OBAT KURUS YANG TIDAK AKAN DIBELI

OBAT KURUS YANG TIDAK AKAN DIBELI
Awalnya kami ber-empat : Aku, Mia, Dewi dan Andin adalah teman sepengajian. Semenjak pendiri pengajian ini mulai “hijrah” dan menghadirkan ustad – ustad yang sukanya menyebar kebencian, anti perbedaan dan cenderung gampang mengkafirkan; kami berempat tanpa janjian gak mau lagi hadir di pengajian tersebut.
Sejak keluar dari pengajian tersebut kami merasa berada dalam satu frekuensi yang gak nyaman di lingkungan negatif , tapi ada hal yang sesungguhnya sangat menyatukan kami yaitu disatukan dengan dianugerahi kelebihan yang sama, yaitu kelebihan berat badan alias over size hehehhe.
Lalu lupa siapa yang mengusulkan , grup kami diberi nama Xtreme, mungkin pelesetan dari Xtra. Karena tempat tinggal kami menyebar di penjuru Jakarta, untuk ketemu rutin agak susah , Jadi di grup WA lah tumpah ruah segala kisah dengan topik utama selalu tentang terapi, supplement atau diet gimana caranya bisa cepet kurus tapi gak nyiksa, artinya tetep sehat dan bisa makan enak.
Setiap ada trend diet mulai dari food combining, mayo, South beach diet, vegetarian diet sampai yang terakhir rame diet keto pernah kami ikuti, tapi selalu gagal untuk konsisten yang akhirnya berat badan tetap setia di posisinya. Kesimpulannya , diet yang banyak aturan pasti gak mungkin bisa lama kita ikuti.
Selain beragam tipe diet, kami juga sudah mencoba segala cara mulai dari yang masuk akal sampai hal mustahil . Mia misalnya, Ia pernah pergi ke pijat langsing. Jadi sebelum dipijat berat badan ditimbang dan diukur semua lingkar seperti perut, paha dan lengan. Setelah itu sekujur tubuh dipijat, ditekan, diuwel- uwel ,rasanya luar biasa sakit. Setiap Si Mbak pijat menekan, Mia akan menjerit bersaing dengan teriakan kamar-kamar sebelah yang juga termakan iklan magicnya terapi ini. Kata si Mbak, pijatan itu untuk memecah kantong lemak makanya sakit. Setelah selesai proses pijat selesai, berat badan ditimbang dan diukur kembali. Wow magic banget, berat dan lingkar beneran berkurang. Mia tersenyum lebar dan langsung semangat membeli Paket Komplit 20 x terapi. Lupa dia rasa sakitnya saking senang dengan hasil instant itu.
Aku yang tadi gak kuat dengan lolongan jeritannya, sudah mencoba mengingatkan.
“Mia, elo yakin bayar mahal buat disiksa begitu ?”
“ Hehehe, beauty is pain Sis. Anggep aja kayak melahirkan, abis brojol ilang kan sakitnya, yang penting kurus . Sabar dikit deh demi body goal,” Mia menenangkan ku.
“ Menurut gue sih gak logic ini, tapi terserah elo deh kan elo yang ngerasain sakitnya”.
“ Eits, ini proses say. Ntar elo jangan ngiri yah kalo gue udah bisa pake ukuran S”.
Aku memapah Mia jalan ke mobil. Setiap disentuh bagian tubuh yang habis dipijat, Mia teriak sakit. Kalau mobil ngelewatin jalan berlubang atau polisi tidur Mia juga menjerit. Hadeeeeh.
Esok hari di Grup Xtreme :
Mia : Sialan Gue ketipu ini..hiks hiks
Dewi : Kenapa ? elo hamil ?
Mia : ih apaan sih, gak nyambung. Itu loh yang pijat langsing kemarin. Masak tadi pagi gue timbang dan ukur, berat gue sama aja dengan sebelumnya padahal kemarin kan udah berubah. Gue telp nanyain ke tempat pijatnya, eh dijawabnya memang hasil bervariasi pada tiap orang. Preeet,gila aja gue sakitnya udah kayak diperkosa rame-rame gini cuma dijawab begitu.
Andin : Hah, kok kamu tau rasanya diperkosa rame-rame ? emang pernah?
Dewi : Iya gue juga baru mau nanya
Mia : lah kok fokusnya ke perkosa sih, badan gue noh yang remuk ….
Aku : Beauty is pain ,Sis….
Mia : Aaaaarrghhhh
Lain lagi , Dewi.
Dia pernah ikutan yang seluruh tubuhnya dibungkus plastik kayak mumi lalu dimasukkan ke kapsul pendingin dengan suhu di bawah nol selama 1 jam. Baru sekali treatment beratnya langsung turun sekilo . Ih, seneng banget dia. Tapi sama keesokan harinya dia panik karena berat badannya naik lagi seperti semula. Katanya sih yang kemarin kebuang sekilo itu cuma air.
Diantara kami, Dewi yang paling berani mencoba hal ekstrim. Berat badannya juga juara sih. Dia pernah sedot lemak perut di daerah Sudirman. Caranya, setelah anastesi dibuat sayatan kecil di bagian perut lalu dimasukkan besi kecil yang ngudek-ngudek menghancurkan lemak dan selanjutnya cairan lemak dibuang melalui saluran pada sayatan yang lain. Ngebayanginnya aja udah ngilu yah. Kata Dewi sampai beberapa bulan rasa sakit besi nyodok-nyodok itu masih terasa banget, akibatnya juga berefek pada suaminya yang harus puasa nafkah batin dulu selama 2 bulan karena perut Dewi disentuh dikit aja sakit banget.
Setelah itu Dewi harus pakai korset khusus selama 3 bulan. Berhasil ? Iya, berhasil. Setelah sedot lemak perut Dewi jauh lebih rata, tapi beberapa bulan kemudian, mungkin sekitar 10 bulan , perutnya kembali sombong menonjolkan diri.
Dewi gak kapok. Dia mencoba lagi sedot lemak yang dijanjikan tanpa rasa sakit di dekat Mal Gandaria City. Saat aku mengantarkankannya ke klinik itu, aku melihat foto deretan artis yang sudah treatment di situ. Ada Krisdayanti, Ivan Gunawan, Ibunya Rafi Ahmad, Alm. Julia Perez dan banyak artis lainnya.
“ Gimana…meyakinkan kan?,” tanya Dewi sambil menunjuk foto -foto artis itu.
“Tapi si Ivan Gunawan udah beberapa kali sedot lemak di sini tetep begitu aja badannya,”. tukasku.
“Dia gak jaga makan kali…tau sendiri artis kan shooting sampe malem pasti laper melulu dan jadi banyak makan.Kalo gue sih Insya Allah bisalah disiplin abis ini .“
Maka dimulailah proses sedot lemaknya di bagian perut dan paha. Waktu itu tahun 2013 harganya 16 juta per titik sedot . Tiap bagian paha ada 4 titik dan 6 titik di bagian perut. Jadi total 18 titik, kalikan aja berapa rupiah itu.
Sekitar 2 jam Dewi keluar ruang operasi dengan kursi roda yang didorong suster. Suster memperlihatkan tabung plastic berisi cairan kuning yang menjijikkan. Ternyata itu 14 liter lemak Dewi yang berhasil disedot.
Pengaruh obat bius masih sangat kuat terlihat dari mata Dewi yang mengantuk.Setelah serah terima obat-obatan dan penjelasan tentang perawatan korset yang dipakai, aku membawa Dewi ke mobil dan mengantarkannya ke rumah.
Sepanjang perjalanan Dewi tidur, sampai rumah pun dia lanjut tidur.
3 hari dia gak muncul di Grup Extreme.
Hari ke -4 Dewi Video Call:
Dewi : Woi….woi-woi
Terlihat dia terbaring lemah di tempat tidurnya.
Aku : Gimana , masih sakit ?
Dewi : Masihlah, gak liat apa gue tiduran begini. Gue mau bilang sementara pamit dulu haha hihi di grup soalnya kalo ketawa perut gue keguncang sakit banget.
Mia : Wah kalo sakit juga percuma dong gak ada bedanya dengan tempat sebelumnya.
Dewi : Pasti beda Mia. Gue puas banget pas liat 14 liter lemak yang diambil. Pasti hasilnya hakiki.Apalagi kalo gue rajin pake korsetnya sampe 6 bulan.
Andin :Kita liat aja ntar beneran hakiki gak ya Sis…
6 bulan kemudian pas kita kumpul, Dewi sengaja datang terlambat biar jadi pusat perhatian. Beneran pangling , dengan dress ketat hitam yang membalut tubuhnya, Ia terlihat langsing. Ia tertawa sumringah dengan kekaguman kami yang tak berhenti memujinya. Sekarang dia udah punya pinggang euy……
Kirain petualangan ekstrim Dewi udah berhenti, tapi beberapa bulan setelah itu dia bilang lagi nyari rumah sakit yang bagus untuk operasi gastric, dimana lambung akan dipotong sebagian agar kapasitasnya gak bisa menampung banyak makanan , kalau dipaksakan bakalan muntah. Otomatis hanya bisa makan sedikit dan ujung-ujungnya pasti kurus dong. Begitu penuturan Dewi. Dia yakin dengan menjalankan operasi ini akan jadi akhir dari semua perjalanan menuju langsing.
Andin, Putri Solo cantik yang paling kalem dan paling gak macem-macem. Dia gak terlalu ngoyo untuk kurus, paling banter nyoba jenis diet atau terapi dengan jus tertentu. Sejak mengalami pendarahan hebat hingga koma selama beberapa hari saat melahirkan anak kedua, Andin harus mengkonsumsi banyak suplemen demi daya tahan tubuhnya. Itu yang membuatnya takut mencoba macem-macem meskipun efek dari supplement yang rutin diminum membuat badannya makin subur.
Suaminya, Mas Budi, romantis banget. Gak sungkan menunjukkan perhatian dan sayangnya yang besar pada Andin. Setiap kami kumpul, hanya suami Andin yang sering telpon bahkan video call sekedar nanya sedang ngapain atau ngelapor dia sekarang lagi ngapain. Setiap ulang tahun perkawinan, Mas Budi selalu memberikan kejutan manis yang bikin perempuan kelepek-kelepek. Seperti tahun lalu misalnya, Mas Budi tiba-tiba dari kantor menjemput Andin di rumah lalu membawa ke hotel bintang lima yang kamarnya sudah didekorasi full dengan mawar merah serta sebuah kotak mawar yang berisi cincin berlian di atas tempat tidur, dan paginya langsung dilanjutkan berangkat ke Vila di Bali.
Kita pasti ikutan bahagia dong melihat kebahagiaan Andin yang memamerkan segala keromantisan itu, meskipin dalam hati ada juga sih perasaan pingin dapat begitu juga dari suami hehehhee. Kalau suamiku boro-boro ngasih surprise, inget tanggal nikah aja enggak.
Mas Budi tidak pernah perduli dengan body Andin yang terus berkembang. Memang cintanya tulus murni, bukan karena fisik doang.
***
Aku sebenarnya paling dekat dengan Andin. Maka ketika Ia harus pindah mengikuti suaminya yang lolos jadi bupati di suatu tempat, aku sangat kehilangan.
Kami sempat diundang dan menginap 2 hari di rumah dinasnya setelah pelantikan resmi sebagai pejabat daerah. Setelah itu Andin makin jarang muncul di Grup Xtreme, mungkin kesibukannya dengan berbagai acara dinas membuatnya tidak punya waktu lagi untuk ngomongin hal receh di grup. Sesekali Ia masih japri menanyakan kabarku atau cerita singkat tentang kegiatannya. Makin hari hingga hitungan tahun Andin makin menghilang. Sekarang sudah masuk hampir tahun ke-5 Mas Budi menjabat. Pasti sibuk untuk mencalonkan kembali.
Hampir lebih 1 bulan terakhir dia gak pernah muncul di grup maupun japri. Aku coba hubungi telpnya tidak pernah aktif, semua sosmed juga tidak bisa diakses. Mia dan Dewi menyangka Andin memang sengaja menjauhi kita , tapi perasaanku gak enak takut terjadi apa-apa dengan dirinya.
Setelah melewati bulan ke 2 tanpa kabar , Aku berencana menyambanginya. Kebetulan saat itu aku ada keperluan terkait pekerjaanku di kota itu.
Aku menemui security di rumah dinas dan menyampaikan maksudku untuk bertemu Andin.
Pak satpam menyampaikan sudah beberapa lama Bu Andin sakit dan tidak bisa ditemui. Geledek ! firasatku benar ! Herannya meskipun sakit, Andin tidak dirawat di rumah sakit tapi berdiam di rumah saja. Aku memaksa untuk masuk dan bilang aku sahabat dekatnya yang sengaja datang dari jauh untuk bertemu. Akhirnya alhamdulilah aku diizinkan dan diantar ke ruang tamu.
Cukup lama aku menunggu di ruang tamu, sampai hafal detail lukisan, motif naga di guci besar dan segala printilan di ruang tamu ini, hingga seorang suster perempuan menghampiri ku.
“Bu maaf saya suster yang merawat bu Andin, saya tidak bisa mengizinkan Ibu melihat Bu Andin,” suster tersebut berbicara pelan sambil ketakutan.
“ Kenapa Sus,Bu Andin kena penyakit menular ?”
“Bukan Bu,Bapak mengurung Bu Andin dan tidak boleh dikunjungi siapapun. Hanya saya yang diperbolehkan . Saya diberi gaji sangat besar ,saya bisa dipecat Bu kalau ketahuan membiarkan Ibu masuk.”
Kepalaku langsung berputar mendengar informasi ini. Aku mencium bau amis ,hal yang tidak wajar.
“Suster, saya harus ketemu Andin. Harus ! Kalau kamu menghalangi dan melakukan persengkokolan perbuatan kriminal kamu bisa masuk penjara. Saya akan kasih kamu uang yang banyak, antar saya ke kamar Andin sekarang juga lalu terserah kalau kamu takut dan mau pergi meninggalkan rumah ini. “
Akhirnya setelah berdebat panjang si suster luluh juga. Aku mengeluarkan seluruh isi dompet ke tangannya, Ia berencana segera meninggalkan rumah. Hatiku gak karuan rasanya.
Pintu kamar dibuka, ruangan gelap pekat karena semua gorden ditutup. Aku harus memicingkan mata hingga bisa melihat jelas sosok di balik selimut yang hanya menyisakan wajah, Andin !
Aku mendekat , membisikkan perlahan di telinga sambil meraba pipinya. Ia membuka mata setengah katup , berusaha keras matanya menyapu wajahku . Setelah beberapa lama btangisnya pecah dan ia meraung-raung histeris.
Aku begitu kaget dengan reaksi tak terduga Andin, reflek aku mencondongkan badanku dan memeluknya untuk menenangkan tapi tangisnya makin menjadi.
“Aku mau mati…mau mati…mau mati sekarang . Bantuin Aku cepet mati , aku gak mau hidup ……….,“Andin terus menangis histeris sambil mengulang kata-kata mau mati.
Ya Allah, sedih banget melihat Putri Solo yang ayu dan lembut seperti ini. Air mataku turut mengalir deras, aku terus memeluknya dan membisikan kata yang entah apa persisnya.
Setelah sekian lama, tangis histeris Andin akhirnya reda dan menyisakan sedu sedan berkepanjangan.
Aku melepas pelukan pelan- pelan, membelai rambut dan mencium pipinya. Sebelah tanganku menggenggam jemarinya yang baru aku sadari jari-jarinya begitu kurus.
Andinku,ada apa dengan mu…
“ Mita…, aku mau mati. Mungkin sebentar lagi,” Andin berucap lirih dengan terbata diseling isak yang tersisa.
“ Sssttt, gak boleh ngomong gitu. Nanti kalo kamu mati pasti aku ikutan mati juga karena gak sanggup menahan sedih kehilangan kamu.”
“Dunia jahat Mit, semua manusia jahat. Aku benci dunia ini, aku muak, semua munafik,penipu.”
Andin terus mengulang kata- kata yang sama, Ia terlihat sangat depresi.
Aku bangkit dan meminta izin membuka gorden, gak nyaman ngobrol gelap-gelap begini.
Cahaya berebutan masuk kamar tanpa antri, gak tau berapa lama mereka sudah tertahan di jendela.
Sekarang aku bisa melihat jelas wajah Andin dan berusaha menyembunyikan rasa kagetku. Wajahnya kurus, kisut seperti nenek-nenek. Rambutnya yang indah dan panjang sekarang dipotong pendek dan diwarnai blonde.
Aku buka selimutnya, berharap cahaya yang masuk juga menyapa kulitnya. Bau pesing seketika menyeruak .Tubuh kurus terbaring tanpa busana.Andin kehilangan lebih separuh bobot tubuhnya.
“Ndiin, apa yang terjadi sayang. Kamu sakit apa…” Pertahanan air mataku akhirnya jebol.
“ Hatiku yang sakit Mit, sakiiiiit sekali “.
Akhirnya perlahan Andin sanggup bercerita.
Sekitar 2 bulan lalu Andin menemukan chat mesra di hp suaminya, dari Susi sekretaris yang dari dulu bekerja dengan Mas Budi sejak di Jakarta. Susi juga dibawa ke kota ini untuk membantu Mas Budi.
Andin scroll membaca semua chat sebelumnya dan menemukan bahwa Mas Budi dan Susi sudah lama ada affair , bahkan sudah menikah siri dan punya 1 anak.
Dunia runtuh,Andin begitu terguncang hebat. Ketika dikonfirmasi, Mas Budi bukannya mengaku salah dan meminta maaf, malah memarahi Andin yang lancang membaca chatnya. Tidak berhenti sampai di situ, Mas Budi juga mencecar Andin dengan penuh emosi hingga keluar kata-kata kasar yang menghina kegendutan Andin. Karung beras, gentong air, gak bisa dipeluk karna gak punya pinggang dan sebagainya. Bahkan hubungan coitus pun dipretelinnya, kalau dia selama ini gak pernah puas penetrasi sepenuhnya karena terhalang perut gendut Andin.
Si Putri Solo terluka hebat, perih tersayat tak berdarah.
Mas Budi yang begitu romantis ternyata bengis. Ia yang selalu protes bila rambut Andin keluar dari jilbab beberapa helai saja ternyata suka dengan wanita dengan rambut terurai bebas. Harus berjilbab panjang hingga menutup seperti mukena, tapi ternyata suka perempuan dengan baju ketat dengan belahan dada dan rok mini . Munafik !
***
Andini kehilangan arah. Ia protes dengan apapun yang selama ini ia patuhi. Rambut Panjangindah yang tidak pernah boleh dipotong, ia gunting sekenanya dan diwarnai dengan warna yang paling dibenci suaminya. Andin melepas jilbabnya. Ia keluar kamar, ke dapur dan taman bertemu dengan satpam, tukanga kebun dan pembersih kolam tanpa hijab.
Itu cara dia melawan, tapi justru membuat Mas Budi mengurungnya di kamar dan mengambil semua HP agar Andin terputus kontak dengan siapa pun.
Sebentar lagi pilkada, sedikit saja rumor negatif tercium habislah dia. Apalagi kalau sampai tersebar istrinya gila karena ketahuan ia selingkuh. Semua pemilih perempuan yang tadinya begitu mengidolakannya sebagai suami romatis dan bapak teladan sudah pasti akan menghujatnya. Ia begitu dipuja karena setia dan bangga apa adanya menunjukkan istrinya yang super gendut ke warganya, hal itu membuat ia semakin didolakan para wanita. Ia sangat menikmati menjadi raja kecil di daerah ini, apapun akan ia lakukan demi mempertahankannya. Ia sudah menyusun kepingan mimpi untuk jabatan selanjutnya, walikota dan akhirnya gubernur.
Sekarang dana pilkada yang dimilikinya lebih dari cukup, berbeda dengan pilkada sebelumnya yang hampir 100 % dana adalah bantuan dari Ayahnya Andin yang kaya raya.
Semua amunisi untuk terpilih lagi sudah cukup memastikan ia akan keluar sebagai pemenang, 3 kali survey terbukti ia selalu menduduki peringkat pertama dengan angka pemilih di atas 70 % ,tapi semua itu akan hancur bila Andin bicara. Andin harus diamankan sampai pilkada dan pelantikan periode ke-2 selesai. Setelah itu dia sudah punya rencana manis, Andin akan dibuat mati perlahan. Susi si sexy lebih pantas jadi ibu pejabat . Melihat fotonya berseragam dinas putih saat pelantikan dengan Andin yang menggunakan kebaya di sampingnya begitu menyesakkan mata. Kebaya mahal itu terlihat seperti bungkus nangka jumbo yang gak kuat menampung nangkanya.
Andin dijaga ketat tidak boleh keluar kamar, tidak boleh dikunjungi siapapun. Ia siapkan satu suster khusus mengurusi keperluan Andin. Setiap hari dalam makanannya dicampur obat tidur agar Andin lemah dan terus tertidur.
Andin tidak lagi mampu menelan makanan, tenggorokkannya seperti ditanam ribuan jarum.
Andin tidak tahu apakah hari telah berganti , siang atau malam. Ia hanya tau bahwa suatu hari akan ada hari yang datang menjemputnya.
Andin sudah separuh mati.
Aku memeluknya kembali, ya tuhan betapa pedih kisah ini dan Andin menghadapinya seorang diri.
Otakku bekerja cepat. Saatnya kini ratusan novel dan cerita detektif yang pernah aku baca dulu akan berguna.
“Din, elo boleh milih mati, tapi jangan egois,apa kedua anak elo akan kuat dan baik-baik aja setelah lo gak ada? Kalo elo dulu mati pas pendarahan abis ngelahirin Dika itu masih mending, mati syahid lo langsung bisa jalan tol ke surga. Lah ini, lo bunuh diri jadi menunya neraka, Dito dan Dika menderita, sementara laki lo enak-enakan dikelonin sama si pelacur. Dari sejak kawin, si Budi numpang idup sama bokap lo, dikasih kerjaan dan jabatan enak. Gila banget kalo elo pasrah aja sama semua ini.”
Mendengar nama kedua buah hatinya yang sekarang sekolah di pesantren disebut,Andin kembali segugukan.
“Tapi Aku gak tau Mit harus gimana. Buat turun tempat tidur aja aku gak kuat. Aku bisa apa Mit?”
“Percaya sama gue, ikutin semua rencana gue.Elo akan bisa balas semua ini dengan bermartabat.”
Aku genggam erat jemarinya yang sudah kayak sedotan, lama ia menatap persis di retinaku, memastikan mencari keyakinan dan kekuatan . Perlahan ia mengangguk setuju, lalu Aku menjelaskan secara rinci rencanaku.
Aku kabari singkat grup Xtreme dan apa yang harus mereka lakukan. Buat jaga-jaga, Aku telp Mbak Tuti temen SMAku yang suaminya kapolda daerah sini. Setelah beres semua baru aku hubungi si Budi kucing kurap dan minta dia datang sekarang juga. Aku bilang aku sudah tau semua perbuatannya dan mengancam akan membuka ini ke media. Ia ketakutan. Tidak perlu waktu lama ia sudah sampai di rumah.
“Mita, ini pasti salah faham. Aku bisa jelaskan semua . Aku sayang banget sama Andin, gak mungkin aku melakukan seperti yang kamu tuduhkan ,“ katanya dengan memohon dan wajah memelas.
Bagian bawah perutku seketika berekasi mendorong makanan yang sebelumnya aku makan. Mual mau muntah saking geramnya mendengar omongan si bajingan ini. Gak sudi aku memanggilnya dengan ‘Mas Budi” lagi.
“ Kamu gak usah drama lagi. Semua omongan Andin sudah aku rekam. Aku sudah hubungi kapolda sini. Pilihanmu sekarang cuma lakukan semua perintahku tanpa protes atau karirmu hancur. “
Si kucing kurap tak berdaya, ia manut mengikuti semua perintahku. Memesan ambulance, tiket kelas bisnis ke Jakarta dan ambulance penjemput yang akan membawa Andin ke RS terbaik di Jakarta.
Sementara dia mengurus itu semua, aku mempersiapkan Andin. Saat membersihkan dan mengelap sekujur tubuhnya, aku sekuat tenaga menahan bendungan di ujung mata yang kembali mau jebol. Kehilangan berat badan yang drastis menyisakan kulit di semua bagian tubuhnya menggelambir dan kisut.
Si bajingan mengantar sampai ke airport. Di sana ternyata ada sekda dan rombongannya yang akan ke Jakarta juga.
Si bajingan langsung mengeluarkan cetakkan muka sedih. Padahal di sepanjang jalan tadi dia sibuk melototin hp, tak terlihat sedikitpun rasa prihatin.
“Tolong doakan istri tercinta saya. Saya ingin perawatan terbaik buat kesembuhannya. Gak bisa dibayangkan hidup saya tanpa dia di sisi saya “.
Jijiiiiiiik kali aku mendengarnya!
Sampai di Jakarta, Mia dan Dewi telah menunggu dan siap dengan mobil ambulance. Hari-hari selanjutnya kami setiap hari ngumpul di kamar Andin dan bergantian menemani Andin di malam hari . Sejak di rumah sakit, tak sekali pun si bajingan menghubungi untuk menanyakan kabar.
Perlahan kondisi Andin membaik, infus nutrisi dan kateter sudah bisa dilepas. Andin sudah bisa dibawa keliling taman rumah sakit. Setelah pemeriksaan intensif, Dokter setuju untuk operasi mengangkat atau membuang gelantungan kulit Andin .
Setelah proses recovery,Andin boleh keluar dari rumah sakit.
Senengnya melihat Si Putri Solo sehat dan ceria lagi. Apalagi dengan bajunya yang sekarang ukuran S, makin membuatnya seperti ABG. Kalau berjalan ber-empat , kami jadi kayak bodyguardnya. Hahahaha
Saatnya menjalankan misi selanjutnya!
“Assalamulaikum Mas Budi, ini Aku Andin.Apa kabar Mas?”
Hanya 2 centang biru tanpa respon
“Mas,alhamdulilah aku sekarang sudah sehat. Demi anak-anak kita aku mau berdamai Mas.”
Masih 2 centang biru.
“Aku mau pulang Mas, untuk membantumu kampanye kayak dulu. Aku sekarang sudah ikhlas,gak papa kalo kamu mau tetap hubungan dengan Susi asal keluarga kita tetap utuh. Aku gak bisa Mas tanpa kamu.”
Tak sampai 3 detik!
“Halo sayang, gimana kondisi kamu sekarang. Maaf ya Mas sibuk banget sampe gak bisa jenguk kamu di Jakarta. Maksudmu tadi gimana sayang ?”
THE REAL BAJINGAN IS ACTION!!!
“Aku mau pulang Mas, melupakan yang kemarin udah terjadi. Selama ini kamu sudah baik banget sama aku, aku mau kita kayak dulu . Gak masalah kalau harus berbagi dengan Susi. Aku akan total mendampingimu kampanye, kemenanganmu sudah di depan mata Mas. Cuma Aku minta satu syarat aja Mas”.
“ Syarat apa itu sayang, asal gak minta aku berhenci mencintaimu ,aku gak akan sanggup.”
Kutu kupret !
“Aku mau kamu adil antara aku dan Susi, berbagi rata semua hal bukan hanya cinta kamu. Aku ngajuin syarat, semua asset yang kita miliki sekarang itu adalah bagianku dan mulai periode ke-2 nanti itu semua milik Susi. Aku mau semua itu tertulis di notaris. Aku sudah nyiapakan segala strategi yang akan bikin pemilih terutama wanita makin fanatik , aku pastikan kamu akan menang mutlak Mas di angka 80%.
“Ya Allah sayang, cuma itu doang syaratnya ? Asset itu gak ada nilainya dibanding kamu kembali denganku. Aku akan siapkan semua syaratmu, segera sayang.”
“Makasih Mas, mohon Mas jujur menuliskan semua asset di notaris , kalau aku temukan satu aja yang gak jujur, perjanjian kita selesai dan aku punya senjata untuk menghancurkanmu di media. Setelah siap drafnya kirim ke Aku yah, kalau oke aku langsung berangkat ke sana buat kita berdua tanda tangan di depan notaris. Kamu bisa pegang janjiku Mas, aku gak akan berkhianat dengan janjiku, anak-anak taruhannya.”
“Ok ok sayang, hari ini juga Mas hubungi notaris. I love you. Jaga dirimu baik-baik yah, muaaah.”
Toos, kami berempat tertawa. Misi sudah 25 % berjalan sesuai rencana dan reaksi si bajingan pun sesuai harapan.
***
Esoknya Si Bajingan mengirim draft lewat email dan langsung kami teruskan ke notaris yang telah kami tunjuk untuk diperiksa dan diperbaiki.
2 hari kemudian kami ber-empat berangkat ke kota X. Andin harus didampingi langsung sampai akte notaris ditanda tangani.
Si bajingan menjemput di airport , dari jauh sudah terlihat wajah khawatir yang menjijikkan ia pasang. Awalnya,Ia tidak mengenali Andin yang berubah jadi ABG mungil nan ayu.
“Ya ampun sayang aku sampe pangling kamu kok jadi makin cantik begini, langsing banget, sexy lagi aku jadi bisa peluk pinggang kamu sekarang.”
“Maaf Mas, Aku sampai beberapa bulan kedepan belum bisa dipegang. Semua badanku masih pake korset, sakit disentuh bekas operasi kulit kemarin.”
“Waduuuh kamu pasti sakit banget yah, sabar ya sayang…sekali lagi Mas minta maaf.”
“Udah Mas gak usah dibahas lagi, aku faham kok kondisi kamu”.
Sesuai rencana kami langsung menuju kantor notaris. Beres tanda tangan, Andin menyerahkannya pada Mia, lebih aman disimpan di Jakarta.
Kami ber-tiga pulang keesokan harinya, Andin tinggal untuk melanjutkan misi selanjutnya.
***
Masa kampanye dimulai, Andin bersungguh-sungguh aktif keliling ke penjuru pelosok. Setiap ada kesempatan berdua di depan masyarakat, Si Bajingan dengan overnya memperlihatkan kemesraannya. Setiap Andin ingin duduk, ia menarikkan kursi. Tangannya juga selalu mengenggam jemari Andin atau merengkuh pundaknya.Pemilih wanita yang merupakan pemilih terbanyak makin mengidolakan pasangan ini.
Hasil survey terus meningkat , suara pemilih 82 % untuk Si Bajingan, ia makin jumawa.
Hingga sampailah ke masa tenang kampanye.
Andin minta izin menjenguk kedua putranya di pesantren dan membawa liburan ke Jakarta.
***
Dua hari lagi adalah hari pencoblosan.
Si Bajingan sudah mengerahkan timnya untuk serangan fajar. 5 milyar tunai akan disebar. Ia faham betul dengan sifat masyarakat Indonesia, yang gara-gara uang 20 ribu bisa mengalihkan pilihan. Bantuan dana dari para cukong yang nanti akan dibarter dengan izin proyek tambang sangat memperlancar kampanyenya.
Andin yang mengikuti semua rapat dengan tim sukses pemenangan sudah menyimpan informasi serangan fajar ini dan meneruskannya ke Kapolda.
Di Jakarta Grup Xtreme mulai bekerja, menyebarkan rekaman pembicaraan Andien dan Mita dulu secara massif di grup WA. Berita perselingkuhan apalagi dengan bumbu yang mendzolimi wanita pasti akan cepat tersebar mengalahi kecepatan cahaya.
Jagat raya heboh, caci maki untuk Si Bajingan menguasai semua lini media.
Tim sukses pemenangan panik dan gelap mata menyarankan untuk menambah jumlah dana serangan fajar. Cukong yang kepalang basah sudah berjudi di kampanye ini, setuju untuk menyuntik dana lagi.
Si Bajingan depresi berat , berkali-kali dia menghubungi HP Andin .HP itu sudah tidak aktif lagi. Ia semakin kalut.
Hari pencoblosan tiba. Si Bajingan pasrah, hanya serangan fajar harapan satu-satunya.Ia tidak punya pilihan lain.
Pukul 5 pagi, sebuah stasiun TV menayangkan secara live tangkap tangan polisi pada tim sukses pemenangan Si Bajingan. Berita tersebut disebarkan semua media elektronik. Jangan tanya lagi di media social, trending topik twitter berkejaran dengan 2 tagar #bupaticabul dan #bupatisuap
Masyarakat gempar. Di tempat pencoblosan mereka meluapkan amarah dengan menusuk paku sekuatnya pada kandidat calon ke-2.
Tak lama hasil Quick Count menunjukkan kemenangan kandidat ke-2 secara mutlak, 75 %. Sedangkan Si Bajingan hanya mendapatkan 2 %.
Running text di pesat televisi yang terus menayangkan hasil quick caunt, tiba- tiba dikejutkan dengan berita penangkapan Si Bajingan. Kasus suap jadi awal untuk mengungkapkan banyak kasus illegal lainnya. Tahunan menginap di Vila Prodeo akan menantinya.
Di Jakarta, Grup Xtereme berpelukan. Menangis bahagia, dendam telah terbalas dengan manis.
Mia : “Din, ini yang namanya dibalik musibah pasti ada hikmahnya”
Andin: “ Iya yah, eh tapi hikmah gimana maksudnya?”
Mia : “Yah, elo sudah bisa bales dendam dengan sekeren itu, dapet harta gak keitung nolnya, terus langsing permanen gitu sebagai bonusnya”.
Andin : “Astagfirullah, masih aja ya ujung-ujungnya topik langsing. Bener ini obat langsing yang gak akan ada yang mau beli soalnya sakitnya tuh di sini Hahahhaha,” tunjuk Andin ke dadanya.
Andin : “Thank you banget yah Mit,kamu udah nyelamatin hidup aku dan anak-anak.”
Aku : “That’s what friends are for, Din…., pokoknya kalau perempuan udah bersatu, FBI mah kalah jauh. “
-----------------------The End-----------------------------
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.