Selamat malam, Sayang...

Aku baru saja meninggalkan ruang keluarga dan bersiap tidur ketika si sulung muncul. Dia minta dibangunkan pukul empat subuh. Tumben, pikirku.
Mau ngapain, Kak?, tanyaku.
Ke masjid, jawabnya.
Alhamdulillah.. Hebat anak Ibu!
Aku juga dong bu, si Adik tau- tau saja nimbrung.
Alhamdulillah.. Ok. Sekarang tidur yaa. Udah jam sebelas.
Keduanya tak menjawab. Kuucapkan selamat tidur, juga peluk cium penuh cinta. Ini sudah jadi tradisi setiap malam menjelang tidur. Penting, menurutku.
Kulepas kacamata, kemudian mematikan lampu dan menarik selimut. Saatnya tidur.
Sementara itu, tanda centang di whatsapp group - yang kuberi nama Ruang Keluarga - masih garis satu. Pertanda 'kecupanku' belum dibaca oleh anak- anak di kamar sebelah.
Realyfe vs digilyfe.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.