Permisi Saya Emosi

Ketersingguangan terhadap hal sensitif dari pertemanan

Permisi Saya Emosi

Seseorang dengan beban masalah rentan  mengalami yang namanya emosi.Emosi merupakan ekspresi dan respons jiwa terhadap sesuatu hal yang dianggap menyinggung atau kurang pas ke hati sehingga ada rasa ingin melawan,ini opini ku sendiri.
Kejadian ini aku alami dua belas tahun yang lalu,berawal dari obrolan ringan berubah jadi bercanda sampai bully.Aku berusaha mengingat kejadian yang sudah lama aku kubur dalam dalam.Dalam benak ku masih tersimpan emosi yang belum tuntas,rasanya berat jika harus di buka kembali,ibarat kata seperti luka yang di berikan air garam.
Awal nya dari obrolan teras rumah,kami berempat mengobrol bersama seperti biasanya.Keempat orang tersebut yaitu Anang,Denis,Ujang dan aku Wawan.Kami berteman sudah cukup lama dimulai dari masuk SD,SMP sampai SMA kami masih bersama,walau suka beda kelas tetapi kami berempat sekolah jenjang dasar sampai menengah selalu bersama.
Langsung saja aku buka "luka" yang ku maksud di awal.Berawal dari obrolan ringan lalu bercanda saling sindir dan akhirnya berujung bullying.
Sore itu aku dan Ujang lagi duduk berdua di teras rumah ku.Sambil memainkan gitar kamu berdua mulai menyanyikan lagu lawas sembilan puluhan yang lagi hits pada jamannya.Lagu dari band Basejam "Aku Bukan Pujangga"menjadi lagu favorit aku nyanyikan bersama Ujang.
slang beberapa lama Denis dan Anang datang berkumpul.Kami sangat senang akhir nya formasi kami lengkap.tetapi sore itu menjadi awal kelabu buat diriku dan Ujang.
"Jang,mainkan lagu slang dong!"pinta Denis kepada Ujang dengan nada nge gas.
"nah oke juga tuh Jang lagu slang yang berjudul "Terlalu manis",tambah Anang sambil merangkul Denis.
Aku dan Ujang saling tatap lalu kami kompak berdua bilang,"Nang,Den sabar dong masuk antrian ya,ada dua lagu lagi dari Iwan Fals yang sayang kalau di lewatkan begitu saja,bukan begitu kawan?"ujarku kepada Anang dan Denis.
Spontan dengan sengaja Denis memukul kepala Ujang menggunakan tangannya dan mengumpat kasar,"Dasar kolot,enggak bisa bedakan mana lagu enak dan asyik,"balas Denis kepada Ujang.
Perlakuan Denis tadi langsung aku balas dengan kata sindiran,"eh Den sopan dikit lah gak usah pakai fisik begitu,"balasku kepada Denis.
Ternyata Anang yang paling bijak pun ikut ikut memukul kepala Ujang dan mengumpat kasar menurutku.
"Jang baru bisa main gitar dikit saja belagu,umpet Anang kepada Ujang.
Aku rasa ini sudah di luar batas,langsung aku dorong Anang dengan Denis,dan aku spontan berkata kasar kepada mereka berdua.
"kalian berdua mengapa sih?gak pernah berubah dari dahulu selalu merendahkan orang yang lemah,selalu merasa paling kuat,selalu merasa paling jago."teriakku kepada mereka berdua.
"Eh kamu Wan kamu sok jago ya...pake dorong dan bentak kami berdua,balas Denis yang langsung berbicara kasar tepat depan muka ku,dengan tatapan sinis dan tajam mereka berdua Anang dan Denis marah kepadaku.
Sampai akhir nya puncak kemarahan aku kepada Anang dan Denis yaitu mereka membully Ujang dengan sebutan kurang pantas.
Setelah kejadian itu, mereka bermusuhan. Aku dan Ujang jadi kawan dekat dan tidak mau memanggil Anang dan Denis, walaupun Anang dan Denis berusaha memanggil dia. Dia gak punya teman nongrong lagi. Gak ada lagi yang mau mendengarkan keluh kesah mereka bersama. Gak ada lagi nyanyi bersama. Kondisi ini bertahan sampai dua pekan lama nya.Hingga akhir nya Aku dan Ujang yang merangkul mereka kembali.Kalimat yang aku katakan kepada mereka bertiga adalah PERMISI SAYA EMOSI,dengan segala kerendahan hati saya meminta maaf.Setelah semua mengungkapkan unek unek akhirnya mereka saling memaafkan.
-- Selesai --

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.