIP seputar calon presiden. Sepertinya PDIP punya dilema besar apakah hendak mencalonkan Puan Maharani atau Ganjar Pranowo. Megawati tentunya ingin sekali anaknya menjadi presiden. Sayangnya perolehan angka di seluruh survey, nama Puan sama sekali tidak menjanjikan. Memaksakan diri untuk mencalonkan Puan sebagai presiden, pastilah Puan langsung keok.

Di saat yang sama, nama Ganjar selalu menduduki 3 besar dalam survey, Bahkan di survey terakhir yang diselenggarakan oleh Charta Politika, Ganjar memperoleh suara sampai 31.2%, melejit jauh melampaui Prabowo (24,4%) dan Anies Baswedan (20%).

Lucunya, banyak kader PDIP malahan beramai-ramai menyerang Ganjar. Mereka mempertanyakan prestasi Gubernur Jawab Tengah tersebut. Semua orang termasuk pengamat mengira bahwa PDIP membully Ganjar karena ketidasenangan partai tersebut karena berani-beraninya menempatkan diri sebagai kompetitor Puan.

Saya memperkirakan semua ini adalah strategi cerdas dari PDIP. Saya yakin bahwa Partai Banteng ini akan mencalonkan Ganjar sebagai calon presiden. Kader-kader yang membully Ganjar hanya settingan. PDIP sangat tau bahwa ketika seseorang dizalimi maka rakyat akan segera membelanya. Megawati pernah mengalami hal tersebut. Ketika PDIP “menzalimi” SBY, nama Boss Cikeas itu justru semakin melambung dan menjadi presiden selama dua periode berturut-turut. Tidak mungkin PDIP akan membuat kesalahan yang sama. Mereka tidak sebodoh itu.

Strategi ini benar-benar ampuh dan membuat nama Ganjar dalam survey semakin meningkat. Kalau Ganjar tidak ‘dizalimi’ belum tentu dia mampu mendapat perolehan sebesar itu. Ditambah lagi ada kesan bahwa Ganjar ini memang adalah kloningan Jokowi. Semakin mudahlah dia memanen suara dalam survey.

Itu sebabnya sewaktu berpidato di Rakernas II PDIP pada Selasa, 21 Juni 2022, Megawati belum juga mengajukan nama capres dari PDIP. Strategi buying time ini sangat diperlukan. Pertama, Ganjar harus terus dibully agar namanya dalam survey mencapai titik di mana dia bisa dipastikan akan terpilih sebagai presiden.  Kedua, selama masa buying time, nama Puan akan terus dipromosikan, siapa tau namanya bisa merangkak ke puncak klasemen survey. Kalau keajaiaban itu terjadi, barulah nama Puan bisa diajukan.

Bagaimana menurut teman-teman? Masuk akal, kan? 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.