Cerita Ninja Pekerja
efektivitas seorang Ninja

Berlokasi di tempat tinggal salah satu senior rumahan yang pernah muda itu dijadikan tempat singgah untuk nyanyi-nyanyi dan ngopi--ngopi. Intinya, segala aktivitas silaturahmi terjadi dan dilakukan disana.
Kejadian ini terjadi bertepatan dengan adanya keempat anak 90an dan satu anak tahun 2000an. Salah seorang anak 90an ini, Mangli namanya. Jika diibaratkan, dia itu seperti seorang pemain sepak bola yang bermain di posisi tengah dan menyerang. Cukup satu kata, “unik”.
Disaat kelima orang ini terdiam, dia nyeletuk agak keras, “Helm gw yang ilang di parkiran gawean ketemu. Malingnya, tadi sore maen ke rumah sambil nenteng helm gua”.
Sebelumnya, dia emang udah pernah ngeluh ke kita-kita kalo helmnya ilang di tempat kerja. dan akibatnya dia kena tilang pas jalan pulang kerumah gara-gara nggak pake helm. Dan kita-kita cuma bisa ngetawain aja. Namanya juga temen, ketawain dulu baru deh ditolongin.
Dan parahnya, ternyata cerita ini masih berlanjut dengan adegan dimana sang maling helm nyamperin ke rumahnya Mangli sambil membawa barang bukti di tangannya.
Temennya ini satu kerjaan cuma beda shift. Kalo Mangli Shift pagi, temennya shift malem. Temenya pulang kerja, Mangli nya baru masuk gawe. Dan parahnya, si pelaku pas dateng ke rumahnya Mangli sambil ngomong, “Mangli, gw dapet helm dong, punya anak-anak shift pagi, sambil diikuti gerakan nunjukin helmnya”.
Mangli menjawab sambil merangkul pundak si pelaku dan membisikan kata di kuping si pelaku, “helm yang lu colong, punya gw tolol!”
Mereka berdua dan kalian berakhir dengan tertawa bersama dan saling memaafkan.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.