Kenangan Indah Ramadhan

Kenangan Indah Ramadhan

Kenangan Indah Ramadhan

 

Ahh, sebentar lagi Ramadhan tiba. Betapa senangnya, menyambut Bulan Suci ini. Banyak kenangan manis yang selalu terpatri dalam sanubari. Kenangan masa kecil, masa indah bersama Papa. Meskipun Papa sudah wafat lebih dari 3 dekade, tetap saja mengguratkan masa indah yang tak terlupa.

Aku ingat sekali, saat itu aku masih duduk di bangku SD, era 80-an. Satu atau dua minggu menjelang takbiran, Papa selalu mengajak kami, aku dan kakak ku pergi berbelanja ke Sarinah. Saat itu hanya ada satu Sarinah, yang berlokasi di Jln. Thamrin. Dan pusat pertokoan belum menjamur seperti Jakarta saat ini. Hanya ada Gajah Mada Plaza, Ratu Plaza dan Aldiron.

Papa kerap menanyakan pendapat kami, mengenai corak ataupun warna bahan kebaya, kain batik dan sarung serta kopiah. Ya, semua itu adalah hadiah Lebaran yang akan diberikan Papa kepada beberapa sesepuh di keluarga besar kami. Papa adalah seorang yang sangat perhatian kepada para sesepuh kami. Tidak hanya kepada kakek-nenek langsung kami (orang tua dari Mama dan Papa), tetapi beberapa kakek- nenek (demikian panggilan kami) yang kami pun tak paham urutan kekerabatannya. Tapi semua menempati ruang yang sama di hati kami.

Saya dan kakak selalu semangat jika Papa mengajak kami berbelanja hadiah untuk para Kakek Nenek kami. Asyik rasanya, jalan berkelililng, memilah dan memilih bahan kebaya dan kain batik untuk para Nenek, dan kain sarung serta kopiah atau peci hitam untuk para Kakek. Kadang Papa suka bertanya pada kami, “Warna ini bagus gak, untuk Mbah Ijod?” menyebut salah satu Nenek. Atau meminta kami pilihkan warna kain sarung untuk para Kakek.

Kelar berbelanja, Papa akan meminta Pramuniaga Sarinah untuk membungkus masing-masing hadiah dengan kertas kado. Papa memang tidak pernah tanggung-tanggung jika memberi hadiah. Ah, pasti yang menerimanya akan senang sekali, pikirku. Membuat aku dan kakak bersemangat menjinjing kantong-kantong hadiah tersebut.

Biasanya, setelah kelar berbelanja di Sarinah, kami langsung mengantarkan hadiah-hadiah Lebaran tersebut, ke kediaman Kakek – Nenek yang lokasinya di seputaran Sarinah. Area Kebon Kacang merupakan tujuan pertama yang kami singgahi, ada sekitar 3 atau empat lokasi yang berbeda. Kemudian kawasan Rawasari. Dan terakhir kawasan Tanjung Priok. Momen ini sangat kutunggu-tunggu. Yang memberi dan diberi sama-sama suka cita!

Kenangan indah lain yang Papa torehkan di bulan Ramadhan adalah, saat berbuka puasa…… Papa selalu membanggakan Es Teler buatannya sebagi ta’jil atau makanan pembuka. Biasanya Papa akan mengajak 2 adik lelaki ku untuk berbelanja setelah Ashar. Papa akan berbelanja buah nangka, alpukad dan kelapa muda di kios buah pinggir jalan dekat rumah kami.

Sedangkan aku dan kakak ku bertugas menyiapkan bahan lainnya untuk campuran EsTeler. Tapai dipotong kotak-kotak, demikian halnya cincau hitam. Kolang-kolang kami iris menjadi dua. Tak lupa sirup Sarang Sari warna merah rasa Pisang Ambon, dan susu kental manis sebagai pelengkapnya. Tentu juga es batu, yang akan menambah kesegarannya……

Tiba di rumah, Papa dengan semangat duduk di depan meja kaca persegi dari ruang keluarga kami. Kemudian beliau asik mencampur bahan-bahan Es Teler dalam wadah kaca berwarna coklat. Air kelapa muda dan dagingnya, kolang-kolang, cincau hitam, tapai, ditambah irisan nangka, daging alpukad yang dikerok, dikucuri sirop merah dan terakhir dibubuhi susu kental manis…..Nah, terbayangkan lezatnya Es Teler buatan Papa? “Es Teler Special buatan Papa”, begitu Beliau membanggakannya di hadapan kami anak-anaknya dan saudara dekat kami.

Oya, jaman kami SD itu siaran televisi cuma ada satu, yaitu siaran TVRI. Itupun mulai siaran di sore hari, jam 5 petang. Ritual di keluarga kami saat ngabuburit setelah membuat hidangan ta’jil, kami bermain ular tangga, monopoli atau kartu cangkulan. Sehingga menunggu adzan Maghrib menjadi tak terasa……

Meski Papa telah tiada terlebih dahulu dibandingkan dengan para Kakek Nenek kami, ritual Ramadhan ini sangat berbekas di benak kami dan terus berlanjut hingga para Sesepuh pun telah tiada semua, saat ini.

Terima kasih Papa, atas semua kenangan indah di Bulan Ramadhan…….

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.