Ketika Covid Bicara

Ketika Covid Bicara
Photo dari Pxhere

Sebuah monolog

“Kali ini tak usahlah mudik. Iya, aku tau Ramadhan akan segera tiba. Aku ngerti, Lebaran saatnya kumpul keluarga.”

“Sekali ini saja aku minta, tunda mudikmu untuk tahun depan saja. Dengarkan apa yang diminta oleh Pemerintah. Turuti apa kata Ulama. Tolong, sekali iniii saja”

“Aku tak mau sombong untuk mengajarimu, aku hanya ingin mengingatkanmu. Dengan begitu paling tidak aku lakukan tanggung jawabku padamu.”

“Saat ini aku dan teman-temanku masih berada di sini. Kami belum beranjak pergi. Kami tak tahu pasti kemana tujuan kami. Bisa jadi kau adalah tempat persemaian kami. Kau pun tak tahu pasti.”

“Jadi tahanlah diri sebentar lagi. Ketika kondisi sudah pasti bersih dan kami sudah pergi. Mati.”

“Tak apa kan jalani Ramadhan di Jakarta? Tak ada yang salah kan berlebaran di Ibu Kota? Mudikpun kau harus dikarantina empat belas hari lamanya. Tak bisa langsung kumpul keluarga. Bahkan sholat Ied pun tak ada. Bukankah itu jadi percuma saja?”

“Tebarkan kebaikanmu, jangan kepanikan. Tegakkan Tauhidmu, jangan kesyirikan. Junjunganmu mengajarkanmu untuk berdoa ketika datangnya bala’. Junjunganmu memintamu untuk menegaskan Tauhidmu ketika bencana. Tak ada selain Dia Yang Maha Kuasa tempat kita berlindung dan bernaung, Yang Maha Menentukan segala. Sujudkan kepalamu serendah-rendahnya, karena kau sendirilah yang zalim, bukan Dia”

Bassura, 6 April 2020


 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.