Kedai Kopi dan Reformasi Arab Saudi

Kedai Kopi dan Reformasi Arab Saudi

 

Bola matanya yang cokelat berbinar seolah tersenyum kepada lawan bicaranya. Warna hitam pekat yang dilukis mengelilingi matanya menambah tajam tatapannya saat bercerita. Suaranya pelan, lentik bulu matanya–yang sedikit dibubuhi maskara–saat berkedip menimbulkan efek “salah fokus” pada pendengarnya. Melengkapi kecantikan yang sempurna ini adalah goresan alis coklat yang melengkung mengayomi dua kelopak berhias perona biru. Semuanya sempurna–tidak terkesan berlebihan dan tidak menghalangi ekspresi yang terpancar melalui matanya.

Perempuan itu, yang saya beri nama Nawal, menceritakan tentang keputusan yang telah mengubah hidupnya. Dari matanya, perhatian saya beralih ke tangannya yang sedang bekerja. Jari-jarinya yang mulus dan terawat dengan cakap menggesek sisa-sisa bubuk kopi yang berlebih dari filter basket. Suaranya yang pelan hampir tak terdengar ketika mesin espreso dinyalakan.

Sambil menuangkan susu perlahan ke cangkir dengan gerakan ke atas, ke bawah, kemudian melingkar, ia berkata, “I am a coffee enthusiast.” Mempelajari tentang bagaimana meracik kopi adalah passion Nawal. Ketika kesempatan makin dibuka bagi perempuan untuk bekerja, juga bekerja bersama laki-laki, ia memutuskan untuk melamar dan mengikuti pelatihan barista di sebuah kedai kopi di kotanya, Riyadh. Dengan bekerja, ia mengaku selalu belajar sesuatu yang baru dan ada pencapaian kerja yang ingin ia raih. Selain itu, ia merasa memiliki tanggung jawab yang tidak ia rasakan sebelum bekerja, termasuk berkontribusi terhadap kebutuhan keluarga.

Meski saya tidak bisa melihat wajah di balik nikab yang gelap, dengan melihat sorotan matanya, saya yakin ia sedang tersenyum ketika ia meletakkan secangkir kopi buatannya pada sebuah nampan. Di hadapan saya, saya melihat sebuah latte art yang sempurna … sesempurna kecantikan mata baristanya.

 

(dok)

 

Perubahan-perubahan hidup yang dialami Nawal dan perempuan-perempuan lain di Arab Saudi adalah hasil dari reformasi yang mulai didengungkan pihak kerajaan sejak 2017. Reformasi ini merupakan reformasi ekonomi dan sosial-budaya. Salah satu perubahan yang lahir dari reformasi ini adalah penghapusan pemisahan perempuan dan laki-laki di ruang publik. Mengikuti kebijakan ini, kedai kopi pun cukup menyediakan satu pintu masuk untuk dilalui perempuan dan laki-laki dan tidak perlu membuat sekat lagi di dalam. Sejak itu, seperti banyak tempat makan dan minum lainnya, kedai kopi juga menerima pegawai perempuan dan laki-laki untuk bekerja bersama dan bahkan telah menelurkan barista-barista perempuan.

Pangeran Mohammed bin Salman adalah putra mahkota yang dielukan sebagai pelopor reformasi yang akan membawa kemajuan bagi perempuan Saudi. Mungkin pembaca masih ingat momentum saat perempuan Saudi diperbolehkan untuk mengemudi? Kebijakan ini diresmikan pada Juni 2018, tetapi menjelang peluncurannya, para aktivis yang sebelumnya sudah lama berkampanye untuk hak mengemudi bagi perempuan, ditangkap dan dipenjarakan.

 

(Twitter)

 

Sampul majalah Vogue Arabia edisi Juni 2018 menampilkan salah seorang putri kerajaan, Putri Hayfa Bint Abdullah Al Saud, sedang berpose dengan busana putih di kursi pengemudi Mercedes-Benz 450SL vintage berwarna merah. Pada sampul tertulis “Merayakan para perempuan pelopor Arab Saudi.” Dalam wawancaranya dengan Vogue, Putri Hayfa, mengatakan, “Saya mendukung perubahan-perubahan ini dengan semangat besar.” Sementara itu, para aktivis perempuan yang telah lama memperjuangkan hak untuk mengemudi baru saja dimasukkan ke dalam bui.

Menanggapi ironi ini, beberapa perempuan Saudi di Twitter memposting sebuah parodi– foto sampul Vogue edisi Juni beberapa kali diduplikasi dan kepala Putri Hayfa dikrop dan digantikan dengan kepala para aktivis yang dipenjarakan. Vogue edisi Juni 2018 menuai banyak kecaman di media sosial karena menutup mata pada kondisi politis yang sebenarnya.

 

(Twitter)

 

Selain hak untuk mengemudi, sistem perwalian terhadap perempuan merupakan salah satu kebijakan yang juga menjadi sasaran kritik. Perempuan Saudi yang melarikan diri dari negaranya mempermasalahkan sistem perwalian yang mengharuskan perempuan mendapatkan izin dari laki-laki untuk melakukan banyak hal. Sebenarnya, sejak reformasi sistem perwalian telah banyak mengalami pelunakan. Sebagai contoh, perempuan pada usia 21 tahun bisa memiliki paspor sendiri, serta membuka rekening bank dan melakukan perjalanan tanpa izin laki-laki dari keluarganya.

Selain perubahan pada sistem perwalian, kewajiban penggunaan hijab juga telah dihapus. Sebagaimana gencar diberitakan media sosial belum lama ini, sebagian perempuan menyambut kebijakan ini dengan memotong pendek rambut mereka karena dianggap lebih praktis dan cocok untuk kehidupan profesional mereka yang baru, yang sibuk dan sarat mobilitas. Sebagian lagi memilih tidak melepaskan hijab ataupun nikabnya, seperti Nawal.

Tidak semua perempuan Saudi menyambut baik seluruh kebijakan baru ini. Ada yang berpendapat bahwa hak-hak perempuan Saudi berada di bawah tanggung jawab laki-laki dalam keluarga dan itu yang terbaik untuk konteks budaya Arab Saudi. Warga Saudi juga ada yang berpendapat bahwa budaya yang berbeda membuat negaranya tidak bisa dinilai dalam konteks demokrasi ala Barat.

 

Agar roda ekonomi sektor domestik dapat berjalan efektif, dibutuhkan perempuan-perempuan dengan keterampilan, kemandirian, dan mobilitas tinggi untuk menjadi tenaga kerja.

 

Meskipun demikian, Pangeran Salman sebagai pemimpin de facto Saudi paham bahwa perubahan budaya memang dibutuhkan untuk masa depan Arab Saudi. Untuk melepas ketergantungannya pada ekspor minyak, Arab Saudi harus menggerakkan sektor domestik. Artinya, dibutuhkan pasokan tenaga kerja dan di sinilah peran perempuan Saudi menjadi penting. Agar roda ekonomi sektor domestik dapat berjalan efektif, dibutuhkan perempuan-perempuan dengan keterampilan, kemandirian, dan mobilitas tinggi untuk menjadi tenaga kerja. Oleh karena itu, berbagai kebiasaan dan budaya yang dipandang dapat menghalangi kepentingan ekonomi dihapuskan atau disesuaikan.

Dapat dikatakan kepentingan ekonomilah yang mendorong reformasi yang berimplikasi pada kehidupan perempuan Arab Saudi dan bukan, terutama, kepentingan untuk memenuhi hak-hak perempuan itu sendiri. Sementara itu, kemerdekaan warga akan bergantung pada kebijakan-kebijakan dari atas dan tidak diharapkan terwujud sebagai hasil perjuangan rakyat.

 

Baca juga di blog: Changes for Women in Saudi Arabia: Reform and Repression

 

Foto utama: Miryam León. Unsplash

 

Sumber:

Al-Kinani, Mohammed (2022) ‘Saudi Female Baristas Break Taboos and Gain Respect.’ Arab News. https://www.arabnews.com/node/2041311/saudi-arabia [5 Agustus 2022].

Barron, Laignee (2018) ‘Vogue Arabia Faces Backlash for Its Saudi Princess Cover While Women Activists Remain in Jail.’ Time. https://time.com/5298116/vogue-arabia-cover-driving-ban-activists/ [14 Agustus 2022]

CNN (2018) Vogue Arabia Cover Featuring Saudi Princess Sparks Backlash. https://edition.cnn.com/style/article/vogue-arabia-cover-intl/index.html [2 Agustus 2022].

Feierstein, Jerry (2018) ‘Saudi Arabia: Liberalization, Not Democratization.’ The Foreign Service Journal. https://afsa.org/saudi-arabia-liberalization-not-democratization [2 Agustus 2022].

GHRTV (2021) Saudi Arabia Documentary. https://youtu.be/angZJEre2D0 [6 Juni 2022].

Jalabi, Raya (2021) ‘Saudi Women Barrel into Workforce in Changing Kingdom.’ US News & World Report. https://www.usnews.com/news/world/articles/2021-11-04/saudi-women-barrel-into-workforce-in-changing-kingdom [31 Juli 2022].

Knipp, Kersten (2022) ‘Saudi Arabia: Many Activists Remain in Jail.’ Deutsche Welle. https://www.dw.com/en/saudi-arabia-many-activists-remain-in-jail/a-60902374 [19 Juli 2022].

NDTV.com (2022) A New "Boy Cut" Trend for Saudi Working Women and What It Means. https://www.ndtv.com/world-news/a-new-boy-cut-trend-for-saudi-working-women-and-what-it-means-3092586 [4 Agustus 2022].

The New York Times (2020) Saudi Society is Changing. Just Take a Look at These Coffeehouses. https://www.nytimes.com/2020/01/15/world/middleeast/saudi-women-coffee-shops.html [22 Mei 2022].

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.