JANJI BULAN BERDARAH
puisi tentang wanita dan bulan yang patah hati
Bulan....
Aku ingin bersamamu
Walau hanya dalam angan
Jadilah engkau sebagai pengobat rindu
Bulan...
Bolehkah kupinjam sinarmu yang benderang?
Untuk penerang hatiku yang dalam kegelapan
Karna Pelitaku kini telah menghilang
Bulan....
Bisakah engkau bersenandung untukku
Walau hanya satu malam saja
Sebagai ganti hilangnya kekasihku
***************
Bulan itu ikut tersedu menangis
Membiarkan wajahnya menjadi kemerahan
Hingga berdarah, hitam, dan terkikis
Demi melihat wanita lusuh di persimpangan
Bulanpun merasa iba pada wanita itu
Namun apa daya dia pun sedang terkoyak
Menunggu janji untuk bersua dengan sang mentari
Walau mereka tahu karmanya telah memberi jarak
Bulan itu melihat kedalam dirinya
Tangis wanita itu telah mengusik jiwanya
membuatnya rela hati meredupkan sinarnya
Bersatu bersama wanita itu menyatu dalam rintihannya
Tak ada yang lebih menyakitkan selain perpisahan
Di dekapnya dalam-dalam luka didalam hatinya
Tak ada yang lebih bijak selain ke iklasan
Menerima semua takdir Tuhan yang telah diukir untuknya
Tak ada yang lebih sempurna dari goresan di lauh Mahfudz
Selain bertekuk lutut dan berkata “YA” dalam sujud
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.