Militerisme dan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan

Tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan mengawali kampanye internasional 16 hari untuk melawan kekerasan berbasis gender. Sejarah dicanangkannya hari tersebut pada 1999 oleh PBB tak lepas dari kondisi politik yang berdampak pada pelemahan demokrasi dan kekerasan terhadap perempuan. Kini, dengan meningkatnya militerisme dan melemahnya demokrasi di berbagai negara seiring dengan konflik-konflik global dan munculnya kepemimpinan baru, peringatan 25 November 2024 menjadi sangat relevan.

Militerisme dan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan
The Mirabal sisters

 

Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, 25 November dicanangkan PBB sejak 1999 untuk memperingati peristiwa pembunuhan yang terjadi pada 1960 terhadap tiga aktivis perempuan kakak-beradik asal Dominika.

Ketiga perempuan bersaudara—Patria, Minerva, dan María Teresa—yang dikenal sebagai “the Mirabal sisters” dibunuh oleh kaki tangan presiden Dominika saat itu, Rafael Trujillo, yang memimpin sebuah rezim militer selama 30 tahun. Mereka dicegat dan dibunuh secara keji dalam perjalanan pulang dalam sebuah mobil setelah mengunjungi suami Minerva dan María Teresa di penjara. Bersama suami mereka, Patria, Minerva, dan María Teresa tergabung dalam gerakan yang bertujuan menumbangkan rezim militer yang berkuasa saat itu dan mengembalikan demokrasi di Dominika. Pembunuhan terhadap the Mirabal sisters menjadikan mereka lambang resistensi terhadap penindasan rezim militer yang menghalang tumbuhnya demokrasi.

 

Adanya hubungan antara negara di bawah rezim militer/bercorak militer dan peningkatan kekerasan negara serta melemahnya demokrasi.

 

Selama dekade terakhir, para pakar memperhatikan adanya peningkatan rezim militer atau kepemimpinan bercorak militer di berbagai negara, termasuk di Asia Tenggara, dan Indonesia kini masuk dalam catatan tersebut. Berbagai studi telah menunjukkan adanya hubungan antara negara di bawah rezim militer/bercorak militer dan peningkatan kekerasan negara serta melemahnya demokrasi.

Di bawah rezim militer, hak-hak sipil—seperti kebebasan berekspresi dan berorganisasi/berkumpul—lazim mengalami pengawasan ketat yang berujung pada ditekannya hak-hak tersebut. Kepemimpinan rezim militer atau yang bercorak militer membangun sebuah konsentrasi kekuasaan militer yang dapat melemahkan masyarakat sipil sehingga memungkinkan berkembangnya sebuah kekuasaan yang tak terbatas. Seperti negara autokrat, hal ini pada gilirannya dapat membenarkan tindakan peredaman suara-suara kritis dan oposisi politik dengan cara-cara kekerasan—sebagaimana sudah diketahui publik—seperti penangkapan, penyiksaan, kekerasan berbasis gender, penghilangan paksa, dan pembunuhan. 

 

Kekerasan militer selama konflik bersenjata atau perang lazim menargetkan perempuan.

 

Sementara itu, kekerasan militer selama konflik bersenjata atau perang lazim menargetkan perempuan. Sejak kudeta militer di Myanmar pada Februari 2021 hingga Juni 2024, tercatat adanya 500 kasus kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan seksual seperti perkosaan. Konflik Bosnia-Herzegovina (1992–95) menjadi contoh bagaimana kekerasan seksual dilakukan secara sistematis sebagai senjata perang untuk tujuan genosida. Diperkirakan selama perang Bosnia, sebanyak 20,000 and 50,000 perempuan mengalami kekerasan seksual. Dalam perang Gaza, menurut laporan badan PBB, perempuan menjadi target kekerasan seksual yang jumlahnya terus meningkat, sementara perempuan dan anak-anak mencakup 70% dari angka kematian dan 75% dari angka korban luka-luka.

Oleh karena itu, dengan konteks perkembangan politik global, peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan tahun ini—yang merupakan bagian dari kampanye antikekerasan selama 16 hari yang berakhir 10 Desember (Hari HAM Sedunia)—menjadi sangat relevan. Tema yang diusung PBB untuk 2024 berbasis pada data 2023, yakni 'Every 10 Minutes, a woman is killed. #NoExcuse. UNiTE to End Violence against Women'. Salah satu hal yang penting terkait tema ini yang perlu dikedepankan adalah kekerasan (termasuk pembunuhan) yang dialami perempuan dan anak perempuan akibat peningkatan militerisme dan konflik geopolitik serta pentingnya pelibatan perempuan dalam upaya mencari solusi damai.

Gambar:@[email protected]

Terkait: Ketika Perempuan Tidak Bisa Dibungkam

Mungkin Anda tertarik: NOAM (fiksi romance berlatarbelakang perang Gaza dan konflik masyarakat Inggris)

 

Sumber:

ActionAid International (2024) 'ActionAid partners report a rise in violence against women in Gaza, as collapse of legal systems leave survivors without access to justice.' https://actionaid.org/news/2024/actionaid-partners-report-rise-violence-against-women-gaza-collapse-legal-systems-leave [25 November 2024].

detiknews (2024) 'Kenapa Pemimpin Bercorak Militer Mendominasi Politik Asia Tenggara?' detiknews.com, 23 November. https://news.detik.com/dw/d-7653533/kenapa-pemimpin-bercorak-militer-mendominasi-politik-asia-tenggara [23 November 2024].

Li, Moon Nay dan Maggi Quadrini (2024) 'Perpetrators of violence against women must be held accountable.' The Democratic Voice of Burma (DVB).  https://english.dvb.no/perpetrators-of-violence-against-women-must-be-held-accountable/ [25 November 2024].

Nadia, Ita Fatia (2024) 'Perempuan, Militerisme, dan Oligarki.' Kompas.id, 22 November. https://www.kompas.id/baca/opini/2024/11/21/perempuan-militerisme-dan-oligarki?open_from=Section_Terpopuler [22 November 2024].

OHCHR (2024) 'Onslaught of violence against women and children in Gaza unacceptable: UN experts.' https://www.ohchr.org/en/press-releases/2024/05/onslaught-violence-against-women-and-children-gaza-unacceptable-un-experts [25 November 2024].

Peace Women (2010) 'ANALYSIS: Exploring Militarism and Violence Against Women.' https://www.peacewomen.org/content/analysis-exploring-militarism-and-violence-against-women [25 November 2024].

Wikipedia (2024) The Mirabal Sisters. https://en.wikipedia.org/wiki/Mirabal_sisters  [25 November 2024].

Women for Women International (2024) 'Bosnia and Herzegovina.' https://www.womenforwomen.org/where-we-work/bosnia-and-herzegovina [25 November 2024].

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.