Quote: Setiap Masalah Pasti Ada Solusi

Quote: Setiap Masalah Pasti Ada Solusi

Dalam hidup, tidak jarang kita menghadapi masalah yang datang di luar dugaan. Seperti kata pepatah, *"Shit happens in life."*

Suka atau tidak, mau atau tidak, setiap persoalan harus dihadapi. Saya percaya, setiap masalah selalu memiliki jalan keluar. Kutipan ini menjadi penyelamat saya dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Meskipun kadang harus diawali dengan letupan emosi, namun pada akhirnya, kutipan ini membuat saya berhenti sejenak dan berpikir: "Apa solusinya?"

Seperti yang terjadi hari Jumat kemarin. Jadwal saya cukup padat sejak pagi. Sejak bangun pukul 04.00, saya sudah mulai beraktivitas karena ada tiga agenda penting:

1. Kelas memasak daring dari Superindo pukul 10.00–12.00
2. Terapi untuk ibu saya pukul 14.00, setelah operasi patah tulang. Saya sudah memesan ambulans sejak Selasa karena kondisi ibu tidak memungkinkan untuk berdiri, sehingga membutuhkan ambulans. Konfirmasi pun sudah dilakukan sejak kemarin.
3. Rapat Zoom pukul 20.00 malam.

Namun, saat sesi kedua kelas memasak berlangsung sekitar pukul 11.00, saya menerima pesan WhatsApp yang mengabarkan bahwa ambulans tidak bisa menjemput! Jujur, kabar mendadak seperti ini membuat saya kehilangan fokus. Saya langsung membalas pesan tersebut sambil mengeluh. Wajar jika emosi memuncak, tetapi saya tetap berusaha berpikir jernih. Apapun yang terjadi, ibu saya tetap harus menjalani terapi. Dengan sistem BPJS, jadwal terapi yang terlewat tidak dapat dijadwal ulang dan otomatis hangus.

Kutipan “setiap masalah pasti ada solusi” kembali menyemangati saya untuk bergerak cepat. Saya menghubungi driver ambulans lain untuk meminta bantuan penjemputan pukul 14.00, meski saya tahu ini sangat mendadak. Saya menelepon—tidak dijawab. Chat WhatsApp hanya centang dua tanpa dibaca. Deg-degan? Tentu saja.

Di tengah kekesalan, saya kembali menghubungi driver pertama sambil menyampaikan keluhan saya. Mungkin karena tekanan tersebut, akhirnya driver tersebut memberi informasi tentang penggantinya yang siap menjemput pukul 14.00. Alhamdulillah, saya merasa lega dan bisa kembali fokus menyelesaikan sesi terakhir kelas memasak.

Pukul 12.47, driver lain yang saya hubungi sebelumnya akhirnya merespons dan menyatakan bersedia menjemput. Namun saya menjelaskan bahwa sudah ada pengganti. Ia dengan baik hati menawarkan diri untuk menjadi cadangan jika terjadi masalah. Saya bersyukur—setidaknya ada rencana cadangan.

Akhirnya, driver pengganti datang pukul 13.45. Ibu saya pun berhasil menjalani terapi tepat waktu. *Happy ending.*

Lain cerita, saat hari nonton bareng film “Yok Koesworo”, air di rumah tiba-tiba mati! Sungguh menyebalkan. Tapi ya, itulah hidup. Saya pun berpikir: "Di mana saya bisa mandi?" Akhirnya saya memutuskan untuk ke masjid terdekat. Saya pasang target, jika pukul 11.00 air belum mengalir, saya akan berangkat ke masjid sebelum masuk waktu Dzuhur, saat suasananya masih sepi.

Tepat pukul 11.00, air masih mati. Saya langsung bersiap, membawa perlengkapan mandi dan pakaian ganti, lalu berjalan kaki ke masjid sambil membawa payung—karena langit tampak mendung. Sesampainya di sana, suasana sepi, kamar mandi bersih, dan air melimpah. Nikmat yang luar biasa! Saya mandi dengan puas dan hati yang lebih ringan.

Singkat cerita, saya berhasil ikut nonton bareng! Ini fotonya...

Maka dari itu, ketika ada masalah, jangan panik. Tetap tenang dan percaya—selalu ada solusi.
Fokus pada solusi, bukan masalahnya!

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.