Putri Fiona

Tidak banyak hal gembira yang Fiona ingat di masa kecilnya. Pukulan demi pukulan dari mami (wanita yang mengasuhnya sejak usia 5thn)  atau dari Niko sepupunya sudah memenuhi hampir seluruh memory isi kepala nya mengenai masa kecil Fiona. 

Papa dan Mama Fiona dipenjara di Macau dan menanti eksekusi hukuman mati. Itulah tragedy awal mengapa Fiona diasuh oleh mbak Sukma yang kemudian disebut Mami oleh Fiona. Mbak `Sukma adalah teman mama FIona yang memiliki seorang anak bernama Nico. 

Hari hari Fiona sangat kelabu dalam asuhan mbak Sukma. Setelah seluruh aset mama papa Fiona terjual karena alasan pemenuhan kebutuhan sehari hari, maka Fiona sering menjadi pelampiasan amukan mbak Sukma ketika kebutuhan sehari hari tidak terpenuhi . Mbak Sukma memiliki seorang anak bernama Niko. Tidak diketahui siapa ayah Niko. Mbak Sukma alias si Mami hanya mengatakan bahwa papa Niko kembali ke negaranya dan akan pulang segera. Bertahun tahun berlalu, papa Niko tidak kembali. Mbak Sukma hanya mengandalkan dana bantuan dari gereja dan pekerjaan serabutan membantu rumah tangga.  Tidak ada yang tahu, siapa keluarga Fiona. Karena ternyata kehadiran Fiona dirahasiakan oleh mama papa nya karena hubungan cinta mereka juga terlarang. Sungguh takdir pahit yang sulit diterima dengan lapang dada. 

Hari hari Fiona yang malang penuh dengan pukulan dan tangisan. Jatah makan yang berbeda dengan porsi Niko anak mami. Banyak ketidak adilan yang dibiasakan membuat Fiona tumbuh menjadi gadis yang pendiam. Memilih untuk  menerima keadaan. 

Hanya satu hal yang membuat Fiona tersenyum. Sebuah buku cerita bekas, satu satunya yang Fiona punya. Buku cerita tentang seorang putri yang sangat cantik. Dipersunting oleh pangeran dari sebuah negeri yang makmur di antah berantah. Dijemput dengan menggunakan kereta kencana menuju istana. 

Buku itu berhalaman warna warni. Ada beberapa gambar si Putri  dongeng dengan gaun gaun yang sangat indah. Ada harapan harapan yang dituliskan, menjelma menarik khayalan Fiona membayangkan dirinya lah sang Putri. 

Fiona tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Tubuhnya tinggi langsing, kulit putih dengan mata besar berwarna coklat kehijauan. Rambutnya ikal sepinggang yang bergelombang kadang kadang memberi kilau emas jika diterpa sinar matahari. 

Tetapi takdir tidak secantik paras Fiona. Waktu memang berlalu. Musim pun berubah. Fiona semakin memahami banyak hal. Memang, Fiona tidak lagi kelaparan. Fiona pun sudah menggunakan gaun gaun indah seperti yang dikhayalkannya. Pangeran juga silih berganti menjemputnya dengan mobil mobil mewah. Berganti ganti. Menjemputnya dan membawanya ke istana mewah dan megah. Memberikan nya uang, perhiasan dan hadiah hadiah mahal. 

Tetapi tidak satupun diantara raja dan pangeran itu yang mempersunting dan menjadikan Fiona menjadi permaisuri. 

Takdir hanya seperti lingkaran cerita. Samsara, yang terulang seperti lingkaran tak bermula. 

unnie