Tabah Menanti

Setiap orang selalu ada ujian hidup

Tabah Menanti

Aarrrrggghhhhhh....betapa menyebalkan bila hal ini terjadi. Entah mengapa, hal ini selalu saja terjadi. Kedatangan mu sungguh menyejukan hati dan pikiranku. Namun, kamu dengan mudahnya pergi meninggalkan aku sendiri. Meratapi mu dan berharap kamu datang kembali secepatnya. Miss you, sayang. Jangan lama-lama perginya. Ingat aku yang selalu mendoakan dan menantikan kehadiranmu. 

Aku tahu hal ini terjadi adalah karena ketidak-sempurnaanku sebagai manusia. Namun, aku selalu berusaha tetapi acapkali gagal total sehingga kamu selalu pergi tanpa alasan yang berarti. Entah itu karena hal sepele sampai hal yang lumayan besar. Meratapi melihat kepergian mu yang cepat sekali. Aku sedih karena mengapa hal ini selalu terjadi padahal seharusnya bisa saja tidak terjadi seperti teman-temanku.

Kesabaran dan keikhlasan sudah menjadi seperti makanan bulanan.Ingin ada rasa bebal. Namun jangan sampai membuat ku menjadi bebal muka. Bila sampai bebal muka, wooowww. tak bisa aku bayangkan akan memalukan sekali dalam cacatan hidup ku serta keluargaku.

Hari demi hari aku lalui sambil menghitung hari. Berharap kebahagiaan yang di nanti segera terjadi. Namun, ternyata harus tetap sabar menanti. Ya, Tuhan, seandainya aku dapat memutar waktu dan membekukan waktu. Ingin rasanya hal ini jangan terus menerus berulang kembali. Memang kehidupan ini seperti sebuah roda yang berputar. tapi alangkah lebih indah bila roda itu jangan sampai menginjak ke tanah. Hmm...andai aku orang kaya. Jemariku akan senang bermain denganmu. Hati aku pun akan selalu senang karena kamu selalu ada. Seakan-akan dunia ini hanya milik kita berdua. Ah, memang berkhayal itu indah. Gratis pula. Amin!

Iman aku harus kuat menghadapi semua ini. Karena ini adalah sebuah ujian yang diberikan Tuhan. Menandakan bahwa Dia menyanyangi kita. Ya, Tuhan, jadikan lah aku manusia yang tabah dan ikhlas dalam menghadapi cobaan ini. Melihat orang di mall tertawa dan menunjukan muka ceria. Keluar dan masuk butik. Masuk hanya membawa diri, keluar membawa barang belanjaan sambil terkikik. Ya, happy lah. Sedangkan aku????

Kini aku hanya duduk termenung sambil berdoa. Ya, Tuhan, berikan lah aku ketabahan. Karena aku tak kuasa menahan bisikan setan yang selalu merayuku untuk berhutang. Setan selalu berkata," Gampang kok. Jangan dibuat susah. Urusannya kan bisa belakangan. Yang penting sekarang hepi." 

Ya, aku selalu tabah menanti. Menanti kedatanganmu. Karena kedatanganmu juga membahagiakan orang tua aku. Sayang, kembali lah kepadaku. Tak tahu kah bila aku teramat rindu padamu?

Kini aku duduk tepat di depan biasa aku duduk dan menanti dijemput oleh aku. Tempat pertama kali kita bertemu. Kamu selalu mengumpat dan tidak mau keluar sendiri. Membuatmu keluar pun harus menggunakan kode isyarat yang hanya diketahui aku dan kamu saja. Ya, kita berdua memang special. Kamu selalu berkata, "Ingat! Kode isyarat ini hanya aku dan kamu yang tahu." Aku tahu kalau kamu sayang padaku. Namun, entah mengapa kamu selalu pergi tak berjejak namun akan kembali dan ingin dijemput.

Aku buka tasku.  Aku buka dompetku. Menatapmu sungguh membuat aku ingin menangis dan berteriak kencang untuk meminta mu segera kembali. Ku buka kisi dompetku. OMG! Ternyata kamu meninggalkan jejak. Terima kasih, sayangku. Ternyata kamu masih perhatian dengan aku. Kututup kembali dompetku. Meninggalkan tempat kita bertemu. "See you in 15 days," lirihku dalam hati. 

Langkah demi langkah aku lewati tempat ini. Aku berusaha tidak menoleh ke belakang. Ya, aku harus tabah menanti. Menanti dirimu kembali 15 hari lagi. Namun, hati tak bisa memungkiri. Aku tak kuasa menoleh kebelakang. Melihat tempat kita pertama kali bertemu. Ya, kita bertemu disini. Di ATM centre. Till we meet  again in 15 days. When it's pay day!

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.