Storytelling oleh Budiman Hakim
omjay

Assalamu alaikum, teman-teman.
Selamat malam.
Malam ini adalah sesi terakhir Om Budiman Hakim. Dan di sesi ini Om Bud akan membawakan materi inti: "Storytelling". Jadi, saya harap semua mengikutinya ya.
Biklah teman-teman, tanpa panjang lebar, mari kita sambut saja Om Budiiimaaan Haaakiiim... Silakan, Om, dimulai.
Thank you, Pak moderator
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Teman-teman sekalian, malam ini adalah malam terakhir dengan saya.
Jadi malam ini saya akan ngasih topik yang ringan-ringan saja. Keliatannya ringan tapi kalau kalian mau mendalami, ilmu ini sangat bermanfaat. Terutama buat kalian yang ingin karyanya terlihat unik. Malam ini saya akan membawakan materi yang berjudul:
Storytelling gampangnya adalah MENDONGENG. Siapa yang pernah didongengin orangtua waktu kecil? Pasti banyak ya.
Nah, pernah suatu hari saya ngajar di Laku Kopi Bintaro. Salah satu pesertanya ada yang berusia 70 tahun. Hebatnya ibu ini masih inget cerita si Kancil yang dibacakan orangtuanya waktu dia berusia 5 tahun.
Coba bayangkan! Ibu itu usianya 70 tahun dan masih bisa mengingat dongeng yang dia dengar 65 tahun yang lalu. Ck…ck…ck… Luar biasa kan?
Dan ternyata ini tidak hanya terjadi pada ibu itu saja tapi dialami oleh banyak sekali orang di dunia. Termasuk kita bukan?
Hal inilah yang membuat pakar-pakar marketing berpikir,
“Kalo betul sebuah cerita mampu menanamkan pesan sedemikian dahsyat, kenapa cara mendongeng tidak dijadikan saja sekalian sebagai strategi marketing?”
Setelah saya tela’ah lebih dalam, ternyata cara menyampaikan pesan melalui cerita memang adalah cara yang terbaik. Kenapa?
Karena, ternyata, bercerita adalah cara Tuhan dalam menyampaikan pesan pada umatnya. Dan ini bisa kita lihat dan buktikan dalam semua kitab suci agama apapun.
Setuju gak sama pendapat ini? Setuju dong ya....
Storytelling itu persisnya gimana sih dalam konteks beriklan?
https://youtu.be/AtH7AJnOc70
Nah coba liat video ini. Semoga bisa dibuka ya....
Saya kasih waktu satu menit.
Setelah melihat video ini, kita bisa menyimpulkan bahwa ciri2 storytelling adalah:
- Kekuatannya ada pada cerita. Brand sering muncul belakangan
- Kalaupun brand muncul di depan kehadirannya menjadi bagian dari cerita itu sehingga tetap tidak terlalu terasa bahwa itu adalah iklan
- Brand terlihat muncul seperti btw tapi sebenernya kehadirannya kuat
- Brand diperlakukan secara netral dan tidak sebagai hero
- Nuansa iklannya hampir gak terasa.
- SURPRISENYA TINGGI sehingga orang mau nge-share.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang storytelling, ada baiknya kita memetakan dan mempelajari macam-macam cara orang berjualan yang ada:
1. ROUGH SELLING
Cara berjualan dengan cara kasar dan menyakiti hati konsumennya. Misalnya produk MLM. Mereka mengundang orang untuk datang ke suatu tempat cuma ngasih tau bahwa ada prospek bisnis. Pas kita datang ke rumahnya, ternyata mereka jualan.
Begitu juga yang terjadi pada orang yang jualan asuransi. Cara berjualan seperti ini biasanya membuat orang jadi tidak bersimpati pada brand kita.
Cara berjualan seperti ini biasanya sulit untuk dipercaya karena janjinya too good to be true. Kalo di social media, bentuk iklannya kira2 seperti ini.
Siapa yg percaya janji dalam iklan ini? Too good to be true.
2. HARD SELLING
Cara berjualan dengan cara berteriak-teriak seperti tukang obat. Yang diteriakan semua tentang kehebatan dan semua benefit yang ada di brandnya.
Cara berjualan seperti ini biasanya sulit untuk dipercaya karena janjinya too good to be true. Kalo di social media, bentuk iklannya kira2 seperti ini.
3. SOFT SELLING
Cara berjualan secara halus dengan tone and manner yang elegan. Meskipun caranya halus, orang tentu saja tau bahwa itu iklan.
Cara berjualan seperti ini mungkin menyenangkan calon konsumen tapi karena tau bahwa itu iklan, mereka sering enggan untuk nge-share. Padahal yang sangat kita butuhkan adalah SHARE.
Ini contohnya. Iklan yg cerdas dan elegan
Hurufnya terlalu kecil ya. Jangan kuatir udah saya ketik ulang khusus buat kalian semua.
Because I’ve known you all my life
Because a red Rudge bicycle once made me the happiest boy on the street
Because you let me play cricket on the lawn
Because you used to dance in the kitchen with a tea-towel round your waist
Because your cheque book was always busy on my behalf
Because our house was always full of book and laughter
Because of countless Saturday morning you gave up to watch a small boy play rugby
Because you never expected too much of me or let me get away with too little
Because of all nights you sat working at your desk while I lay sleeping in my bed
Because you never embarrassed me by talking about the birds and the bees
Because I know there’s a faded newspaper clipping in your wallet about my scholarship
Because you always made me polish the heels of my shoes as brightly as the toes
Because you’ve remembered my birthday 38 times out of 38
Because you still hug me when we met
Because you still buy my mother flowers
Because you’ve more than your fair share of grey hairs and I know who helped put them there
Because you’re marvelous grandfather
Because you made my wife feel one of the family
Because you wanted to go to McDonalds the last time I bought you lunch
Because you’ve always been there when I need you
Because you let me make my own mistakes and never said “I told you”
Because you still pretend you only need glasses for reading
Because I don’t say thank you as often as I should
Because it’s father’s day.
Because if you don’t deserve Chivas Regal, who does?
Coba dibaca dulu dan nikmati kecerdasan iklan tersebut. Saya kasih waktu dua menit
Bagus banget ya? Itu ucapan selamat Hari Ayah yang ditulis oleh anaknya.
Okay kita lanjut ya!
4. COVERT SELLING
Covert Selling adalah cara beriklan dengan cara menyembunyikan brandnya sehingga orang tidak menyadari dan tidak merasa bahwa itu iklan.
Cara berjualan seperti ini biasanya tidak disukai oleh Team Marketing. Karena mereka merasa apa gunanya bayar mahal-mahal kalo brandnya disembunyikan padahal cara ini paling sering mendapat SHARE.
Contoh covert selling https://www.kompasiana.com/budiman_hakim/551ae0a4a33311be20b65a69/hnp-bisa-disembuhkan-tanpa-operasi?page=all
Bisa dibaca nanti aja ya setelah sesi.
STORYTELLING ADA DI MANA DONG?
Storytelling ada di antara soft selling dan covert selling. Jadi storytelling berada di antara irisan Covert selling dan soft selling. Dalam storytelling, brand harus disembunyikan di akhir cerita. Kalaupun muncul di awal atau di tengah kehadirannya harus seperti elemen atau bagian yang tak terpisahkan dari sebuah cerita.
Jadi kata kuncinya di sini adalah CERITA. Orang baru mengetahui bahwa itu iklan, ketika mereka membaca dan menyelesaikan bacaan tersebut sampai selesai.
Cara berjualan seperti ini, orang tau bahwa itu iklan tapi tetap mau nge-share karena kadar surprisenya tinggi. Iklan Bridgestone tadi telah membuktikannya.
CONTOH STORYTELLING
PUYUNGHAY SIALAN
Habis benerin NOTE-5 di North bridge PIM saya mampir ke bakmi GM kangen sama Puyunghay yg menurut saya memang nomer satu di dunia.
Saya order sepiring nasi goreng dan seporsi Puyunghay.
Sambil menunggu puyunghay tiba saya foto2 nasi goreng sepuasnya. Takut keburu dingin saya makan nasi goreng dikit-dikit sambil nunggu puyunghay.Sialnya sampai nasi goreng habis Puyunghay sialan itu belum juga tiba. Lalu saya pakai jurus pamungkas yang selalu berhasil. Saya panggil waiter lalu saya bilang "Order Puyunghay saya batalkan, saya minta uang kembali"
Lalu saya dengar ribut2 dari arah dapur dan sekejap kemudian Puyunghay sialan itu terhidang.
"Bungkus" kata saya setengah membentak. 2 menit kemudian saya keluar dari resto bakmi GM menenteng bungkus…
Coba dibaca dulu, saya kasih waktu 3 menit.
Storytelling ini buatan Subiakto Priosoedarsono. Bukan buatan saya. Kalo ada pertanyaan tentang storytelling, ntar bisa ditanyakan setelah selesai sesi ya.
Teman-teman sekalian, saya ngasih contoh storytelling yang berupa artikel, tapi sebenernya storytelling bisa berbentuk apa saja. Bisa berupa auido doang, audio visual (video) bahkan bisa juga berupa image.
Berikut saya kasih contoh storytelling yang berupa image.
Storytelling berupa image.
Coba lihat iklan di atas. Itu adalah contoh storytelling berupa image. Yang bercerita bukanlah artikel tapi gambarnyalah yang bercerita. Kita liat di sana, gak ada satu huruf pun yg terapat dalam iklan itu. Yang ada hanyalah sachet dari produk. Buat yg gak ngerti nanti bisa kita bahas di sesi tanya jawab.
MEMASARKAN PRODUK ATAU BRAND DI SOCIAL MEDIA.
BRAND adalah apa yang orang CERITAKAN tentang kita. Jadi, apapun bisnis Anda, konsumen harus mempunyai pengalaman unik untuk diCERITAkan pada komunitasnya. Biarkan dia bercerita tentang brand kita di sosmednya.
Jadi kalo kita buka warung, resto, kafe, barbershop dll, coba pikirkan kira-kira apa kelebihan brand kita yang saking bagusnya akan diceritakan oleh konsumen. Sekali lagi: Konsumen harus mempunyai pengalaman dengan brand kita untuk diceritakan pada temen2nya. Kita harus menggali apa kelebihan brand yang kita miliki.
Nah, persoalannya adalah bagaimana kalau ternyata produk kita tergolong generik?
Setelah dipikir-pikir ternyata brand kita tidak ada bedanya dengan brand kompetitor. Repot juga, kan?
Kalau itu yang terjadi maka KITA PERLU MENCIPTAKAN SESUATU supaya konsumen tetap mempunyai pengalaman yang menarik UNTUK DICERITAKAN. Caranya bagaimana?
Ada temen karib saya namanya Iwan EsJePe. Dia pergi ke Starbucks mengajak seorang temennya bernama Abigail. Seperti kita ketahui, setiap kali kita memesan kopi, baristanya akan menanyakan nama kita lalu mereka tuliskan di atas cup kopi kita. Begitu, kan? Nah, masalahnya, Barista tersebut salah menuliskan spellingnya. Iwan kecewa berat, 'Perusahaan multinasional kok bisa salah menuliskan ejaan? Itu kan hal yang paling basic?" begitu gumamnya.
Karena kesal Iwan SJP memotret cup bertuliskan nama yang salah tersebut dan mempostingnya di FaceBook.
Ini postingan Iwan. Begitulah cara orang jaman sekarang setiap kali mengeluh. Semua dilampiaskan di social media. Kenapa kok bisa begitu, ya? Nama Abigail kok ditulis jadi Abigael?????
Nah, ini yang kocak! Iwan tidak mengetahui bahwa Barista tersebut ternyata menulis dengan ejaan yang salah secara sengaja. Starbucks sengaja melakukan kesalahan itu supaya orang kesel dan memposting di sosmed.
Dengan cara itu, orang2 tersebut jadi mengiklankan Starbucs, kan?
Gak percaya bahwa ini sengaja? Ini buktinya....
https://youtu.be/m5bDqtIIsTM
Silakan ditonton dulu saya kasih waktu 5 menit.
Sementara nonton, interupsi dulu Om.
Silakan, Sep...
Untuk teman-teman yang sudah punya pertanyaan, silakan pertanyaan kirim ke WA saya di 087778031272 ya. Nanti saya langsung sampaikan ke Om Budiman Hakim di sesi Tanya Jawab. Yuk kita ramaikan diskusinya ya.
Silakan lanjut Om.
Okay. Udah ditonton ya. Menarik banget, kan? Starbucks mempermainkan emosi konsumennya sehingga konsumen mempunyai sesuatu untuk diceritakan. Tanpa sadar kita telah dijebak oleh Starbucks sehingga kita menjadi Brand Ambassador gratisan...
Satu hal yang perlu dicatat bahwa di era digital, orang tidak takut melakukan hal yang cenderung negatif. Buat mereka mendapat liputan itu jauh lebih penting.
Positif atau negatif sekarang gak masalah. Yang penting mendapatkan exposure sebanyak-banyaknya.
Di video Starbucks tadi, Sang Barista tanpa merasa bersalah mengatakan, "I am fucking with you." Sebuah kata-kata kasar yang dulu paling dihindari oleh produsen.
Sebuah ungkapan yang sangat tabu dalam dunia periklanan dan branding sebelum jaman digital.
Jadi dari apa yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa norma, bahasa bahkan peradaban dalam berkomunikasi juga berubah.
Seorang temen pernah berkata, “Gak usah heran, Om Bud, Starbucks mah duitnya banyak. Jadi mereka bisa dengan mudah membayar orang pinter untuk membuat strategi marketing seperti itu. Orang Indonesia mah jangan diharepin. Boro-boro membuat strategi seperti itu, kepikiran aja kagak.”
Omongan temen saya ini salah besar.
Banyak sekali saya temukan orang-orang lokal yang membuat strategi jenius dan gak kalah sama strategi Starbucks di atas. Dan hebatnya mereka adalah pebisnis-pebisnis skala kecil. Hebat! Berikut saya kasih beberapa contoh:
SOTO GEBRAK
Apakah kalian pernah mendengar Soto Gebrak? Boleh percaya boleh tidak, soto gebrak buat saya rasanya biasa aja.
Soto Ambengan Pak Sadi di Jalan wolter Monginsidi rasanya jauh lebih enak. Soto Kudus di Jalan Wijaya 1 lebih gurih, Soto Mie di Jalan Pinangsia lebih mantap dan Soto Betawi Pondok Pinang lezat bukan main walaupun harganya terhitung mahal.
Tapi toh saya tetap menceritakan pengalaman saya makan di Soto Gebrak. Kenapa? Karena dari tempat Soto itu saya mendapatkan pengalaman untuk diceritakan.
Ketika kita memesan soto, maka kokinya akan membanting botol kecap ke atas kayu yang dilapis seng.
Setiap kali botol digebrakkan ke meja maka akan terdengar suara yang sangat memekakkan telinga. Begitu kenceng suaranya sampe semua orang kaget dan yang latah langsung ketauan aslinya. Hahahahaha kocak ya?
Saya tidak menganjurkan buat kalian yang punya penyakit jantung untuk datang kesana. Bisa collapse loh.... soalnya suaranya bener-bener kenceng banget.
Lucunya, setiap kali temen saya ngajak makan siang, saya sering banget ngajak mereka makan di sana, terutama yang belom pernah ke tempat itu.
Kenapa saya ngajak mereka kesana padahal makanannya gak begitu enak?
Yak betul! Karena saya pengen dia kaget seperti saya pertama kali. Karena saya punya sesuatu untuk diceritakan.
Jadi saya berkesimpulan bahwa pemilik soto gebrak ini menyadari bahwa rasa sotonya tidak cukup kuat untuk diceritakan oleh konsumennya. Karena itu dia menciptakan gimik dan merekayasa sesuatu supaya konsumennya punya pengalaman untuk diceritakan.
Artinya, owner soto gebrak ini secara intuisi telah menciptakan strategi marketing keren yang tidak kalah seperti yang dilakukan oleh perusahaan multinasional sekelas Starbucks. Dia bukan tidak sengaja tapi betul2 telah merencanakannya matang2...
Soto Gebrak ternyata punya sesuatu untuk diceritakan..
SIOMAY PINK
Pernah ga kalian mendengar Siomay Pink? Dulu saya mengira bahwa siomay ini diberi warna Pink sehingga dikasih brand Siomay Pink. Tapi ternyata perkiraan saya salah. Siomaynya sih biasa-biasa aja seperti siomay pada umumnya. Yang berwarna pink adalah benda-benda lain di luar siomay.
Dulu dia sering nongkrong di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta pas car free day.Biasanya dia suka mangkal di setia budi atau di Bundaran HI. Saya sering ke Car Free Day bersama anak-anak dan isteri saya.
Nah, supaya kita tidak terpisah, biasanya kami menetapkan Siomay PINK sebagai meeting point.
Sampai di sini berarti saya sudah punya pengalaman untuk diceritakan, bukan? Ada siomay Pink yang selalu menjadi meeting point keluarga saya setiap Car Free Day. Saya sering makan di sana dan rasanya kembali tidak membuat saya puas.
Rasanya biasa aja tapi karena berfungsi sebagai meeting point, saya tetep nongkrong di situ dan membeli beberapa siomay untuk menyenangkan hatinya. Belakangan saya mendapat cerita lain tentang penjual siomay pink ini.
Siomay Pink
Namanya Bapak Sriyono asli dari Klaten.
Ini ada cerita lain. Setiap orang yang bernama Lele boleh makan gratis di tempat itu. Jadi yg namanya Lela, boleh datang sehari 3X ke tempat itu untuk sarapan, makan siang dan makan malam. GRATIS!!!!
Saya pernah berdiskusi dengan managernya, apa gak rugi kalo setiap hari ada orang yang namanya Lele datang dan makan di tempat itu? Dan apa jawabnya? “Gak rugi, dong. Si Lela itu kan gak mungkin dateng sendiri. Dia pasti dateng rame-rame dengan temen-temen kantornya. Atau dia dateng bersama suami dan anak-anaknya. Paling sial dia dateng berdua sama temennya.” “Jadi maksudnya gimana?” tanya saya belom nangkep maksudnya. "Jadi penawaran saya in gak ada bedanya dengan promo buy 1 get 1 free. Hehehehehe...." Jawabnya dengan penuh kemenangan.
Kembali saya mendapat pengalaman untuk diceritakan. Yang saya ceritakan bukan kelezatannya karena rasa pecel lele di sana biasa banget. Tapi owner Pecel Lele Lela dengan cerdik menciptakan sesuatu sehingga meskipun saya tidak terkesan dengan pengalaman makannya. Saya terkesima dengan ceritanya.
Beruntunglah semua orang yang bernama Lela. Orang yang bernama Lela, kalo mati mungkin karena stroke, kanker, diabetes dll. Satu hal yang pasti, dia gak mungkin mati kelaparan. Dia bisa dateng ke sana setiap hari.
Bukan main! Luar biasa ya kehebatan sebuah cerita? Okay sampe di sini dulu, sekarang kita masuk ke sesi tanya jawab. Silakan Sep.
Baik Om.
Teman-teman, silakan yang ingin bertanya kirim pertanyaan via WA 087778031272.
Baiklah kita masuki sesi Tanya Jawab.
Di sini juga boleh, Sep. Sekalian perpisahan tapi tetep diatur oleh moderator.
Pertanyaan ke-1 dari Mas @Harianus Zebua: Selamat malam om Bud, saya sependapat dengan kekuatan storytelling. Karena kalau ceritanya bagus akan disimpan di otak kanan, long term memory.
Tapi sampai saat ini saya belum lihat banyak brand2 lokal Indonesia yang menerapkannya.
Tantangannya memang pada menemukan keunikan brand untuk menjadi bahan cerita yang berpotensi menjadi viral.
Om Bud kan salah satu senior di dunia iklan Indonesia. Apakah ada kiat atau tips atau metode yang mumpuni untuk menemukan keunikan produk yang berpotensi besar menjadi kisah yang diviralkan?
Itu udah saya jawab. Ketika produk kita gak punya kelebihan apapun dibandingkan kopetitor maka kita tidak perlu memaksakan diri.
Kita bisa bikin gimmick seperti Starbucks, SotoGebrak, Siomay Pink dan Pecel Lele Lela.
Kita bisa memikirkan sesuatu (walaupun tidak berhubngan dengan produk yg kita jual) supaya konsumen mempunyai pengalaman untuk diceritakan.
Next!
Pertanyaan ke-2 dari @wijayalabs: Bagaimana membuat storytelling yang baik untuk membuat personal branding diri sendiri?
Cari kelebihan kita. Jokowi telah memberi contoh yang baik bagaimana strategi Personal Branding dibangun.
Sebaiknya personal branding harus dibangun sesuai dengan kemampuan kita. Misalnya dulu ada calon bupati di Papua minta tolong saya membangun personal brandingnya. Kebetulan dia hobby menulis.
Saya suruh dia membentuk sekolah penulisan di sana. Karena dia memang demen menulis, jadi terlihat sekali dia seneng melakukannya. Terasa bahwa dia tulus dan sepenuh hati.
Akhirnya dia memang kalah tapi dia tetep melanjutkan sekolah penulisannya itu. Hebat, kan? Dia sangat istiqomah. Sayang dia cuma minta tolong lewat WA.
Kalo dia menunjuk saya sebagai konsultannya, saya akan memviralkan kegiatan sekolah menulisnya tersebut. Saya akan menyuruh dia mengundang penulis2 handal datang ke Papua untuk membagi ilmunya seperti Kang Maman Soeherman, Sapardi Djoko Damono, Andrea Hirata dll. Dengan adanya bantuan orang2 terkenal semakin mudah kita memviralkan kegiatannya.
Kenapa saya menganjurkan kampanye sesuai dengan passionnya? Karena kalo enggak, jadinya dia gak tulus. Dia cuma akting. Dia cuma melakukannya semata-mata untuk memanen suara. Dan itu mudah terbaca oleh calon pemilih. Hal seperti itulah yg orang politik biasa sebut dengan Pencitraan.
Next!
Pertanyaan berikut dari @Richanah:
Setelah mengikuti semua sesi, ternyata ilmu untuk menulis luas sekali.
Awalnya kalau mau nulis, ya udah nulis saja.
Ternyata, komponen dalam sebuah tulisan yang berkualitas banyak.Pertanyaan bagi pemula yang belum pernah menulis buku harus ikuti semua komponen itu semua om?
Terimakasih om Bud. ????????????
Kalo kita menulis buku maka kita melakukannya untuk menyenangkan diri sendiri. Kalo kita menulis untuk jualan maka kita melakukannya untuk menyenangkan orang lain.
Next!
Udah abis Sep?
Satu lagi Om.
ok
Dari @+62 878-5622-8434: Mau tanya om: itu kan contoh2 cara dagang yang om kasih masih hawa2 positif cara2 mereka bikin "kesan" ke konsumen. Nah aku mo nanya, ada gak sih aturannya.. kek yang bisa ngefilter brand2 yang nyeleneh ke hal2 yang berbau selangkangan yang makin hari makin menjamur dimana2. Seperti kopi ko&toel nya si lucinta luna. Jujur ku resah dan bukannya penasaran pengen beli malah mikir "apa banget sih" .. Atau sah2 aja buat yang mo kek gimanaaa jugaa ?! Bebas2 aja gitu? Ga ada yang bisa filter hal2 yg begitu apa om?
Sebetulnya semua iklan harus melalui BSF, Badan Sensor Film. Sayangnya, Si Produsen memang piawai bermain di Grey Area. Orang2 BSF sering kelimpungan mau ngelarangnya.
Misalnya ada iklan Pompa Air. Taglinenya "Sedotannya kuat Semburannya kenceng" Nah, itu makna ganda, kan? BSF tadinya mau ngelarang tapi setelah dipikir2 memang Pompa air begitu. Kita kan maunya memang pompa yang nyedot air dari tanah yang kuat dan semburannya kenceng. Akhirnya tagline itu diloloskan.
Tapi percaya deh kata saya. Iklan-iklan seperti itu juga akan menerima konsekuensi yang gak kecil. Bermain-main di wilayah pornografi juga akan membuat calon konsumen sebel yang berakibat berpengaruh pada salesnya. Dan saya gak pernah menganjurkan hal itu. Kecuali kalo kita lagi ngiklanin kondom, Viagra, majalah Playboy dll.
Pertanyaan Grace adalah pertanyaan terakhir untuk sesi ini. Saatnya sesi sharing kita tutup. Sebelumnya, silakan kalo ada closing speech, Om.
Halo teman-teman sekalian....
Jaman sudah berubah. Digital telah memporakporandakan pakem-pakem komunikasi jaman dulu. Baik itu norma, bahasa dan lain sebagainya. Dan suka gak suka kita harus menerima kenyataan ini. Biar bagaimana pun semua komunikasi sekarang sangat membutuhkan media digital.
Kenapa saya mengajarkan storytelling? Karena storytelling adalah cara yang paling ampuh untuk berkomunikasi dan mempengaruhi komunitas dan masyarakat.
Misalnya pas pemilu kemaren, kita mendapatkan cerita tentang Jokowi PKI, Jokowi anu, Jokowi itu, Kita juga mendengar cerita Prabowo itu begini, begitu dan lain-lain. Dan hasilnya?
Banyak banget yang termakan oleh cerita tersebut. Padahal sebagian besar cerita itu adalah hoax dan fitnah. Kenapa begitu? Karena cerita memang powerful.
Jadi pointnya adalah cerita, di jaman digital ini, telah menjadi senjata yang ampuh.
Kalo kalian punya produk atau brand, saya sarankan untuk menggunakan storytelling sebagai marketiting tool.
TAPI SARAN SAYA, GUNAKANLAH CERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN POSITIF.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.