Kenormalan Hidup Baru
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang sempurna, oleh sebab dalam kmondisi pandemi covid 19 harus kembali ke jati dirinya yaitu "Hidup harus dapat menghidupi dirinya sendiri". Allah tidak akan merubah nasib kaumnya jika mereka tidak mau merubahnya sendiri.

Kenormalan Hidup Baru
[P Srie]
Masa pandemi covid 19 masih terasakan dalam kehidupan kita meskipun telah berlangsung empat bulan. Covid 19 sepertinya tidak dapat segera hilang dari lingkungan kehidupan, dampaknya akan mengganggu kehidupan. Sebagai insan sempurna ciptaan Allah, manusia tidak boleh kalah dan terancam oleh covid 19. Manusia hidup harus dapat menghidupi dirinya sendiri dengan cara memaksimalkan kesempurbaannya. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak merubahnya sendiri. Inilah makna hidup manusia yang sesuai dengan jati dirinya.
Covid 19 telah mewabah dan memporak porandakan kehidupan manusia di berbagai lini kehidupan. Kita tidak boleh larut dan hanyut dalam suasana hidup berwabah ria. Kita harus memaksimalkan ikhtiar untuk menata hidup baru. Meninggalkan gaya hidup lama dan menata kenormalan hidup baru (New Normal) agar kita tetap survive. Menata kenormalan hidup baru untuk menuju kestabilan steady state memerlukan ethos dan kecerdasan. Kehidupan tanpa ethos akan tumbang dan ethos tanpa kepintaran akan punah.
Bibit Ikan Koi yang saya tebar di kolam ini sudah merasa bahagia. Pada awalnya ikan ini mengalami stres karena hidup di tempat, serta lingkungan baru. Ikan koi telah berjuang untuk bertahan hidup dengan cara adaptasi hidup baru. Adaptasi hidup baru membutuhkan perjuangan dan kepintaran. Oleh sebab itu di saat pandemi kita harus tetap survive dengan ethos kenormalan hidup baru. Hari ini saya menebar bibit ikan koi agar dapat memanennya di lain waktu. "whoever plants will reap" wong nandur bakale ngundhuh
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.