Titik Lenting

Apakah kita pernah mengalami fase titik lenting, bangkit dari keterpurukan? Kohar bercerita kepadaku.

Titik Lenting

Sudah 30 tahun kami tak bersilahturahmi dengan teman masa lalu. Tetiba Ita Margaret bilang lagi ada di Indonesia. Ya Itol Suratol. panggilan Margaret tinggal di negeri Pizza, Italia. Yusuf berinisiatif untuk bersilahturahmi, sekalian merayakan ulang tahunnya. Ya Margareth Menjanjikan kaos Inter Milan buat Yusuf. Jadilah kami bersepakat ngumpul di Tebet. Dan diluar ekspetasi, pertemuan kami membawa inspirasi, tentang tipping point, titik pinjam untuk merubah keadaan.

Kami janjian di Soto Kudus Blok M, di daerah Tebet. Jangan bingung dan roaming ya gan, brand nya nemang soto kudus blok M. Tapi lokasinya bukan di blok M tapi di Tebet. Di situ saya bertemu dengan 3 orang kawanku sewaktu remaja dulu. Yusuf, Alumni Smansa 91, Tengsan Smansa 91 dan Kohar 91. Nah nama yang terakhir yang ingin kunarasikan.


Yusuf asli bantarbolang. Waktu SMP Ucup sering dibully ketek mbolang ocol. Saya kenal dekat Ucup sebagai cowo yang lumayan pinter meski agak playboy dikit waktu SMA. Lulus dari Fakultas Kehutanan IPB, dia on the track gawe di Perhutani. Karirnya moncer, sebagai penguasa rimba. Doski pernah jadi Direktur Inhutani 5, sekarang jadi Pejabat terasdi Perhutani Pusat lah.

Tengsan ? Siapa orang Pemalang di era 90 an, gak kenal bapaknya Tengsan. Pak Tebok, bokap Tengsang, punya bengkel motor di sebelah rel pasar esuk pemalang. Pak Tebok adalah legenda karate. Beliau masih aktif sebagai guru besar dengan sabuk hitam Go Ju kai di Pemalang.

Beda dengan Yusuf, Tengsan sudah pindah kwadrant. Awalnya Tengsan kerja kantoran. Selama 20 tahun lebih doski bekerja di bidang Teknologi Informasi. Tiba saatnya dia merasa bosan, pindah kwadrant sambil jadi agen asuransi terbesar, Allianz.
Kemudian sukses, lihat di laman Facebook foto doski jadi Top 10 Nasional agen Allianz.

Nah Thengsan punya adik cantik. Aku dan Yusuf waktu SMA kesengsem dengannya. Kemarin Tengsan cerita kalo Nining alumni 93 sudah bisa Green Card bekerja di US Force di daerah Arizona. Yusuf yang denger cerita tersebut langsung lunglai ha ha ha

 


Tipping Point Kohar

Ketika masuk ke soto kudus Tebet, sata mendapatkan kabar Margaret sakit gak bisa gabung. Awal masuk ke restoran, Yusuf datang bersama pria sepuh layaknya aki aki. Rambut putihnya kompak menghiasi kepalanya. Sementara cambang berurai uban yang tak tercukur rapi, menambah rasa penasaranku. 

Siapa dia?

Kohar, ya Fatihin Kohar!  

Mendengar kisah kehidupan Kohar yang paling menarik. Kohar pernah sekelas denganku dan Yusuf di kelas 1 A SMP 2 Pemalang. Pasang pasang surut, serta kerasnya kehidupan di ibu kota yang pernah dilalui Kohar.

Kohar pernah terpuruk pada titik paling rendah. Masa lalunya mengajarkan kehidupan yang sangat halus dan keras. Iya, ibu kotanya yang keras menawarkan 2 pilihan. Bertahan atau kalah! 
Jika terik panas ibu kota selalu membakar kulitnya, Kohar adalah salah satu yang sudah mati rasa. Porinya kebas dan kulitnya kebal tanpa tabir surya. Doski pernah kehilangan semuanya, termasuk istrinya yang berpisah. Sambil berkaca, Kohar berkisah:

"Masa paling rendah dalam kehidupanku ketika di PHK sebagai buruh, dengan 3 anak kecil dan rumah mengontrak. Faktor ekonomi membuat dia sering konflik dan akhirnya ditinggal istrinya. Kohar sempat oleng mau nyusul Cester Bennington ke peristirahatannya. Kohar kehilangan istri dan pekerjaannya. Tapi satu yang tidak hilang dari dirinya.

Harapan!

Malcomb Galdwell pernah menulis buku Tipping Point. Doski mengemukakan kepada kita, bahwa seseorang tidak harus kehilangan asa. Ada titik lenting agar kita mulai berubah.

Ya, yang bisa merubah nasib kita, ya kita sendiri! Ya tentu saja, karena dia tidak bisa mengandalkan koneksitas atau warisan ortunya. Dia bukan saudara Ferdi Sambo atau Nikita Mirzani. Apakah Kohar akan pasrah, sementara dapurnya tak berasap.

Kohar memutuskan pindah kwadrant menjadi bos kecil bagi dirinya sendiri. Dia kemudian menemukan titik kritis fase nya Malcomb Galdwell dalam diri ketika coba bangkit menjual Siomay. Berawal dari meminjam motor temannya, Kohar menjual Siomay dari kompleks di daerah Bekasi. 

Sebagai positiononing agar costumer selalu mengingatnya, dia berjualan siomay dengan motor, memakai sepatu dinas formal dengan kaos kaki setinggi lutut.

“Siomaay maaay,” Kohar mempraktekan jualan siomay. "

Jualan Siomay itu modalnya dikit dan resiko ruginya kecil. Tapi Siomay itu sebagai komoditas, ceruknya lebar. Dia bisa masuk kategori jajanan juga bisa dijadikan lauk makanan. Rasanya juga cocok untuk lidah orang Indonesia." ceritanya bearpi api mirip Tung Desem Waringin.

“Apa pengalanan menarik jualan Siomay Kohar?” tanyaku mancing dia agar mau cerita.

“Saya pernah keliling kompleks dan ketemu teman SMP. Saya hapal betul dia. Tapi teman saya tidak mau menegur saya," ceritanya sedih.

Dari awal penjualan yang kecil, usaha Kohar mulai membaik.

“Saya jualan Siomay, modal 100 ribu, bisa menghasilkan keuntungan bersih kisaran 300 ribu per hari. Jika Kohar berjualan selama 25 hari per bulan, keuntungan bersihnya bisa 7,5 juta per bulan. Jika dagangan tak terbeli, saya makan malam harinya. Pagi dan siang dia puasa.


Nah sekarang Kohar sudah punya 3 – 4 anak buah yang menjalankan roda bisnisnya. Artinya, dia menginvestasikan energi dan mengurangi kerja kerasnya. Kohar sudah on the track mengubah nasibnya menjadi lebih baik.

"Saya masih ngontrak. Tapi minimal sekarang sudah hidup tenang dan mulai rajin Ibadah. Dulu saya benci ke Tuhan yang telah membuat hidup saya susah. Sekarang saya sadar, ternyata Tuhan sangat sayang padaku. Jika pintu rizki satu tertutup, ada jendela jendela rizki yang terbuka," 

Ya, hidup ini penuh misteri. Besok kita jadi apa dan mau kemana siapa yang tau?.

Ya, takdir itu ada setelah ikhtiar dan doa. Perbanyak bersyukur kepada Tuhan, karena jika pintu rizki kita tertutup, percayalah ada jendela jendela rizki lain, di tempat kita yang akan terbuka.

Masih ada harapan.

Pertanyaannya, berani gak kita berubah seperti Kohar ? Nah ini yang susah. Kebanyakan kita memilih nasib yang sama rata daripada melakukan tipping point.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.