Kehilangan Lagi

Kehilangan Lagi
Image hanya ilustrasi saja

Kehilangan keluarga sekandung itu sangat menyedihkan dan menyakitkan.

Aku kehilangan mama, papa dan adik-adikku dalam jangka waktu 5 thn, 2009 aku kehilangan mama dan adik bungsuku dalam waktu 3 minggu, 2011 papa menyusul dan 2014 adikku nomer 3 juga menyusul. Sebelumnya tahun 1995 adikku nomer 2 sudah duluan pergi. Semua orang bertanya, koq bisa adik-adikku meninggal muda... Ya bisa saja kalau yg Kuasa berkehendak. 

Waktu itu aku suka merasa terganggu dengan pertanyaan orang-orang itu, sampai ada yg nanyanya, narkoba yaa? Dooh sediiih banget dengernya, memang itu hak mereka untuk bertanya seperti itu, tapi pertanyaan seperti itu menyakitkan, akhirnya demi nama baik papa mama dan adik²ku, aku kuatkan hati untuk menjawab... Enggak, mereka sakit. Yg ke 2 lever, yg ke 3 ada jantung bawaan dari kecil dan yg bungsu kena meningitis. Kalau papa serangan jantung pas tidur dan mama stroke yg pertama langsung meninggal setelah koma 2 hari. Aku menjawab pertanyaan itu dengan datar saja. Sekarang setelah lewat sekian lama, aku bisa menjawab dengan ringan pertanyaan semua orang. Dan mengingatkan aku, jangan pernah bertanya hal-hal yang akan menyakitkan orang lain.

Sekarang kembali ke judul cerita ini, Kehilangan Lagi. Kali ini aku sudah sekali merasakan kehilangan lagi, kira-kira tahun 2012, suami adikku yg no 4 (sibungsu) ngajakin ketemuan, ternyata dia kasih undangan pernikahannya yg akan berlangsung sehari setelah 1000 hari istrinya/adik bungsuku. Sedih rasanya, seperti kehilangan lagi dan aku bertanya dalam hati, segitu mudahnyakah dia melupakan istrinya yg sudah 6 thn dinikahinya, dan suamiku menyadarkanku, dia masuk kehidupan kamu karena adikmu. Sekarang dia sudah bebas dan sudah menunggu 3 tahun untuk menikah lagi, dia masih muda masih berhak melanjutkan hidupnya. Akupun tersadar dan akhirnya merelakan dan mengiklaskannya. Walau pas hari H nya aku tidak sanggup datang ke acara akadnya, aku bilang ke suamiku... Aku nanti saja pas resepsi ya. Akhirnya suamiku berangkat sendiri ke akad nikah iparku itu.

Sekarang, aku dihadapkan lagi dengan pemberitahuan dari iparku, istri adikku no 3, dia akan menikah lagi, aku akan Kehilangan Lagi, dan iparku itu bilang, "enggaklah mbak, aku tetap adikmu, anak-anakku tetap anakmu, kita tetap membesarkan mereka bersama, karena mereka lebih mendengarkan mbak, mamanya"
Ponakan-ponakanku itu memanggilku mama, dan memanggil ibunya, ibu.
Sekali ini aku hanya bertanya kesuamiku, aku kehilangan adik ipar lagi, sambil sedih. Tapi suamiku bilang... "Enggak, dia sekarang adikmu, biar dia bahagia dan dia butuh pendamping"

Aku sempat marah ke iparku ini, karena waktu suaminya meninggal, dia tidak mau ditumpuk dengan mama atau papa, padahal makam papa mama yg sudah ditumpuk dengan adik-adikku yang lain sudah disiapkan bisa ditumpuk 3, dia bilang waktu itu, "aku mau ditumpuk dengan suamiku, nanti" 
Sekarang dia akan menikah lagi, tapi dia bilang, "aku sudah bilang abang, kalau aku meninggal nanti aju tetap minta ditumpuk dengan Ryan, suamiku dulu, adiknya mbak, karena cintaku hanya untuknya. Kalau abang cemburu, mungkin hanya dengan Ryan dia cemburu. Hatiku dan perasaanku tidak pernah berubah ke Ryan"

Sekarang aku menanti waktu dia akan menikah lagi, dia sudah meminta suamiku untuk mewakili dari keluarga Ryan, adikku. Dan aku mencoba untuk menerima, bahwa tidak ada yang akan tinggal denganmu selamanya.

Bismillahirramanirohim semoga aku tetap kuat, Aamiin

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.