Buku Itu Berjudul Copywriter Is Dead

Sebuah buku yang menceritakan pengalaman penulis menjadi seorang copywriter handal

Buku Itu Berjudul Copywriter Is Dead
Tak satupun kata bermakna yang bisa aku torehkan

Baru siang tadi selepas pulang dari kota angin (julukan yang disematkan oleh orang-orang pada kota Nganjuk yang entah kapan asal muasal sebutan itu) setelah mobil kijang super biru ayahku kuparkir didepan rumah untuk menurunkan barang.
Baru beberapa menit setelah saya sampai dan memasukkan barang-barang kedalam rumah, ada panggilan dari depan.

"Paket!!!" teriak seseorang. Yang kutahu kemudian adalah seorang kurir ekspedisi.

"Bu Dwi Cahya ada?" tanyanya kemudian.

"Ya ... saya sendiri," jawabku.

"Oh ... maaf pak, saya pikir nama perempuan?" katanya lagi sembari menyerahkan sebuah paket.

"Uasyeeem, kampret ni orang," batinku meronta.

Tanpa bicara lagi, kuterima paket yang merupakan buku pesananku "Copywriter is dead" tanpa pedulikan sang kurir yang lagi sibuk report tanda terimanya.
Saya tertarik membeli buku ini karena judulnya "copywriter" yang dalam benakku bisa menjadikan kiblat saya untuk menulis iklan dagangan saya nanti tanpa mengetahui makna "is dead" dibelakangnya.

Maksud hati ingin belajar bagaimana menulis copywriting yang benar & bagus untuk produk madu & jahe merah yang saya jual. Setelah masa sulit yang kualami sekarang saat PHK besar-besaran dari tempatku bekerja.
Meski senang pesanan saya datang, namun saya gak buru-buru untuk merobek bungkus buku ini.
Pikiranku, akan saya unboxing dulu untuk saya jadikan konten youtube nanti.

Kemudian buku itu saya bawa kerumah orang tua saya di Desa Kranggan dekat Simpang Lima Gumul untuk saya videokan.
Setelah terbuka pun juga belum saya baca karena masih sibuk editing videonya Kang Asep yang live IG hari minggu kemarin tanggal 20 Juni 2020 pukul 16.00 WIB.
Karena diwaktu itu juga saya lagi packing jahe instan daganganku yang akan menyeberang ke Pulau Dewata besok.

Selepas Maghrib, saya pamit ke orang tua untuk pulang ke rumahku sendiri sembari mampir ke salah satu kantor ekspedisi yang terletak di desa Paron, berdekatan dengan SPBU depan makam Paron yang waktu SMA dulu saya gak berani lewat kalau malam karena saking angkernya.

Selesai mengantar paket tersebut saya pacu motor matic kearah selatan untuk pulang, tak lupa mampir ke BRI tranfer duit untuk pembelian buku kedua sepanjang hidupku ini. Buku "BIDADARI BIDADARI SEKAR LANGIT" karya 7 Bida & 3 Manu yang luar biasa. Katanya seh begitu waktu di live IGnya Kang Asep. Wong saya yang belum baca aja terpana oleh sinopsisnya.

Setelah dari BRI saya mampir dulu ke warung kopi, sekedar ingin lihat lembar demi lembar buku karangan Om Bud ini. Satu jam di warung kopi sembari buka channel youtube seorang kawan, saya buka halaman depan yang oleh Om Bud buku ini didedikasikan untuk Anaknya Leon, yang didalam darahnya mengalir darah menulis yang diturunkan melalui kakek dan ayahnya (saya tulis ini setelah dua kali saya baca halaman depan itu).

Setelah satu jam di warkop dan dua bab dari bukunya Om Bud barulah saya pulang kerumah sekitar pukul 21.15 WIB.
Saya lanjutkan lagi baca sampai 5 bab saat ini pukul 22.30 WIB. Entah sial atau apa, tahu-tahu dapat kiriman 'bom' sebesar sebutir beras warna hitam dari atas plafon rumahku. Ketengok kepalaku keatas, ada cicak tepat diatas kepalaku sedang BAB.

Dan memang, sungguh sial. Sampai 5 bab ini tidak ada satupun petunjuk cara laris jualan, metode menjual yang baik dan benar sesuai PUEBI karena EYD sudah tidak relevan lagi dijaman ini, ataupun kiat-kiat khusus melariskan dagangan. Tak satupun.
Gambaran yang saya tangkap dari ke 5 bab itu, cuma disuruh belajar menulis dan menulis saja. Apapun itu, pokoknya menulis. Entah itu nanti masuk genre apa, ga usah dipikir. Pokoknya menulis, ga ada yang lain. Menyesal saya membeli buku ini!!!
Saya itu gak bisa nulis Om Bud, membaca saja aku sulit.
Hinga sampai detik ini pun, tak satupun kata aku tuliskan.
Om Bud ... Om Bud ????.

Kediri, 1 Wage 1953
22 Juni 2020
23.38

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.


The World a Stage dari StockSnap" class="btn btn-md btn-custom" target="_blank"> Click Here To See More