Kelas Impian

Minggu, 5 Juni 2022. Ini hari ketiga Saya dan peserta yang lain mengikuti kegiatan sertifikasi guru Alquran Metode UMMI.
Terpancar aura yang semakin bersemangat dari wajah-wajah mereka yang mengikuti kegiatan tersebut setelah dua hari berlalu dari 3 hari yang direncanakan. Namun demikian, banyak juga yang masih menyisahkan kekhawatiran karena pada pertemuan hari ini ada satu kegiatan yang mengharuskan setiap peserta melakukan praktik mengajar.
"Bagaimana? Apakah sudah plong" sapa sang mentor setelah Saya menyelesaikan praktik mengajar.
"Ada yang mau mengomentari penampilan barusan?" Tanya mentor lagi. Semua terdiam, tidak ada yang berani menanggapi.
Saya adalah peserta ketiga yang maju ke depan mempresentasikan cara mengajar dengan metode tersebut. Penampilan dua peserta sebelumnya cukup memberikan saya gambaran yang lebih baik bagaimana membawakan semua tahapan-tahapan dalam metode tersebut dari kekurangan-kekurangan mereka berdua setelah mendapatkan tanggapan dari peserta yang lain dan tidak terkecuali dari mentor.
"Yeah. Makasih untuk kalian berdua." gumamku senang dalam hati.
Sang mentor kemudian memberikan tanggapannya. Ternyata apa yang Saya presentasikan masih banyak yang perlu diperbaiki. Sang mentor, yang sudah ahli, dengan keilmuan dan pengalaman yang dia miliki tentunya lebih mampu melihat kekurangan-kekurangan presentasi Saya dibanding semua peserta lain.
"Terima kasih ustad." Ucap saya setelah ia memberikan tanggapannya.
Masuklah kita pada materi yang berikutnya. Classroom Management. Materi ini dibawakan oleh seorang mentor yang kami kenal dengan nama Ustad Yogi. pada hari kedua sebelumnya beliau sudah memberikan materi. Sangat menyenangkan, itu kesan yang Saya rasakan. Penyampaiannya menarik, mudah dipahami dan tidak lupa diselingin sedikit humor-humur menyegarkan. Wajahnya menyejukkan, senyumnya tulus dan suaranya begitu enak didengar.
Beliau membukanya dengan pertanyaan kepada seluruh peserta.
"Apakah semuanya sudah pernah mendengar istilah Classroom Management?"
"Ya sudaaah!" sebagian peserta memberikan jawaban.
"Itu artinya pengelolaan kelas!" Salah satu peserta nyeletuk.
"Oke baiklah, sekarang coba semuanya melihat ke arah papan di depan!" Tutur Ustad Yogi.
Terdapat tulisan KELAS IMPIAN di pojok kanan atas berwarna putih yang keluar dari pancaran proyektor dengan warna background biru tua.
"Coba sekarang kita semua sejenak hadirkan keheningan di ruangan ini dan silahkan membayangkan kelas seperti apa yang kalian inginkan." Ia terdiam sesaat, kemudian melanjutkan. "Kelas Impian seperti apa yang kalian dambakan?"
Seketika suasana ruangan menjadi hening dalam waktu kurang lebih 7 menit.
"Yak.... Sudah selesai, jangan lama-lama, nanti keterusan tidur" ujarnya sambil tersenyum melihat beberapa peserta yang demikian seriusnya sampai memejamkan mata.
Suasana kembali riuh, dengan suara-suara peserta.
"Ada yang mau menyampaikan seperti apa kelas impiannya?" Tanya Ustad. Belum ada yang menanggapi.
"Ayo siapa yang ingin menyampaikan" suasana riuh kembali, sebagian peserta saling berpandangan, ada juga yang menengok ke belakang melihat peserta lain.
"Oke, coba yang dipojok depan, sepertinya terlihat ingin." Tunjuk ustad, sembari berjalan menghampiri peserta yang dimaksud dan mampersilahkannya untuk menyampaikan kelas impiannya.
Dengan lantang peserta tadi berkata. "Saya ingin anak-anak saya pandai, berprestasi, menjadi kebanggan orang tua, anak-anaknya baik dan penurut."
Setelah mendengarkan, sang mentor kembali duduk di tempatnya sambil meminta 1 atau dua peserta lagi untuk menyampaikan.
Mendadak ia memandang ke arahku sambil tersenyum, sayapun membalas tersenyum. "Silahkan yang ini, yang tersenyum." sambil mengarahkan tangannyan ke arahku mempersilahkan.
Mungkin inilah yang disebut senyumception.
Aku masih tersenyum dan berkata "kelas impianku, siswa-siwanya menyenangkan, mudah diarahkan dan mereka antusias mengikuti pelajaran serta Sayapun merasa senang berada di kelas tersebut."
"Ok... berarti suasananya menyenangkan". Kemudian ustad meminta satu peserta lagi dari akhwat.
"Kelas impian Saya, ruanganya memadai untuk belajar" ujar peserta akhwat tadi dan sedikit bercerita tentang keadaan ruangan tempat dia melakukan aktifitas mengajar yang menurut dia kurang memadai.
Ustad Yogi dengan sedjock nge-joke berkata "kelas impian ada kulkas, ada tv, kayak gitu yah?"
Ucapannya membuat peserta yang lainpun tertawa.
Ustad Yogi kemudian ngeklik mouse, dan berkata beriringan dengan munculnya tulisan yang diproyeksikan ke boar tadi.
"Kelas impian itu, hubungan siswa dan gurunya harmonis. Begitupun siswa dengan siswa, suasana lingkungan kelas yang bersih, harum, rapih dan ada peraturan kelas". Beliaupun kemudian mengurai satu demi satu dengan penjelasan yang lebih gamblang.
Sedikit tambahan untuk cerita hari ini. UMMI merupakan salah satu metode dalam pembelajaran Alquran yang hadir di tengah-tengah kebutuhan lembaga-lembaga formal maupun non formal yang mengajarkan Alquran. Metode UMMI tidak mengungguli metode lain dalam pembelajaran Alquran, tetapi saling menguatkan satu dengan yang lain.
"Mudah, menyenangkan dan menyentuh hati." Itulah motto dari metode UMMI yang Saya rasakan selama tiga hari mengikuti kegiatan sertifikasi tersebut.
Alhamdulillah, luar biasa, tambah semangat, Allahu Akbar!
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.