Tanah ku pijak berganti

Tanah ku pijak berganti

   Sudah berapa tahun aku mengabdikan diri disini, sebuah perusahaan yang selama ini memberiku gajih untuk menghidupi keluarga kecilku. Membayar hutang- hutang dari barang yang aku beli dengan mencicil. Sebagai chief security, hubungan keatas dan kebawah baik.

  Aku adalah orang yang supel, mudah melucu dan sopan. Aku suka kerja disini, sudah sangat nyaman berasa rumah sendiri. Cuma bedanya dengan kostan ku, aku tidak tidur atau mandi disini. Mana ada security yang tidur ditempat kerja? Bisa ambyar. Aku sudah disini sejak awal perusahaan
ini berdiri . Sejak tahun 2012. Sejak itu entah sudah berapa kali perusahaan ini ganti manager. Mungkin bisa setiap tahun. Keluar masuk staff. Hingga gosip- gosip yang beredar. Dari cinlok sampai kisah perselingkuhan.Dari badanku yang lebar dan semakin melebar. Dari aku sehat sampai mengidap beberapa penyakit.

   Hidup ini tidak ada yang pasti , tiba- tiba disuatu pagi aku terbangun dengan keluhan sakit pinggang yang sangat amat. Oh rasanya tak tertahankan. Dengan tertatih- tatih ditemani istri aku pergi memeriksakan diri ke dokter. Katanya aku terkena saraf terjepit dan harus mengikuti berapa kali fisioterapi.Hari demi segala pengobatan ku jalani dari pergi kedokter sampai pengobatan traditonal hingga pulang ke tanah kelahiran namun sakit ini bukan hilang hanya berkurang. Aku tak bisa lepas dari obat pereda nyeri. Entah karena apa sakitku malah bertambah menjadi ke maag akut ? Konon sakit maag disebabkan oleh banyak pikiran atau perasaan yang menjadi terlalu sensitif. Entahlah. Tapi aku yakin Tuhan bersama ku dalam menjalani hari-hari yang ku lalui. Walau terasa sakit dan berat.

   Apalagi tiba- tiba dunia pandemi. Tempat ku bekerja pun memutuskan menutup kegiatan operational
per 21 Maret 2020 hanya menyisakan kami para security. Itu pun gajih kami masih diprorata. Cobaan apa lagi ini ? Mau tak mau ku kunjungi finance tempat ku mencicil untuk meminta keringan dan diberikan tempoh 3 bulan. Tempat kost ku pun akhirnya pindah, mencari yang lebih murah. Belanja seperlunya yang berhubungan langsung dengan energi (kebutuhan premier).

   Lalu hal yang membuatku miris terjadi  " Papi, lihat lah kulit mami jadi kering begini. Muka mami juga. "
" Kenapa " tanyaku tak paham
" Sudah ga pernah pakai facial wash sama handbody lagi mami "
Jedarrrr serasa disamber sambal petir lambungku, perih tak terperih. Hanya facial wash dan handbody aku tak mampu membelinya. Ini sudah tidak beres.Lalu dengan terpaksa ku telpon kakak ku dikampung halaman , Palangkaraya.

   Awal agustus kutemui hrd ku yang sesekali nonggol ke kantor , ngontrol kami para security dan ngecek gedung yang sudah hampir 6 bulan tak beroperasi.
" Bu ada yang mau saya sampaikan "
"Ok" katanya enteng. Hrd ku ini orangnya rada- rada aneh. Cuek dan seenaknya. Tapi dia baik sih, walau kadang sikapnya mgeselin. Hrd kok kesannya malahan ga sopan. Mungkin sudah karakternya, tapi hrd ku ini apa adanya sih.
" Saya mau resign bu per september nanti "
"Apa" dia mendelik kearahku. Matanya yang sipit sungguh tak pantas untuk mendelik. Mungkin dia kaget.
"Iya bu, saya sudah tidak sanggup " lalu kuceritkan kemirisanku yang tak sanggup hanya membeli handbody.
"Ok, walaupun berat. Berat disaya tentu berat juga dikamu. Mungkin ini jalan Tuhan yang terbaik." cuma demikian kata yang keluar dari hrdku itu. Apa saya bilang seperti ga punya rasa emphaty kan ?
seenteng itu saja ngomongnya. 

     Hari yang dinanti tiba. Didalam pesawat tangisku tak reda meninggalkan pulau dewata untuk kembali ke tanah kelahiran tercinta. Entah kapan kuinjakan kembali kakiku disini.
Semoga engkau cepat pulih Bali, ramai kembali dengan Tamu Mancanegaranya seperti sediakala. Walaupun berat berpisah tetap  pasti ku rindu pulau ini.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.