Salah Kira Ending

Di suatu pagi yang cerah saat itu, di hari Jumat tepatnya, aku dan rekan kerjaku di kantor -sebut saja Min K namanya, berangkat dari rumah ke kantor bersama (ini karena letak rumah kami yang berdekatan). Pagi itu kami membahas begitu banyak topik dan salah satunya mengenai sesi cerpenting semalam, di kelas Om Bud.
"Eh Ci, kamu semalem ikut kelas Om Bud kah? Aku semalam skip", tanyaku ke Min K saat itu sambil menjelaskan kalau aku semalam tidak bisa mengikuti kelas Om Bud.
"Cha, aku juga nggak ikutan, kita sama-sama skip kayaknya ya. Eh, coba deh aku buka dulu materi sesi kemarin, seru loh, tentang 'Cerpenting', kata Min K sambil membuka handphonenya.
Melihat Min K membuka handphonenya, akhirnya aku pun juga membuka handphone sambil scrolling materi semalam. Tiba-tiba di tengah keheningan...
"Wahahahahaha. Duh, ini lucu banget lagi. Hahahaha", kata Min K sambil tertawa terbahak-bahak.
"Duh, ci. Kenapa kenapa? Bagian mana yang lucu?"
"Hahahaha nanti aja, Cha, kamu baca sendiri. Duh ini lucu banget!"
Aku pun berpikir, baiklah, aku akan baca sesi semalam nanti setibanya di kantor saja.
Setibanya di kantor, aku dan Min K langsung brainstorming mengenai beberapa campaign yang akan berjalan. Tak terasa jam makan siang pun tiba. Aku dan Min K langsung menyantap bekal kami masing-masing.
Setelah makan siang, aku teringat jika aku belum menyelesaikan pembacaan materi semalam. Langsung saja, tanpa pikir panjang, aku membuka materi Om Bud semalam. Dan, tibalah aku pada bacaan materi "Cerpenting #5 Transfer Panas Ayah dan Anak".
Dan tahu apa cerita kelanjutannya? Ya, aku tertawa sampai badanku bergetar, bahkan aku sampai tidak bisa mendengar suara tertawaku sendiri yang lebih mirip orang asma daripada terbahak-bahak sesungguhnya.
"Ci, yaampun! Ini lucu banget! Hahahahhaha duh ini lucu. Duh, ini apa sih hahahhaa. Lucu banget yang bagian anaknya doain Mr. Sony yang lagi sakit, yang sakitnya minta dipindahin ke ayahnya aja. Sumpah... ini lucu...", kataku pada Min K sambil tetap tertawa dan justru makin tertawa sepertinya saat itu.
Min K pun juga ikut tertawa bersama-sama sambil berkata, "Chaa, masih ada lagi tau. Di bawahnya masih ada lagi..."
Hah??? masih ada lagi??? Jadi, tadi belum endingnya? Jadi, tadi udah ketawa super ngakak itu belum endingnya???
Langsung ku baca bagian paling akhir dan tertawaku makin pecah, tak sadar aku sampai terjatuh dari bangku kantor dan merasakan tawaku semakin tidak terdengar, badanku bergetar tak berhenti, dan perutku sungguh sakit, seperti ingin menghentikan ini tapi tidak bisa.
Tertawaku kali ini bukan hanya tertawa karena cerpenting ini sungguh lucu, tapi karena aku juga menertawai diriku sendiri karena tidak menghabiskan ceritanya lebih dulu sampai habis, sampai-sampai salah kira ending cerita.
Tamat, sekian.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.