DUNIA PELANGI

DUNIA PELANGI
koleksi pribadi


Dunia kita ini dunia pelangi. Bukan dunia hitam dan putih, bukan juga dunia satu warna. Warna-warni bukan hanya milik benda, melainkan juga milik kita, manusia. Setiap jiwa terlahir dengan membawa warna-warni unik yang tidak ada duanya. Miliaran warna berbeda.

Pencarian gue akan warna jiwa gue sendiri membuat gue banyak mengamati, menganalisa, berusaha menghubungkan kepingan puzzle yang satu dengan yang lain. Sampai akhirnya gue mulai bisa melihat gambaran dan warna jiwa gue. Dan gue percaya bahwa kita selalu terhubung satu sama lain. Maka ketika gue bisa menyelam ke kedalaman untuk menemukan warna jiwa gue, gue pun akhirnya mulai bisa melihat warna-warni jiwa di sekeliling gue. Menyadari bahwa dunia kita adalah memang dunia pelangi. 

Saat gue begitu keras berusaha membuka lapisan demi lapisan yang menutupi warna jiwa gue, gue jadi bertanya-tanya, “Kenapa banyak jiwa seperti gue yang sekian lama warnanya tertutup oleh warna lain yang bukan warna aslinya?” Gue menyadari bahwa gue gak sendirian dalam perjalanan mencari dan menemukan warna asli jiwa gue sendiri. Semakin gue menemukan, semakin juga gue menyadari banyak orang yang masih berpikir bahwa mereka harus jadi warna tertentu untuk terlihat indah, warna lain yang bukan mereka bawa. Tidak menyadari betapa indahnya warna yang mereka miliki sejak lahir.

Gue pernah berpikir, “Kalau setiap orang terlahir dengan warnanya masing-masing, maka akan sangat indah kalau mereka bisa menorehkan warna mereka di dunia ini, dan kemudian pada saatnya, mereka pulang dengan warna mereka yang bahkan bersinar lebih terang daripada saat mereka dilahirkan.” 

Gue sendiri perlu waktu lama sekali sampai mulai bisa menyadari bahwa setiap orang, termasuk gue, itu punya warna indah sendiri-sendiri. Bertahun-tahun lamanya, gue sering berpikir ingin punya warna seperti orang lain. Gue dulu selalu melihat orang lain jauh lebih baik daripada gue, lebih sempurna, sementara gue merasa yang gue miliki bukanlah sesuatu yang berharga. Rumput tetangga lebih hijau. Warna orang lain lebih indah. Sinar orang lain lebih terang. 

Citra diri gue sebegitu rendahnya sampai gue pernah berpikir gak akan ada orang yang bisa mencintai gue apa adanya. Gue juga dulu tanpa sadar selalu berpikir bahwa gue harus jadi orang lain untuk bisa layak dicintai. 

Mulailah perjalanan gue untuk jadi orang lain dalam rangka agar gue merasa layak untuk dicintai dan agar gue bisa merasa lebih baik tentang diri gue. Gue pernah berusaha terlihat mandiri, kuat, tangguh, keras dengan melakukan hal-hal yang gue sebenernya gak suka dan gak nyaman. Bersembunyi di balik kata-kata bijak bahwa kita perlu bisa melakukan hal yang harus kita lakukan, bukan yang ingin kita lakukan. Beranggapan bahwa untuk berhasil dalam hidup ya harus menjadi tipe yang seperti itu. Berasumsi bahwa definisi hebat adalah menjadi yang seperti itu. Perjalanan yang melelahkan dan mengeringkan jiwa gue karena gue berusaha jadi orang lain. 

Satu hal yang sekarang bisa gue anggap sebagai keberuntungan adalah saat hidup mulai membelokkan arah perjalanan gue. Perlahan tapi pasti, gue diarahkan untuk berpindah jalur. Perjalanan jadi orang lain yang hebat mulai berganti arah ke perjalanan jadi diri sendiri yang bahagia. Karena yang hebat belum tentu menemukan bahagia, tapi yang menemukan bahagia ia akan jadi hebat dengan caranya. Hebat atau tidak hanya akan jadi efek samping setelahnya.

Sampai di titik saat ini, saat mata gue terbuka akan indahnya warna-warni dunia, gue pun mulai bisa melihat indahnya warna gue. Dan yang menarik, dulu gue takut tidak cukup baik untuk bisa jadi lebih baik daripada orang lain. Seolah-olah tugas kita hidup adalah untuk jadi yang terbaik, yang artinya harus lebih baik daripada orang lain. Tapi sekarang gue melihat bahwa tugas setiap orang adalah untuk jadi versi terbaik dari dirinya. Semakin gue antusias dengan hal-hal yang gue punya dalam diri gue, semakin antusias juga gue melihat hal-hal terbaik dalam diri orang lain. 

Dan seperti gue mengawali tulisan ini, gue mulai menyadari bahwa dunia ini adalah dunia pelangi.

Dunia tempat kita terlahir untuk jadi warna kita sendiri. Dan gue merasa bahwa dunia ini bisa jadi tempat yang lebih baik ketika pandangan kita bergeser. Dari berbeda itu salah, jadi berbeda itu indah. Kita tidak perlu jadi sama untuk bisa bergandengan tangan. Justru keunikan dan perbedaanlah yang akan menyatukan kita. Saat kelebihan yang satu menjadi penyelamat bagi kekurangan yang lain. Saat kekurangan yang satu menjadi undangan bagi kelebihan yang lain untuk datang dan berkolaborasi. 

Dunia pelangi yang saling menyempurnakan dan saling menyelamatkan adalah dunia yang akan tercipta ketika semakin banyak orang mampu mencintai warna jiwanya sendiri dan menjalani hidupnya untuk menjadi sinar paling terang dari warnanya sendiri. 

You may say I’m a dreamer..
But I’m not the only one
I hope someday you’ll join us
And the world will be as one..

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.