Komunikasi Yang Mengubah Dunia!

Tahukah Anda sejarah dunia banyak digerakkan oleh komunikasi? Komunikasi adalah alat perjuangan yang bisa membangunkan bangsa tertindas meraih kemerdekaannya. Lantas, dimana letak kekuatan komunikasi itu? Temukan cara mengubah hidup Anda melalui sudut pandang komunikasi

Komunikasi Yang Mengubah Dunia!
Komunikasi Yang Mengubah Dunia!

Saya mempunyai impian

Orang yang memiliki impian itu akan menghabiskan seluruh hidupnya mengejar impiannya dan menyerahkan nyawanya bagi impian tersebut.

Saya punya mimpi, keempat anak saya yang masih kecil, pada suatu hari, akan hidup di dalam suatu bangsa, dimana mereka tidak akan dinilai dari warna kulit mereka, tetapi kandungan karakter mereka

Begitulah sekelumit pidato yang disampaikan Martin Luther King, Jr ketika memperjuangkan kesetaraan hak-hak sipil warga kulit hitam di Amerika Serikat. Pidato yang disampaikan didepan 200.000 pejuang hak sipil di tangga Lincoln Memorial ini, kemudian dikenang sebagai salah satu pidato paling terkenal di abad ke 20.

Bagi rekan-rekan yang asing dengan Martin Luther King, ada baiknya kita kembali ke Amerika Serikat tahun 1960-an. Jangan bayangkan wajah Amerika Serikat sekarang, sama dengan wajah Amerika Serikat di tahun itu, beda jauh! Kala itu Amerika Serikat dilanda wabah kebencian bernama ‘RASISME’, utamanya pada warga kulit berwarna, termasuk kulit hitam.

Warga berkulit hitam banyak mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari komunitas warga kulit putih. Terjadi praktek segregasi atau pengucilan pada warga kulit hitam di segala aspek. Di area publik, sejumlah penanda dipasang untuk mengatur dimana saja warga kulit non putih boleh berjalan, minum, istirahat, makan, bahkan bicara. Fasilitas umum pun dibedakan berdasarkan warna kulitnya, mulai dari sekolah, transportasi umum, hingga kuburan.

Martin Luther King sendiri juga pernah mengalami perlakuan rasis, yang menjadi salah satu penyulut perjuangannya. Semasa kecil, ia dan gurunya selalu berangkat ke sekolah menaiki bus. Pernah suatu ketika, sopir bus menyuruh mereka angkat kaki untuk memberikan tempat duduk pada penumpang kulit putih yang baru datang. Terang saja, keduanya menolak. Sopir itu pun marah-marah dan membentak dengan ucapan yang kasar ‘Jahanam kulit hitam’. Tak ingin suasana makin runyam, gurunya pun meminta Martin Luther King mengalah. Alhasil, keduanya harus berdiri sekitar 90 menit menuju sekolahnya yang berada di Atlanta.

Yang mengagumkan dari perjuangan Martin Luther King adalah ia menginisiasi perjuangan meraih kesetaraan hak-hak sipil warga kulit berwarna lewat jalan non kekerasan, alias jalan damai. Ia banyak menggelar aksi protes dengan cara duduk ditempat-tempat publik bersama puluhan hingga ratusan orang lainnya, disertai orasi-orasi yang membakar semangat melawan ketidakadilan.

Ia mengakui gerakannya itu terinspirasi dari gerakan Satyagraha Mahatma Gandhi di India saat melawan penjajah Inggris. Baik Gandhi ataupun Martin Luther King percaya bahwa kekerasan akan melahirkan kekerasan lain, dan jadi siklus penderitaan tiada akhir. Itulah kenapa, Martin Luther King dijuluki sebagai ‘Black Gandhi’.

Perjuangannya berbuah manis. Kini Amerika Serikat menjadi rumah bagi beranekaragam ras dari berbagai penjuru dunia. Barangkali Martin Luther King juga tak akan menyangka, hari lahirnya pada tanggal 15 Januari kini diperingati sebagai hari libur nasional Amerika Serikat, bahkan ada warga keturunan Afro Amerika yang berhasil menjadi Presiden Amerika Serikat ke 44 yaitu Barack Obama.

Kalau dirunut lagi kebelakang, semua itu diawali dari satu kekuatan yaitu ‘KOMUNIKASI’. Komunikasi Martin Luther King sanggup menggetarkan hati ribuan orang dan mewujudkan wajah Amerika Serikat seperti yang dia mimpikan.

Komunikasilah yang sanggup menyebarkan pesan-pesan perlawanan melawan ketidakadilan.

Komunikasilah yang sanggup mempertahankan ribuan massa meski ditindas sedemikian rupa.

Dan karena komunikasilah, orang yang semula menyerah dan hampir putus asa, bisa bangkit lagi mengejar mimpi-mimpinya.

bangkit meraih mimpi

KEKUATAN KOMUNIKASI

Setiap superhero tentu punya sumber kekuatannya masing-masing. Captain America mendapatkan daya tahan tubuh yang luar biasa dari suntikan serum super. Spiderman bisa bergerak lincah dan bergelantungan di gedung-gedung tinggi akibat digigit laba-laba mutan. Sedangkan, Ironman bisa menaklukkan musuh-musuh aliennya karena mengembangkan teknologi super canggih.

Nah, kalau komunikasi kita anggap sebagai superhero, sebenarnya dimana letak sumber kekuatannya itu?

Sumber kekuatan komunikasi terletak di kemampuannya mengubah persepsi”

Ya, manusia adalah makhluk yang tak bisa lepas dari persepsi. Jutaan kali dalam sehari kita mempersepsi segala sesuatu di sekeliling kita. Saat bersekolah, kita mempersepsi teman-teman kita, guru kita, bahkan ibu-ibu kantin tempat kita biasa makan. Saat bekerja, kita mempersepsi rekan kerja kita, atasan kita, atau satpam yang menjaga pintu gerbang kantor . Pokoknya, selama manusia hidup dan berinteraksi dengan segala sesuatu, selama itu pula persepsi akan terus berjalan.

Menurut Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D dalam bukunya ‘Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar’, persepsi adalah proses yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita.

Ringkasnya, persepsi adalah sudut pandang kita dalam menafsirkan sesuatu, yang akan menjadi pijakan dari perilaku kita.  

Jadi, persepsi itu menentukan perilaku seseorang. Persepsi A membuat seseorang berperilaku A, sedangkan persepsi B membuat seseorang berperilaku B, dan seterusnya.

Misalnya, ketika naik KRL, saya pernah melihat sesosok penumpang laki-laki berperawakan besar, badan penuh tattoo dan raut muka yang seram. Secara refleks, saya menghindar, karena punya persepsi kalau orang dengan penampilan begitu, biasanya tipikal orang jahat yang suka keluar masuk penjara. Namun, saat dia menolong seorang kakek yang membawa belanjaan berat, sembari memapahnya menuju kursi prioritas, seketika persepsi saya berubah. Dari yang awalnya buruk menjadi lebih baik, sehingga saya tak lagi takut berada di dekatnya.

Interaksi antar masyarakat pun tak lepas dari pengaruh persepsi. Di indonesia, kita mengenal ada beragam suku yang memiliki corak adat istiadatnya masing-masing. Saya sendiri dari suku Jawa dan dibesarkan oleh nilai-nilai Jawa tulen. Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, saya harus merendahkan suara saya, karena orang yang berbicara dengan nada keras dipersepsi sebagai orang kasar. Atau, ketika berjalan melewati orangtua, saya harus berjalan sambil membungkukkan badan, agar tidak dipersepsi kurang ajar pada yang lebih tua. Dan masih banyak lainnya.

Kalau dirumuskan secara sederhana, karena persepsi bisa menentukan tindakan, berarti komunikasi yang punya kemampuan mengubah persepsi, juga memiliki kemampuan untuk mengubah tindakan seseorang.

Itulah kenapa, saya sepakat 100% dengan pendapat Bang Panji Pragiwaksono, Maestro Komika sekaligus Public Speaker papan atas Indonesia, yang mengatakan, “Ngomong itu gak doang menurut saya. Berbicara itu bisa menggerakkan orang”. Berkomunikasi bukan sekadar aktivitas melontarkan kata-kata secara acak dan tanpa makna. Malah sebaliknya, bagi saya:

Berkomunikasi ibarat menembakkan peluru tak terlihat yang menembus otak tanpa melukainya, lalu memprogram ulang apa yang dipikirkan dan yang dirasakan, hingga lahirlah tindakan tertentu sesuai yang diharapkan”

Dalam sejarah revolusi, kebangkitan sebuah kaum banyak diawali dari kepiawaian para orator dalam membangkitkan semangat juang untuk melawan penindasan.

Di Amerika Serikat, kita melihat sosok Martin Luther King dengan orasinya tentang kesetaraan hak-hak sipil. Di Indonesia, kita melihat sosok Bung Karno yang dijuluki Sang Penyambung Lidah Rakyat karena orasinya membangkitkan kerinduan rakyat Indonesia menjemput kemerdekaan. Dan diberbagai belahan dunia lainnya, ada banyak pemimpin yang sukses membangunkan bangsanya yang tertidur, berbekal kekuatan komunikasi.

Satu pelajaran berharga yang patut dicatat, jangan pernah memandang remeh komunikasi! Kalau panggung dunia saja bisa berguncang karena kekuatan komunikasi, apalagi hidup Anda. Mari mulai pelajari dan perbaiki cara komunikasi kita pada orang lain, terlebih pada diri sendiri, dengan begitu hidup kita juga bisa berubah drastis!

Jangan lagi berkata, “Aku gagal” , ganti menjadi “Aku berhasil mendapat pelajaran”

Jangan lagi berkata,”Tak ada yang mencintaiku” , ganti menjadi “Aku akan dicintai oleh orang yang layak mencintaiku”

Jangan lagi berkata, “Semua orang jahat padaku”, ganti menjadi, “Ada orang baik yang masih menunggu bertemu denganku”

Ingat, caramu berkomunikasi, menentukan caramu memandang hidup, dan ujungnya menentukan kualitas hidupmu sendiri!

 

Sumber Referensi:

Putra, Alvian.2014.Para Peraih Nobel Paling Spektakuler Di Segala Bidang.Jakarta Selatan: Laksana

Youtube/KelasOfficial/Pandji Pragiwaksono Mengajarkan Public Speaking : Merdeka Dalam Bicara

Mulyana, Deddy.2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sumber Gambar:

Gambar 1: wallpapercave.com

Gambar 2: pexels.com

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.