Lembur Getol Bersama Panadol

Lembur  Getol Bersama Panadol

Aku nggak pernah melabeli diriku sebagai pegawai teladan, apalagi memperebutkan penghargaan sebagai karyawan terbaik yang mukanya dipajang di kantor atau dikasih piagam penghargaan gitu lah. Kalau soal award-award mah, gampang. Tinggal bawa ke tempat percetakan terus bilang sama si Muklis designer andal di sana supaya bikinin aku piagam penghargaan sebagai karwayan teladan

Nah, gatau kenapa tapi nih Si Boss seneng banget ngasih lemburan sama aku tapi akunya iya-in aja. Bukan, bukan, bukan, bukan mau dapet penghargaan cuma aku hanya kepingin ngerjain aja sih.

Namanya anak baru mah, susah nolak ya? Bisa sih nolak, cuma pulang tenggo aja diliatin satu divisi. Yaudahlah, asal nggak disuruh misahin serbuk gula sama kopi dari kopi sachet-an biar ngisi waktu kerja mah, cincay lah!

Hari itu, Si Pak Boss yang di sini kita samarkan aja namanya Samsul dateng samperin ke meja aku,  aku yang dari tadi cuma nontonin YoTube Raffi Ahmad (berharap bangin-bangun jadi Sultan, yaaa afirmasi mah boleh kan? hihi)

Langsung aja aku minimize tuh, balik ke word, pura-pura serius cek kerjaan padahal apaan juga yang mesti dicek? sejam lagi balik, kerjaan beres, xixixi

trek.. treeek.. treeek

sepatu pantofelnya berbunyi, menumbulkan suara speerti ketukan ke lantai parquet di ruangan kerjaku. Aroma Sandalwood bercampur dengan minyak gosok GPU( boleh dibayangkan aormanya, kalau kamu mau mah) semakin mendekat

Anyway, kalau kamu punya rekomendasi wangi buat Pak Samsul boleh kasih tahu aku ya?  Kalo kamu mau kasih tahu ini mah. Soalnya, wangi parfum apapun sama dia suka dicampur minyak gosok GPU, biar anget katanya mah. Gak ngerti juga aku. 

anggep aja ini Pak Samsul ya.

"darurat, nih" batinku

DANG!

Sampailah Si Pak Samsul ini ke depan meja kerjaju. Sepersekian detik suasana hening, cuma suara AC aja yang kedengeran, kiri-kanan dan depan mejaku pada pake headset semua. Mendadak temen-temenku jadi kaya anak Indigo, gabisa liat Pak Samsul!

Sontak, ketika ia mendekat aku langsung  menaikan maskerku

"Haatchiii.." iya, aku pura-pura bersin. Kamu juga pasti tahu itu

Sebenernya selain indikasi pura-pura sakit, sekalian aku kamuflase aja, kalau baunya Si Pak Samsul ini sungguh mengganggu indra penciumanku. Rasanya mendingan mabok Parfum Mobil Stella Jeruk aja kalo begini mah!

"Ehm.." Pak Samsul memulai obrolan (atau perintah, ya?) dengan pura-pura berdeham sambil benerin dasi merah birunya

"Ka, hari ini saya minta tolong bantuan kamu lagi"

Aku menengokkan kepalaku ke sebelah kanan, di mana posisi Pak Samsul stanby

"Saya malam ini ada Golf. Tapi besok Saya ada presentasi sama Pak Ade.."

Ia berdiam selama diri dua detik. Dan kemudian muncullah petuah itu

"tolong bantu saya siapkan PPTnya, ini bahannya di sini"

Pak Samsul kemudian mengulurkan tangan kanannya, memberikanku Flash Disk berwarna putih

"saya.. lembur lagi pak minggu ini?"

" ha ha ha... " Ia tertawa terbahak-bahak, entah apa lucunya sampe kancing kemeja dibagian perutnya terlepas. Atau mungkin kemejanya aja ini mah yang udah kekecilan dipake sama dia

"lembur mah nggak apa-apa lah"

sambungnya

"apalagi buat anak seumuran kamu, masih bugar lah
"eee.. tapi pak bukan masalah lembur, hehe.. tapii" 

aku belum sempat lanjutkan dialogku, keburu dipotong lagi. 

tidaak.. jangan mendekat Pak, baumu itu loh....

"pikiran juga bekum banyak pasti kan?"

"Nggak kaya saya nih..." Tukasnya

"lah, saya juga banyak yang dipikirin Pak, PayLa.."

"Udah mah pikirin kerjaan, mikirin anak sama istri juga lagih.. haduh.."

Sial, pake dipotong! 

"Ka, ini dari saya mah ya. Kalau saya kebanyakan lembur terus begadang,bisa-bisa sakitnya bikin repot banyak orang.."

".."

aku menyimak saja

"Kalau kamu yang masih keker kaya gini mah.." Sambungnya sambil menemouk lengan kananku yang memang gembyor, inget ya gembyor bukan keker!

 "lembur seminggu juga kuatlah...Paling kalo sakit, cukup minum panadol aja ini kan?"

".."

" ha ha ha ha.."

"sudah, kerjain aja. apa mau Saya belikan Panadol dulu?"

ia terus tertawa sambil berlalu. Entah apa yang ada dibenaknya, sehingga menganggap ini lucu

Sejurus kemudian, aku mulai bersin-bersin, bersin beneran kali ini mah!

"nih panadol buat lu! hahaha..!" Sony, kawan sebelah mejaku kemudian menyodorkan 1 strip Panadol Hijau ke mejaku

"Kampreeet!!!!" gerutuku

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.