Komunikasi Adalah Kunci !

Selama memimpin Gerilya, Pak Dirman (Jenderal Soedirman) harus menggunakan jaringan kurir rahasia sebagai penyampai informasi kepada kantung gerilya lainnya diberbagai daerah. Keberadaan kurir sebagai penghubung komunikasi saat itu sangat berperan penting dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan para penjajah.

Hal yang sama juga dilakukan pak Dirman, saat Agresi Militer ke II oleh Belanda pada Desember 1948, berusaha menduduki Yogyakarta, yang saat itu dijadikan sebagai pusat pemerintahan sementara Indonesia. Tujuannya, agar dunia melihat, bahwa Indonesia itu tidak ada lagi. Komunikasi sama sekali terputus, para pemimpin Bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, H. Agus Salim “membiarkan” diri ditangkap, pak Dirman pun kehabisan cara untuk mempertahankan Indonesia.

Lalu, sebagai Panglima dengan keahlian perang Gerilya nya, dibantu A.H. Nasution, Pak Dirman pun kembali mengandalkan jasa kurir sebagai media komunikasi dengan Sultan Hamengkubuwono IX, yang saat itu sebagai pemikul bangsa Indonesia. Akhirnya, komunikasi yang lancar oleh sang kurir, berhasil membuat sebuah strategi mempertahankan Yogyakarta dari pendudukan militer Belanda, dimana peperangan terhadap pasukan Belanda dipimpin oleh Soeharto. Meski hanya 6 jam, namun usaha merebut kembal Yogyakarta mampu menunjukkan kepada Dunia, bahwa Indonesia itu masih ada, dan masih punya segalanya untuk mempertahankan kedauatan bangsanya.

Dan dari peristiwa sejarah yang membanggakan itu, ada satu hal menurut saya yang menjadi kunci atas upaya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, yakni Komunikasi. Ya, Komunikasi adalah Kunci untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa, dan kunci untuk kita agar mampu hidup “merdeka” dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi memang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena komunikasi yang baik bisa menyelesaikan berbagai masalah yang ada dikehidupan kita setiap waktu. Masalah utama para pejuang kemerdekaan Indonesia saat itu adalah, bagaimana cara mengkomunikasikan dengan kantung gerilya, untuk terus berjuang mengusir para penjajah. Namun, berkat adanya kurir yang menjadi penghubung komunikasi kala itu, kemerdekaan bisa diraih, bahkan bisa dipertahankan dari upaya Belanda yang ingin kembali merebutnya.

Dulu, komunikasi tidaklah sebaik sekarang. Hanya bermodalkan kurir dan surat, komunikasi yang terjalin malah bisa menyelesaikan beragam persoalan bangsa, hingga Kemerdekaan yang bisa kita nikmati hingga saat ini. Tentunya, diera teknologi digital saat ini, komunikasi bukanlah barang langka dikehidupan kita. Bahkan, tidak ada lagi jarak yang memisahkan, jika ingin bertatap muka secara langsung, bisa dilakukan dengan satu sentuhan.

Namun, kenapa masih ada saja masalah yang timbul? Hal itu bisa dipastikan karena komunikasi yang tidak baik, atau tidak berjalan semestinya ! 

Saya punya sebuah pengalaman, bagaimana keberadaan teknologi saat ini, sangat membantu usaha saya, lewat komunikasi yang lancar.

Beberapa tahun lalu, saat video call masih belum terlalu familiar ditengah masyarakat, saya hanya memesan barang dagangan dari distributor di Kota Medan, via telepon genggam saja. Sebut merk, jenis barang, pesan, transfer, tunggu barang dikirim. Namun, sering sekali barang yang datang tidak sesuai pesanan yang kita pesan. Ada saja yang salah dan kurang, baik dari segi warna, maupun dari segi bentuk yang hanya mirip dengan yang kita inginkan. Ternyata, Komunikasi yang tidak efektif, meski sudah lancar dengan keberadaan teknologi telepon genggam, masih saja membawa masalah.

Ini jelas menjadi sebuah masalah besar bagi saya sebagai pedagang, karena barang yang akan dijual, tidak sesuai dengan permintaan pelanggan. Terpaksa, barang yang sudah dikirim, harus saya antar sendiri kekota Medan, untuk diganti. Sudah lah tenaga terkuras, waktu pun terbuang percuma. Ini karena komunikasi yang kurang baik.

Beruntung, saat ini, komunikasi via video call sudah sangat familiar dikalangan masyarakat. Para orang tua yang rindu kepada anaknya diperantauan, tetap bisa bertatap muka. Bahkan, anak muda yang sedanng menjalin hubungan jarak jauh, tetap bisa saling bertatap muka, dan nge date virtual.

Kemajuan teknologi komunikasi ini jelas saya manfaatkan sebaik mungkin. Apalagi, ditengah badai pandemic Covid19 yang beum juga usai, megharuskan saya dan kita semua untuk membatasi pergerakan bepergian keluar kota. Tapi, itu tidaklah menjadi masalah serius. Bagi saya, memesan barang via video call adalah sebuah solusi yang sangat menguntungkan. Lewat video call, saya bisa memiilih barang yang saya inginkan tanpa takut ada kesalahan lagi. Saya juga bisa mengecek secara langsung kualitas dan ketersediaan barang yang saya inginkan.

Lagi-lagi, komunkasi mampu menyelesaikan semua masalah yang membayangi.

Sebuah bubungan pun akan tetap berjalan dengan baik, jika komunikasi diantara keduanya masih baik. Hubungan kekeluargaan juga akan tetap harmonis, disaat komunikasi antar sesame anggota keluarga juga terjalin dengan baik. Peran komunikasi sangatlah vital dalam kehidupan kita dewasa ini, sebagaimana vitalnya peranan kurir komunikasi bagi para pejuang bangsa.

Dan saat ini, ada beragam teknologi komunikasi, yang membantu kita agar tetap mampu menjaga komunikasi yang baik dengan sesama, baik untuk urusan bisnis, keluarga, hingga asmara. Ada media sosial seperti faceboo, Instagram, Twitter, Telegram, WhatsApp, dan lain sebagainya, yang memungkinkan kita tetap terhubung dan menjaga komunikasi.

Bahkan, di era saat ini, peran teknologi komunikasi dalam dunia pembelajaran sangat vital, berhubung banyaknya lembaga pendidikan yang telah melaksanakan sistem pembelajaran virtual atau jarak jauh.

Ternyata, dari dulu hingga sekarang, Komunikasi adalah Kunci dalam kehidupan kita. Mari tetap mempererat silaturahmi, lewat komunikasi yang baik. Terus berkarya dan berinovasi, lewat komunikasi yang baik. Tetap bertumbuh dan berkembang maju, dengan komunikasi yang baik. Dan tetap menjaga keharmonisan sosial, lewat komunikasi yang baik. 

Karena semua masalah dapat diselesaikan dengan Komunikasi !